Ini 3 Varian Covid-19 Baru yang Serang Indonesia
07 July 2021 |
17:15 WIB
Genhype tahu enggak kalau ternyata ada 5 varian virus corona yang menyerang Indonesia. Selain varian Alpha dan Delta yang sering kita dengar, baru-baru ini Kementerian Kesehatan mengonfirmasi adanya varian Kappa, Eta, dan Lota. Duh, jadi banyak ya.
Kalau menilik data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tiga varian yang baru saja teridentifikasi ini masuk ke dalam Variant of Interest (VOI). Artinya jenis Covid-19 ini dapat mempengaruhi karakteristik virus seperti penularan, keparahan penyakit, kepekaan terhadap alat tes, hingga memiliki kemampuan menghindari sistem imunitas.
WHO menyebut VOI diidentifikasi sebagai penyebab tingginya angka penularan Covid-19 di sejumlah negara. Untuk itu tetap menerapkan protokol kesehatan ya Genhype!
Buat yang penasaran dengan 3 varian baru ini, berikut penjelasannya :
1. Varian Kappa
Varian Kappa yang memiliki kode genomku B6171 dan pertama kali diidentifikasi di India pada Desember 2020.
Kepala Program Penelitian Biosekuriti di Institut Kirby Australia Profesor Raina Macintyre mengatakan varian Kappa memang menjadi salah satu yang menyebabkan transmisi Covid-19 meningkat namun belum tentu terbukti lebih mematikan atau menular. Baik Delta dan Kappa katanya sedikit mengurangi kemanjuran beberapa vaksin.
Raina menyebut dari laporan di India, Kappa memiliki presentasi klinis yang sedikit berbeda dengan strain Delta dan varian lainnya. “Gejalanya sakit perut, diare, dan gejala gastrointestinal daripada gejala pernapasan yang lebih khas,” ujarnya.
2. Varian Eta
Varian yang memiliki nama lain B1525 ini pertama kali diidentifikasi di Inggris Raya dan Nigeria pada Desember 2020
Menurut CDC varian ini mengurangi efektivitas vaksin dan dapat menghindari antibodi penetral tubuh.
Para ilmuwan terus mengawasi varian ini karena memiliki beberapa mutasi pada gen yang membuat protein lonjakan atau bagian dari virus yang menempel pada sel manusia. Tetapi sejauh ini tidak ada bukti bahwa B1525 lebih menular atau meningkatkan derajat keparahan penyakit jika terinfeksi.
3. Varian Lota
Varian B1526 ini ditemukan pertama kali di Amerika Serikat pada November 2020.
Para peneliti menyebu varian B.1.526 ini memiliki mutasi yang serupa dengan varian lain yang dilaporkan, termasuk mutasi E484K yang resistan terhadap antibodi. Para peneliti di Caltech dan Columbia menunjukkan bahwa varian ini kurang rentan terhadap vaksin dibandingkan jenis virus yang mengembangkannya.
Saat ini belum banyak informasi mengenai varian Lota.
Editor: Indyah Sutriningrum
Kalau menilik data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tiga varian yang baru saja teridentifikasi ini masuk ke dalam Variant of Interest (VOI). Artinya jenis Covid-19 ini dapat mempengaruhi karakteristik virus seperti penularan, keparahan penyakit, kepekaan terhadap alat tes, hingga memiliki kemampuan menghindari sistem imunitas.
WHO menyebut VOI diidentifikasi sebagai penyebab tingginya angka penularan Covid-19 di sejumlah negara. Untuk itu tetap menerapkan protokol kesehatan ya Genhype!
Buat yang penasaran dengan 3 varian baru ini, berikut penjelasannya :
1. Varian Kappa
Varian Kappa yang memiliki kode genomku B6171 dan pertama kali diidentifikasi di India pada Desember 2020.
Kepala Program Penelitian Biosekuriti di Institut Kirby Australia Profesor Raina Macintyre mengatakan varian Kappa memang menjadi salah satu yang menyebabkan transmisi Covid-19 meningkat namun belum tentu terbukti lebih mematikan atau menular. Baik Delta dan Kappa katanya sedikit mengurangi kemanjuran beberapa vaksin.
Raina menyebut dari laporan di India, Kappa memiliki presentasi klinis yang sedikit berbeda dengan strain Delta dan varian lainnya. “Gejalanya sakit perut, diare, dan gejala gastrointestinal daripada gejala pernapasan yang lebih khas,” ujarnya.
2. Varian Eta
Varian yang memiliki nama lain B1525 ini pertama kali diidentifikasi di Inggris Raya dan Nigeria pada Desember 2020
Menurut CDC varian ini mengurangi efektivitas vaksin dan dapat menghindari antibodi penetral tubuh.
Para ilmuwan terus mengawasi varian ini karena memiliki beberapa mutasi pada gen yang membuat protein lonjakan atau bagian dari virus yang menempel pada sel manusia. Tetapi sejauh ini tidak ada bukti bahwa B1525 lebih menular atau meningkatkan derajat keparahan penyakit jika terinfeksi.
3. Varian Lota
Varian B1526 ini ditemukan pertama kali di Amerika Serikat pada November 2020.
Para peneliti menyebu varian B.1.526 ini memiliki mutasi yang serupa dengan varian lain yang dilaporkan, termasuk mutasi E484K yang resistan terhadap antibodi. Para peneliti di Caltech dan Columbia menunjukkan bahwa varian ini kurang rentan terhadap vaksin dibandingkan jenis virus yang mengembangkannya.
Saat ini belum banyak informasi mengenai varian Lota.
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.