Ketahui Gejala dan Risiko Kanker Hati
05 December 2021 |
06:48 WIB
Kanker hati merupakan salah satu dari empat penyebab kematian terbesar di Indonesia sebagaimana tercatat oleh data Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) 2020. Setidaknya, data ini mencatat ada lebih dari 21.000 orang yang meninggal akibat kanker hati atau liver.
Layaknya berbagai variasi kanker, hal ini tentu membuat kanker hati menjadi salah satu penyakit yang perlu diperhatikan masyarakat sebab kanker ini tidak mudah terdeteksi dan laju perburukkan penyakit yang cepat.
"Pada umumnya, kanker hati tidak menunjukkan gejala kecuali saat sudah memasuki stadium lanjut. Sering kali gejala kanker hati yang dirasakan oleh pasien mirip dengan gejala penyakit lainnya," jelas Cosmas Rinaldi Lesmana selaku Dokter Spesialis Gastroentero-Hepatologi dari Siloam Hospital dalam webinar Peran Pemeriksaan Rutin Untuk Deteksi Dini Kanker Hati, Sabtu (04/12).
Inilah yang membuat dirinya dan para ahli kesehatan menyarankan agar pemeriksaan rutin terhadap penyakit ini perlu dilakukan sehingga penanganan dini bisa dilakukan secara optimal meski gejalanya tidak bisa dirasakan langsung oleh pasien.
"Selain itu, bagi pasien yang memiliki risiko tinggi, pemeriksaan perlu dilakukan secara rutin, misalnya setiap 6 bulan sekali dengan pemeriksaan USG dan cek darah. Hal ini sangat penting untuk membantu masyarakat untuk dapat menemukan kanker hati sejak stadium dini sehingga dapat diobati secara tepat waktu dan efektif untuk meningkatkan harapan hidupnya,” tambahnya.
Dokter Spesialis Hemato-Onkologi Medik, Aru W. Sudoyo, kemudian merincikan bahwa pemeriksaan rutin juga bisa meminimalisir progresi atau laju perburukan penyakit melalui pengawasan dan pengobatan yang optimal melalui berbagai teknologi canggih. Harapannya, cara ini sendiri bisa meningkatkan harapan hidup dari pasien kanker hati.
"Di Indonesia sendiri, berbagai macam modalitas terapi di Indonesia sudah tersedia untuk kanker hati stadium dini dan stadium lanjut, termasuk yang paling inovatif yaitu imunoterapi untuk kanker hati yang bekerja dengan cara membangkitkan sistem imun di dalam tubuh pasien sendiri untuk melawan sel kanker,” kata Aru.
Baik para dokter spesialis dari Siloam Hospitals maupun perwakilan dari Roche Indonesia berharap bahwa deteksi dini bisa membuat orang-orang lebih sadar dalam menangani penyakit serius seperti kanker hati yang dianggap sebagai salah satu pembunuh dalam diam atau the silent killer.
"Jika kita dapat membuat orang lebih sehat lebih lama dan mencegah berkembangnya penyakit serius, maka kita dapat secara bersamaan menyelamatkan semakin banyak nyawa dan secara signifikan mengangkat beban sistem perawatan kesehatan yang ada saat ini," tutup Ahmed Hassan selaku Country Manager Diagnostics dari Roche Indonesia.
Editor Fajar Sidik
Layaknya berbagai variasi kanker, hal ini tentu membuat kanker hati menjadi salah satu penyakit yang perlu diperhatikan masyarakat sebab kanker ini tidak mudah terdeteksi dan laju perburukkan penyakit yang cepat.
"Pada umumnya, kanker hati tidak menunjukkan gejala kecuali saat sudah memasuki stadium lanjut. Sering kali gejala kanker hati yang dirasakan oleh pasien mirip dengan gejala penyakit lainnya," jelas Cosmas Rinaldi Lesmana selaku Dokter Spesialis Gastroentero-Hepatologi dari Siloam Hospital dalam webinar Peran Pemeriksaan Rutin Untuk Deteksi Dini Kanker Hati, Sabtu (04/12).
Inilah yang membuat dirinya dan para ahli kesehatan menyarankan agar pemeriksaan rutin terhadap penyakit ini perlu dilakukan sehingga penanganan dini bisa dilakukan secara optimal meski gejalanya tidak bisa dirasakan langsung oleh pasien.
"Selain itu, bagi pasien yang memiliki risiko tinggi, pemeriksaan perlu dilakukan secara rutin, misalnya setiap 6 bulan sekali dengan pemeriksaan USG dan cek darah. Hal ini sangat penting untuk membantu masyarakat untuk dapat menemukan kanker hati sejak stadium dini sehingga dapat diobati secara tepat waktu dan efektif untuk meningkatkan harapan hidupnya,” tambahnya.
Dokter Spesialis Hemato-Onkologi Medik, Aru W. Sudoyo, kemudian merincikan bahwa pemeriksaan rutin juga bisa meminimalisir progresi atau laju perburukan penyakit melalui pengawasan dan pengobatan yang optimal melalui berbagai teknologi canggih. Harapannya, cara ini sendiri bisa meningkatkan harapan hidup dari pasien kanker hati.
"Di Indonesia sendiri, berbagai macam modalitas terapi di Indonesia sudah tersedia untuk kanker hati stadium dini dan stadium lanjut, termasuk yang paling inovatif yaitu imunoterapi untuk kanker hati yang bekerja dengan cara membangkitkan sistem imun di dalam tubuh pasien sendiri untuk melawan sel kanker,” kata Aru.
Baik para dokter spesialis dari Siloam Hospitals maupun perwakilan dari Roche Indonesia berharap bahwa deteksi dini bisa membuat orang-orang lebih sadar dalam menangani penyakit serius seperti kanker hati yang dianggap sebagai salah satu pembunuh dalam diam atau the silent killer.
"Jika kita dapat membuat orang lebih sehat lebih lama dan mencegah berkembangnya penyakit serius, maka kita dapat secara bersamaan menyelamatkan semakin banyak nyawa dan secara signifikan mengangkat beban sistem perawatan kesehatan yang ada saat ini," tutup Ahmed Hassan selaku Country Manager Diagnostics dari Roche Indonesia.
Editor Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.