Panduan Memilih Karpet, Biar Rumah Kalian Jadi Lebih Asyik
27 September 2021 |
06:34 WIB
Karpet memang bukan elemen utama dalam mendesain hunian, karena sifatnya hanya pelengkap. Namun jangan salah ketika kalian mampu menata dan mempadupadankan karpet dengan interior, maka akan tercipta suasana rumah yang lebih berwarna dan cozy.
Apalagi di masa pandemi ini, rumah bukan lagi menjadi hunian, tetapi sudah merangkap menjadi tempat kerja atau kantor. Dengan demikian, kita butuh rumah nyaman yang dapat mendukung aktivitas kita selama work from home.
Tentunya, dalam memilih karpet, ada sejumlah pertimbangan yang mesti diperhatikan. Mulai dari warna, pola, hingga materialnya. Hal ini supaya kehadiran karpet tidak cuma sebagai alas, tetapi juga mampu membuat ruang tampak lebih cantik dan segar.
WARNA
Pemilik Rayya Home Erlina Anastasia mengingatkan, hal utama yang harus diperhatikan dalam memilih karpet adalah warna. Soal warna ini sering menjadi kendala, karena kebanyakan pembeli bingung dalam menentukan karpet warna apa yang sesuai.
Untuk itu, dia menyarankan agar pemilihan karpet disesuaikan dengan warna sofa. Apabila sofa di rumah berwarna cerah, maka dapat dipilih sofa berwarna yang selaras dengannya. Apabila sofanya berwarna terang maka bisa dipilih warna karpetnya gelap. Begitu pun sebaliknya.
WARNA GELAP
Selain itu, karpet berwarna gelap dapat menjadi pilihan utama bagi penghuni. Lewat warna ini, jika karpet terpapar kotoran atau debu tidak begitu terlihat. Lain halnya, bila karpet tersebut berwarna cerah apabila terkena kotoran atau noda sangat mudah terlihat.
‘Warna gelap lebih aman dari kotoran. Kalau terinjak atau terkena noda tidak terlihat. Atau bisa dipercantik dengan menaruh bantal-bantal di atasnya,” ujarnya.
PENEMPATAN
Di dalam ruang, karpet seringnya bersifat sebagai pelengkap interior. Karena itu, terkait penempatannya kita bisa menaruhnya dekat dengan furnitur lain. Dengan begitu, kehadiran karpet harus mendukung elemen-elemen interior lainnya.
LUAS RUANG
Kemudian, dalam pemilihan karpet perlu diperhatikan juga soal luas ruang. Alangkah lebih baiknya jangan terlalu memaksakan. Bila hanya memiliki ruang sempit maka dipilih karpet berukuran kecil. Begitu juga apabila ruangnya besar maka dapat memilih karpet berukuran besar.
Namun, ukuran karpet itu tidak sepatutnya mendominasi seluruh ruangan melainkan separuhnya agar terlihat sebagai aksen.
MATERIAL
Umumnya karpet yang dijual di pasaran bermaterial benang wol dan akrilik. Kedua material tersebut memiliki kelebihan masing-masing. Soal harga, material wol cenderung lebih mahal. Sementara material benang akrlilik lebih murah. Namun terkait warna, material wol lebih redup. Sedangkan material akrlilik lebih cerah.
“Terlepas dari hal itu, baik material akrilik maupun wol sama-sama memiliki kenyamanan,” ujarnya.
PERHATIKAN MOTIF
Di samping warna dan material, pemilihan karpet juga harus memperhatikan motif. Menurut Erlina sejauh ini anak muda atau pasangan baru menikah cenderung memilih karpet bermotif geometris karena terlihat lebih modern. Di luar hal itu secara umum, motif yang begitu diminati berjenis maroko karena terkenal tahan lama dan familiar.
SESUAIKAN GAYA
Sementara itu untuk rumah-rumah bergaya interior skandinavia yang tengah tren, Erlina mengatakan, sebaiknya dipilih karpet berwarna redup atau monokrom seperti abu-abu, putih, dan hitam. Hal ini untuk memperkuat konsep skandinavia yang cenderung cerah.
“Tetapi bisa juga menggunakan warna kontras tetapi jangan terlalu banyak hanya sebatas aksen,” ujarnya.
KLASIK
Soal karpet klasik Erlina mengatakan, umumnya didominasi oleh karpet Turki dan Persia. Karpet jenis ini memiliki tingkat pola rumit dengan motif khas. Dari sisi material, karpet-karpet Turki dan Persia umumnya menggunakan material wol dan terkadang juga ditambah sutra. Alhasil terasa lebih lembut daripada karpet pada umumnya.
Dia menambahkan, karpet-karpet klasik ini umumnya diminati oleh orang-orang berusia tua. Biasanya mereka memiliki rumah-rumah bergaya klasik dan megah.
PERAWATAN
Setelah memiliki karpet, penghuni tak boleh melupakan perawatannya. Menurut Erlina karpet harus terus dibersihkan karena posisinya berada di lantai, sehingga membuatnya mudah terpapar kotoran atau noda.
Untuk pembersihan ini dapat menggunakan penghisap debu atau vacum cleaner. Bersihkan bagian depan dan belakang karpet. Adapun bila terkena noda, maka sebaiknya dibersihkan menggunakan sampo khusus karpet.
Lalu, hindari pembersihan karpet menggunakan air karena berpotensi dapat mengubah karakter karpet. Salah satunya bisa membuat karpet keriput dan warnanya pudar.
Editor: Fajar Sidik
Apalagi di masa pandemi ini, rumah bukan lagi menjadi hunian, tetapi sudah merangkap menjadi tempat kerja atau kantor. Dengan demikian, kita butuh rumah nyaman yang dapat mendukung aktivitas kita selama work from home.
Tentunya, dalam memilih karpet, ada sejumlah pertimbangan yang mesti diperhatikan. Mulai dari warna, pola, hingga materialnya. Hal ini supaya kehadiran karpet tidak cuma sebagai alas, tetapi juga mampu membuat ruang tampak lebih cantik dan segar.
WARNA
Pemilik Rayya Home Erlina Anastasia mengingatkan, hal utama yang harus diperhatikan dalam memilih karpet adalah warna. Soal warna ini sering menjadi kendala, karena kebanyakan pembeli bingung dalam menentukan karpet warna apa yang sesuai.
Untuk itu, dia menyarankan agar pemilihan karpet disesuaikan dengan warna sofa. Apabila sofa di rumah berwarna cerah, maka dapat dipilih sofa berwarna yang selaras dengannya. Apabila sofanya berwarna terang maka bisa dipilih warna karpetnya gelap. Begitu pun sebaliknya.
WARNA GELAP
Selain itu, karpet berwarna gelap dapat menjadi pilihan utama bagi penghuni. Lewat warna ini, jika karpet terpapar kotoran atau debu tidak begitu terlihat. Lain halnya, bila karpet tersebut berwarna cerah apabila terkena kotoran atau noda sangat mudah terlihat.
‘Warna gelap lebih aman dari kotoran. Kalau terinjak atau terkena noda tidak terlihat. Atau bisa dipercantik dengan menaruh bantal-bantal di atasnya,” ujarnya.
PENEMPATAN
Di dalam ruang, karpet seringnya bersifat sebagai pelengkap interior. Karena itu, terkait penempatannya kita bisa menaruhnya dekat dengan furnitur lain. Dengan begitu, kehadiran karpet harus mendukung elemen-elemen interior lainnya.
LUAS RUANG
Kemudian, dalam pemilihan karpet perlu diperhatikan juga soal luas ruang. Alangkah lebih baiknya jangan terlalu memaksakan. Bila hanya memiliki ruang sempit maka dipilih karpet berukuran kecil. Begitu juga apabila ruangnya besar maka dapat memilih karpet berukuran besar.
Namun, ukuran karpet itu tidak sepatutnya mendominasi seluruh ruangan melainkan separuhnya agar terlihat sebagai aksen.
MATERIAL
Umumnya karpet yang dijual di pasaran bermaterial benang wol dan akrilik. Kedua material tersebut memiliki kelebihan masing-masing. Soal harga, material wol cenderung lebih mahal. Sementara material benang akrlilik lebih murah. Namun terkait warna, material wol lebih redup. Sedangkan material akrlilik lebih cerah.
“Terlepas dari hal itu, baik material akrilik maupun wol sama-sama memiliki kenyamanan,” ujarnya.
PERHATIKAN MOTIF
Di samping warna dan material, pemilihan karpet juga harus memperhatikan motif. Menurut Erlina sejauh ini anak muda atau pasangan baru menikah cenderung memilih karpet bermotif geometris karena terlihat lebih modern. Di luar hal itu secara umum, motif yang begitu diminati berjenis maroko karena terkenal tahan lama dan familiar.
“Disarankan memang memilih karpet berpola karena dapat memperhalus tampilan interior. Tak cuma itu, keberadaan karpet-karpet tersebut bisa masuk ke berbagai macam gaya interior,” Erlina Anastasia, Pemilik Rayya Home.
SESUAIKAN GAYA
Sementara itu untuk rumah-rumah bergaya interior skandinavia yang tengah tren, Erlina mengatakan, sebaiknya dipilih karpet berwarna redup atau monokrom seperti abu-abu, putih, dan hitam. Hal ini untuk memperkuat konsep skandinavia yang cenderung cerah.
“Tetapi bisa juga menggunakan warna kontras tetapi jangan terlalu banyak hanya sebatas aksen,” ujarnya.
KLASIK
Soal karpet klasik Erlina mengatakan, umumnya didominasi oleh karpet Turki dan Persia. Karpet jenis ini memiliki tingkat pola rumit dengan motif khas. Dari sisi material, karpet-karpet Turki dan Persia umumnya menggunakan material wol dan terkadang juga ditambah sutra. Alhasil terasa lebih lembut daripada karpet pada umumnya.
Dia menambahkan, karpet-karpet klasik ini umumnya diminati oleh orang-orang berusia tua. Biasanya mereka memiliki rumah-rumah bergaya klasik dan megah.
PERAWATAN
Setelah memiliki karpet, penghuni tak boleh melupakan perawatannya. Menurut Erlina karpet harus terus dibersihkan karena posisinya berada di lantai, sehingga membuatnya mudah terpapar kotoran atau noda.
Untuk pembersihan ini dapat menggunakan penghisap debu atau vacum cleaner. Bersihkan bagian depan dan belakang karpet. Adapun bila terkena noda, maka sebaiknya dibersihkan menggunakan sampo khusus karpet.
Lalu, hindari pembersihan karpet menggunakan air karena berpotensi dapat mengubah karakter karpet. Salah satunya bisa membuat karpet keriput dan warnanya pudar.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.