Konser

Rhoma Irama Rayakan Ulang Tahun dengan Konser Bersama Soneta Group

12 December 2021   |   15:31 WIB
Image
Nirmala Aninda Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

Raja Dangdut Rhoma Irama merayakan ulang tahunnya yang ke-75 bersama Soneta Group dan Fans of Rhoma Irama dan Soneta Group (FORSA) pada 11 Desember 2021 dengan melangsungkan konser bertajuk Rhoma Irama Siapa Yang Punya?

Konser yang disiarkan langsung di Indosiar dan vidio.com ini menampilkan sang raja dangdut mendendangkan sejumlah lagu populernya seperti Seni, Berdendang, Kelana 1 hingga Sumbangan.

Tidak tampil sendiri, sejumlah penyanyi kenamaan Indonesia turut meramaikan konser kemarin malam antara lain Ruth Sahanaya dan Chaca Handika, seniman Heri Dono, serta beberapa finalis Dangdut Academy seperti Fildan, Reza, Putri, Nabila, finalis Liga Dangdut Indonesia Fikoh, Gunawan, Nia, Hari, Ratna, Sulis, Aco, Faiaal, danFindi pemenang Bintang Pantura Musim Keenam.

Rhoma Irama adalah seorang musisi Indonesia yang memiliki kontribusi besar atas penciptaan musik dangdut—perpaduan antara gaya musik Indonesia dengan India, Timur Tengah dan Barat—serta berhasil mengumpulkan banyak penggemar pada akhir abad ke-20.

Bernama asli Raden Haji Oma Irama, dia memutuskan untuk meninggalkan program pendidikan tinggi di tahun 1960-an untuk mengejar mimpinya di dunia musik.

Pada awal 1970-an, Oma kehilangan ketertarikan dengan musik rock Barat dan memulai pencarian untuk mengembangkan gaya musik baru yang sekaligus modern, menarik bagi semua strata sosial dan ekonomi dan memiliki karakter khas Indonesia atau ketimuran.
 

Dengan menyanyikan lagu berbahasa Indonesia bersama Soneta Group, dia memanfaatkan beragam sumber daya budaya Jakarta dengan fokus pada musik Melayu.

Dilansir oleh Britannica, musik Melayu adalah genre sintesis yang sangat dipengaruhi oleh gaya melodi dan instrumen musik India, Malaysia dan Timur Tengah.

Ketiga elemen tersebut digabungkan dengan rock, hasilnya sebuah ensemble musik yang kaya dari segi vokal dan warna musik.

Lagu-lagu yang diciptakan Rhoma Irama sering kali mengandung suara seruling atau mandolin yang dimainkan dengan gaya musik India dan Timur Tengah.

Sebagian besar musik dangdut Oma di awal masa karirnya menarik perhatian pendengar kelas sosial ekonomi rendah dan terdiri dari lagu-lagu cinta yang ringan dan ceria, biasanya dinyanyikan dalam berkolaborasi dengan penyanyi wanita populer—terutama, Elvy Sukaesih.

Setelah kembali dari ibadah hajipada tahun 1975, Oma menggeser arah musiknya. Dia tidak hanya mulai mengembangkan suara yang lebih berat, seperti rock, tetapi, yang paling penting, dia memutuskan untuk menggunakan musiknya untuk berdakwah dan mengangkat isu di tengah masyarakat. Dia juga menambahkan Rh- ke awal nama depannya, menjadi Rhoma.

Lewat lagu-lagunya, Rhoma berupaya untuk 'menyentil' pendengar dengan realita yang terjadi di antara mereka seperti kesenjangan sosial hingga nilai agama.

Plus, penyanyi ini dianggap memiliki stage presence karismatik sehingga penonton selalu ingin menyaksikan dirinya bernyanyi.

Rhoma menjadi selebritas paling populer di Indonesia selama sebagian besar akhir abad ke-20. Dia merilis lebih dari 100 album dan juga membintangi puluhan film dangdut papan atas, seperti Perjuangan dan Do'a (1980).

Editor: M R Purboyo

SEBELUMNYA

BTS, Enhypen, aespa & IU Borong Penghargaan dari MAMA 2021

BERIKUTNYA

Jangan Asal Terobos, Ini Dampak Air Banjir Rob ke Mobil

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: