Mi Instan, Dari Perang Dunia Hingga Kesehatan
07 May 2021 |
09:28 WIB
Mi instan adalah makanan yang populer di masyarakat pada saat ini. Rasanya yang mudah diterima oleh lidah dan beragam, harganya yang terjangkau, serta kemudahan untuk mendapatkan dan mengolahnya menjadi alasan makanan ini menjadi favorit banyak orang-terlebih untuk perantauan yang sedang belajar dan kiriman bulanan telat datang.
Tidak hanya di Indonesia, mi instan juga sangat terkenal lho di negara-negara lain. Bahkan, mi instan produksi Indonesia juga sudah diekspor ke sejumlah negara.
Terlepas dari kepopulerannya pada saat ini, tahukah kamu bahwa mi instan telah populer sejak dahulu.
Mi instan lahir pada 1958 silam di Jepang atau sekitar lebih dari 10 tahun setelah Negeri Sakura itu kalah dalam perang dunia II.
Dalam World Instant Noodles Association (WINA), mi instan pertama di dunia adalah Chicken Ramen karya Momofuku Ando. Mi instan buatan Ando adalah mi yang dikeringkan, dikukus, dan dicampur dengan minyak panas.
Mi instan yang cukup diseduh dengan air panas selama 2 menit ini disebut ramen ajaib pada saat itu, dan mencatat penjualan yang luar biasa lho kawan.
Masih menurut WINA, pada 2019 silam, sekitar 106,4 miliar mi instan dikonsumsi di seluruh dunia.
Berdasarkan peringkat negara, 10 negara dari Asia berada di peringkat 15 besar. Lebih dari 80% totalnya dikonsumsi di Asia. Korea Selatan menempati urutan pertama dalam hal konsumsi tahunan per kapita.
Korea adalah negara yang sangat menyukai mi instan sehingga mi instan keluar saat berhubungan dengan ramen di restoran dan warung makan.
Mi instan sangat populer untuk sarapan dan makanan ringan tengah malam di Nepal di urutan kedua, dan Vietnam di urutan ketiga.
Saat ini, karena kepopularannya, banyak orang yang menganggap mi instan sebagai makanan pengganti sumber karbohidrat sehingga mencampurnya dengan lauk seperti telur, sayur, dan sebagainya.
Anggapan ini, dinilai oleh pakar gizi Tan Shot Yen adalah anggapan yang keliru. Orang-orang yang beranggapan bahwa mi instan sebagai makanan pengganti sumber karbohidrat hanya melihat istilah karbohidrat saja, tanpe berpikir kualitas karbohidrat tersebut.
Mi instan adalah salah satu makanan ultra proses. Masalah panganan ultra proses antara lain pencetus obesitas, gangguan gizi pada anak tumbuh kembang, penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan sindroma metabolik.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.