Waduh, Ilmuwan Temukan Virus Corona Baru yang Berasal dari Anjing
21 May 2021 |
13:39 WIB
Genhype, kamu sepertinya perlu berhati-hati dengan hewan peliharaanmu deh. Baru-baru ini, para peneliti di The Ohio State University mengklaim telah menemukan virus corona yang berasal dari anjing yang bisa menginfeksi manusia. Virus ini digadang-gadang juga dapat menyebabkan gejala pernapasan.
Anastasia Vlasova, asisten profesor di Departemen Ilmu Pangan, Pertanian, dan Lingkungan (CFAES), The Ohio State University mengatakan, pada 2018, para peneliti menganalisis hasil usap hidung dari 301 pasien pneumonia yang dirawat di East Malaysian Hospital.
Hasilnya, delapan pasien dimana utuh diantaranya adalah anak-anak terinfeksi virus corona yang diberi nama CCoV-HuPn-2018 ini. Kedelapan pasien dirawat dengan menggunakan alat bantu pernapasan dan dipulangkan dari rumah sakit setelah 4 hari hingga 6 hari.
Dari satu penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Infectious Diseases, para peneliti menggambarkan karakteristik genetik CCoV-HuPn-2018. Mereka menunjukkan bahwa itu adalah virus corona baru yang berpindah dari anjing yang menginfeksi ke manusia.
Vlasova dan koleganya yakni Gregory C. Gray, seorang profesor di Divisi Penyakit Menular di Fakultas Kedokteran Universitas Duke dan Teck-Hock Toh, seorang profesor di Universitas SEGi di Sarawak, Malaysia berencana untuk mempelajari lebih lanjut virus CCoV-HuPn-2018 untuk menentukan seberapa berbahayanya bagi manusia.
Sejauh ini, belum diketahui apakah virus tersebut dapat ditularkan dari orang ke orang, atau seberapa baik sistem kekebalan manusia dapat melawannya.
Kamu tahu enggak sih kalau virus berubah secara konstan. Virus mengubah susunan genetiknya agar bisa menginfeksi manusia, bukan hanya hewan.
Menurutnya, jika CCoV-HuPn-2018 tidak bereplikasi dengan baik di dalam tubuh orang tersebut, atau jika sistem kekebalan orang tersebut menangkisnya, virus tidak bisa bereplikasi dan akan mati.
Sementara itu, meskipun hanya delapan pasien dalam penelitian yang ditemukan telah terinfeksi virus CCoV-HuPn-2018, para peneliti mengatakan bahwa virus ini kemungkinan telah menyebar di antara anjing dan sebagian orang di Malaysia.
Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan pengambilan sampel ulang untuk melihat berapa banyak orang yang terinfeksi. Jika dikonfirmasi melalui studi epidemiologi lebih lanjut, virus corona baru ini bisa menjadi corona virus kedelapan yang terbukti memicu penyakit pada manusia.
Adapun dalam identifikasi yang dilakukan virus CCoV-HuPn-2018 memiliki gejala seperti mengalami penyakit pernapasan yang tidak termasuk masalah gastrointestinal, berbeda ketika virus tersebut menginfeksi anjing yang menyebabkan diare.
Editor: Roni Yunianto
Anastasia Vlasova, asisten profesor di Departemen Ilmu Pangan, Pertanian, dan Lingkungan (CFAES), The Ohio State University mengatakan, pada 2018, para peneliti menganalisis hasil usap hidung dari 301 pasien pneumonia yang dirawat di East Malaysian Hospital.
Hasilnya, delapan pasien dimana utuh diantaranya adalah anak-anak terinfeksi virus corona yang diberi nama CCoV-HuPn-2018 ini. Kedelapan pasien dirawat dengan menggunakan alat bantu pernapasan dan dipulangkan dari rumah sakit setelah 4 hari hingga 6 hari.
Dari satu penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Infectious Diseases, para peneliti menggambarkan karakteristik genetik CCoV-HuPn-2018. Mereka menunjukkan bahwa itu adalah virus corona baru yang berpindah dari anjing yang menginfeksi ke manusia.
Vlasova dan koleganya yakni Gregory C. Gray, seorang profesor di Divisi Penyakit Menular di Fakultas Kedokteran Universitas Duke dan Teck-Hock Toh, seorang profesor di Universitas SEGi di Sarawak, Malaysia berencana untuk mempelajari lebih lanjut virus CCoV-HuPn-2018 untuk menentukan seberapa berbahayanya bagi manusia.
Sejauh ini, belum diketahui apakah virus tersebut dapat ditularkan dari orang ke orang, atau seberapa baik sistem kekebalan manusia dapat melawannya.
Kamu tahu enggak sih kalau virus berubah secara konstan. Virus mengubah susunan genetiknya agar bisa menginfeksi manusia, bukan hanya hewan.
"Virus pertama-tama harus masuk ke tubuh manusia dan mengenali sesuatu di permukaan sel, lalu mengikat ke sel tersebut. "Kami tahu virus ini bisa melakukan itu," kata Vlasova seperti dikutip dari Medical Xpress.
Menurutnya, jika CCoV-HuPn-2018 tidak bereplikasi dengan baik di dalam tubuh orang tersebut, atau jika sistem kekebalan orang tersebut menangkisnya, virus tidak bisa bereplikasi dan akan mati.
Sementara itu, meskipun hanya delapan pasien dalam penelitian yang ditemukan telah terinfeksi virus CCoV-HuPn-2018, para peneliti mengatakan bahwa virus ini kemungkinan telah menyebar di antara anjing dan sebagian orang di Malaysia.
Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan pengambilan sampel ulang untuk melihat berapa banyak orang yang terinfeksi. Jika dikonfirmasi melalui studi epidemiologi lebih lanjut, virus corona baru ini bisa menjadi corona virus kedelapan yang terbukti memicu penyakit pada manusia.
Adapun dalam identifikasi yang dilakukan virus CCoV-HuPn-2018 memiliki gejala seperti mengalami penyakit pernapasan yang tidak termasuk masalah gastrointestinal, berbeda ketika virus tersebut menginfeksi anjing yang menyebabkan diare.
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.