Rahasia Brand Fashion Lokal Calla The Label Memiliki Pelanggan Garis Keras
31 May 2021 |
13:46 WIB
Memiliki pelanggan yang loyal merupakan impian dari setiap pemilik bisnis, sehingga berapapun harga yang ditawarkan serta sebanyak apapun produk yang diproduksi, pasti akan langsung dibeli oleh mereka.
Hal inilah yang dialami oleh Yeri Afriyani dalam membangun brand fashion lokal Calla the Label sejak 4 tahun lalu.
Yeri sendiri merupakan seorang pekerja event organizer yang cukup sibuk dalam aktivitas kesehariannya, sehingga dia mengaku tidak memiliki waktu untuk berdandan. Salah satu cara untuk menunjang penampilannya tetap keren ialah dengan memilih pakaian yang penuh warna.
Alhasil dia pun mencoba untuk membangun brand fesyen sendiri dengan tema warna-warni yang nyaman dipakai untuk bekerja, hangout, maupun berlibur.
“Saya melihat ada peluang pasar di sini karena orang juga butuh outfit yang keren untuk OOTD. Kebetulan pasar butuh maka saya berani kembangkan dan menjual produk ini. Awalnya dari teman-teman yang pakai dan akhirnya berkembang hingga saat ini,” tuturnya dalam webinar Omset Melejit dengan Digital Marketing yang diselenggarakan Bisnis Muda, Senin (31/5/2021).
Seiring berjalannya waktu, para pengguna Calla terus bermunculan dan menjadi loyal customer, bahkan saking loyalnya, mereka pun membentuk Calla Squad. Menariknya, para Calla Squad ini seperti memiliki kekuatan tersendiri.
Yeri bercerita, pernah suatu ketika ada brand besar yang menjiplak pattern doodle dari brand Calla. Saat itu, Calla Squad langsung bergerak cepat dan meminta agar brand tersebut segera menarik desain yang dianggap ‘mencontek’ pattern dari Calla.
“Dan tidak sampai 2 kali 24 jam, model baju yang menggunakan pattern doodle yang mirip dengan Calla pun langsung ditarik di semua gerai-gerai mereka,” tuturnya.
Selain itu, hal menarik lainnya dari loyal custmer Calla ialah ketika muncul produk baru dari Calla the Label, mereka langsung memesan walaupun belum mengetahui seperti apa pola atau model yang akan diluncurkan tersebut.
Padahal, dari segi harga sendiri bisa dikatakan bahwa Calla memiliki kisaran harga yang tidak murah. Misalnya untuk satu kemeja lengan pendek saja bisa dibanderol sekitar Rp500.000.
“Namun menariknya, setiap kali saya bikin teaser, customer langsung menanyanakan kapan keluar. Padahal saat kita merilis satu SKU itu ya enggak kurang dari 1.000 pcs. Dalam sebulan saja produk yang keluar bisa mencapai 5.000 hingga 8.000 pcs,” jelasnya.
Lantas apa yang membuat para customer dari Calla begitu loyal? Yeri mengakui bahwa pihaknya memang betul-betul merawat para customer layaknya keluarga sendiri dan seperti tidak ada batasan antara brand dan customer, sehingga mereka merasa sangat nyaman berbelanja di Calla.
“Saat mereka datang ke toko pun mereka merasa seperti di rumah sendiri, karena kami bukan menyebutkan sebagai Calla Store tetapi Calla Home. Karyawan kami juga sudah memperlakukan konsumen seperti keluarga sendiri,” tuturnya.
Begitu pun cara Yeri membangun hubungan dengan para pelangganya baik secara langsung maupun di media sosial. Untuk di media sosial sendiri dia juga yang merespons secara langsung para pelanggannya, sehingga tidak ada batasan antara owner dan pembeli.
“Enggak ada bounderis antara saya dan customer. Saya juga banyak mendapatkan inside gratis dari mereka, para Calla Squad, karena saya juga selalu mendengarkan mereka maunya ada dan sukanya apa sehingga mereka juga merasa lebih dihargai,” terangnya.
Editor: Dika Irawan
Hal inilah yang dialami oleh Yeri Afriyani dalam membangun brand fashion lokal Calla the Label sejak 4 tahun lalu.
Yeri sendiri merupakan seorang pekerja event organizer yang cukup sibuk dalam aktivitas kesehariannya, sehingga dia mengaku tidak memiliki waktu untuk berdandan. Salah satu cara untuk menunjang penampilannya tetap keren ialah dengan memilih pakaian yang penuh warna.
Alhasil dia pun mencoba untuk membangun brand fesyen sendiri dengan tema warna-warni yang nyaman dipakai untuk bekerja, hangout, maupun berlibur.
“Saya melihat ada peluang pasar di sini karena orang juga butuh outfit yang keren untuk OOTD. Kebetulan pasar butuh maka saya berani kembangkan dan menjual produk ini. Awalnya dari teman-teman yang pakai dan akhirnya berkembang hingga saat ini,” tuturnya dalam webinar Omset Melejit dengan Digital Marketing yang diselenggarakan Bisnis Muda, Senin (31/5/2021).
Seiring berjalannya waktu, para pengguna Calla terus bermunculan dan menjadi loyal customer, bahkan saking loyalnya, mereka pun membentuk Calla Squad. Menariknya, para Calla Squad ini seperti memiliki kekuatan tersendiri.
Yeri bercerita, pernah suatu ketika ada brand besar yang menjiplak pattern doodle dari brand Calla. Saat itu, Calla Squad langsung bergerak cepat dan meminta agar brand tersebut segera menarik desain yang dianggap ‘mencontek’ pattern dari Calla.
“Dan tidak sampai 2 kali 24 jam, model baju yang menggunakan pattern doodle yang mirip dengan Calla pun langsung ditarik di semua gerai-gerai mereka,” tuturnya.
Selain itu, hal menarik lainnya dari loyal custmer Calla ialah ketika muncul produk baru dari Calla the Label, mereka langsung memesan walaupun belum mengetahui seperti apa pola atau model yang akan diluncurkan tersebut.
Padahal, dari segi harga sendiri bisa dikatakan bahwa Calla memiliki kisaran harga yang tidak murah. Misalnya untuk satu kemeja lengan pendek saja bisa dibanderol sekitar Rp500.000.
“Namun menariknya, setiap kali saya bikin teaser, customer langsung menanyanakan kapan keluar. Padahal saat kita merilis satu SKU itu ya enggak kurang dari 1.000 pcs. Dalam sebulan saja produk yang keluar bisa mencapai 5.000 hingga 8.000 pcs,” jelasnya.
Lantas apa yang membuat para customer dari Calla begitu loyal? Yeri mengakui bahwa pihaknya memang betul-betul merawat para customer layaknya keluarga sendiri dan seperti tidak ada batasan antara brand dan customer, sehingga mereka merasa sangat nyaman berbelanja di Calla.
“Saat mereka datang ke toko pun mereka merasa seperti di rumah sendiri, karena kami bukan menyebutkan sebagai Calla Store tetapi Calla Home. Karyawan kami juga sudah memperlakukan konsumen seperti keluarga sendiri,” tuturnya.
Begitu pun cara Yeri membangun hubungan dengan para pelangganya baik secara langsung maupun di media sosial. Untuk di media sosial sendiri dia juga yang merespons secara langsung para pelanggannya, sehingga tidak ada batasan antara owner dan pembeli.
“Enggak ada bounderis antara saya dan customer. Saya juga banyak mendapatkan inside gratis dari mereka, para Calla Squad, karena saya juga selalu mendengarkan mereka maunya ada dan sukanya apa sehingga mereka juga merasa lebih dihargai,” terangnya.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.