Tim Dokter Temukan Khasiat Fotoprotektif pada Bengkuang
03 December 2021 |
15:08 WIB
Melalui riset terkini, tim dokter dari Departemen Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Rumah Sakit Umum dr. Cipto Mangunkusumo menemukan bahwa bengkuang memiliki khasiat fotoprotektif yang dapat melindungi kulit dari paparan sinar ultra violet.
Bengkuang yang memiliki nama latin Pachyrhiuz Erosus adalah umbi yang tumbuh subur di Indonesia ini asalnya dari benua Amerika. Selain banyak digunakan sebagai bahan makanan, umbi putih ini memiliki senyawa bioaktif yang dapat mengurangi efek penuaan dini pada kulit.
Riset ini merupakan satu dari tiga proposal riset yang berhasil memenangkan Hair and Skin Research Grant 2021 dari L’Oréal bekerjasama dengan Universitas Indonesia dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI).
Adapun, tim pemenang untuk proposal penelitian ini adalah Tim C dari Departemen Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - Rumah Sakit Umum dr. Cipto Mangunkusumo.
1. dr. Hanny Nilasari, SpKK (K)
2. Dr.rer.nat. Endang Lukitaningsih, M.Si., Apt
3. dr. Dian Pratiwi, SpKK
4. dr. Fitria Agustina, SpKK
5. dr. Githa Rahmayunita, SpKK (K)
Bengkuang, sumber daya alam asli Indonesia, telah lama digunakan sebagai bahan pencerah kulit di Indonesia, negara yang terpapar sinar UV intensitas tinggi sepanjang tahun.
Khasiat antioksidan, anti-tirosinase, dan imunomodulatornya telah lama terbukti. Senyawa (8,9)-Furanyl-Pterocarpan-3-Ol (FPO), yang diisolasi dari ekstrak etil asetat bengkuang, berpotensi sebagai bahan fotoprotektif.
Endang menjelaskan bahwa riset ini diajukan guna menemukan alternatif dari mineral dan kimia UV filter yang hingga saat ini menjadi bahan utama pembuatan tabir surya yang tidak aman terhadap kulit jika digunakan dalam jangka panjang.
(Baca juga: Ini Khasiat Jus Wortel yang Bikin Rambut Tebal & Sehat)
Meski mineral UV filter lebih aman untuk kulit sensitif, UV filter ini memiliki kelemahan tersendiri di mana ketika diaplikasikan pada kulit, dapat menimbulkan white cast yang membuat ketidaknyamanan di kulit dan secara kosmetis tampilannya tidak sebaik chemical UV filter. Selain itu, chemical UV filter juga memiliki banyak kontroversi dari sisi keamanannya.
"Kami mencoba menemukan alternatif yang lebih alami, aman, namun tetap memiliki efek perlindungan bagi kulit. Jika hasil penelitian lanjut stabil dan tidak ada efek alergi atau iritasi, bengkuang bisa jadi sumber daya menjanjikan untuk produk fotoproteksi kulit," ujarnya dalam paparan daring beberapa waktu lalu.
Dalam penelitian ini, tim C akan melakukan penentuan nilai SPF (8,9) – Funaryl-Pterocarpan-3-Ol (FPO) secara in vitro atau tinjauan di lab menggunakan alat spektrofotometer dan menentukan fotostabilitas formulasi produk tabir surya yang mengandung (8,9) – Funaryl-Pterocarpan-3-Ol (FPO).
Senyawa (8,9) -Funaryl-Pterocarpan-3-Ol (FPO), senyawa baru yang diisolasi dari ekstrak bengkuang, berpotensi memiliki aktivitas fotoproteksi; selain itu aktivitas antioksidan, anti-tirosinase dan imunomodulatornya telah terbukti di berbagai studi. Potensi khasiatnya sebagai fotoproteksi masih memerlukan penelitan lebih lanjut.
Tim C berharap dapat membuktikan FPO memiliki efek fotoproteksi dan stabil digunakan dalam formulasi produk tabir surya. Apabila FPO terbukti memiliki efek fotoproteksi dan stabil digunakan, maka nantinya FPO dapat diuji lebih lanjut untuk ditambahkan dalam formulasi tabir surya. Harapannya, dengan menggunakan FPO, maka angka SPF dari produk tabir surya dapat ditingkatkan.
Selain itu, FPO dapat ditambahkan untuk mengurangi jumlah UV filter yang digunakan dengan tetap mempertahankan SPF yang ingin didapatkan oleh formulator tabir surya.
Program Hair and Skin Research Grant memberikan hibah senilai total Rp250.000.000 untuk tiga proposal penelitian yang berfokus pada penelitian rambut dan kulit dengan domain studi laboratorium, studi klinis, studi kualitas hidup dan/atau penelitian epidemiologi.
Program ini akan membantu para peneliti dan dermatolog Indonesia mewujudkan ide-ide penelitian mereka yang luar biasa serta berkontribusi terhadap tantangan kesehatan dan perawatan rambut dan kulit di Indonesia.
Editor: Avicenna
Bengkuang yang memiliki nama latin Pachyrhiuz Erosus adalah umbi yang tumbuh subur di Indonesia ini asalnya dari benua Amerika. Selain banyak digunakan sebagai bahan makanan, umbi putih ini memiliki senyawa bioaktif yang dapat mengurangi efek penuaan dini pada kulit.
Riset ini merupakan satu dari tiga proposal riset yang berhasil memenangkan Hair and Skin Research Grant 2021 dari L’Oréal bekerjasama dengan Universitas Indonesia dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI).
Adapun, tim pemenang untuk proposal penelitian ini adalah Tim C dari Departemen Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - Rumah Sakit Umum dr. Cipto Mangunkusumo.
1. dr. Hanny Nilasari, SpKK (K)
2. Dr.rer.nat. Endang Lukitaningsih, M.Si., Apt
3. dr. Dian Pratiwi, SpKK
4. dr. Fitria Agustina, SpKK
5. dr. Githa Rahmayunita, SpKK (K)
Bengkuang, sumber daya alam asli Indonesia, telah lama digunakan sebagai bahan pencerah kulit di Indonesia, negara yang terpapar sinar UV intensitas tinggi sepanjang tahun.
Khasiat antioksidan, anti-tirosinase, dan imunomodulatornya telah lama terbukti. Senyawa (8,9)-Furanyl-Pterocarpan-3-Ol (FPO), yang diisolasi dari ekstrak etil asetat bengkuang, berpotensi sebagai bahan fotoprotektif.
Endang menjelaskan bahwa riset ini diajukan guna menemukan alternatif dari mineral dan kimia UV filter yang hingga saat ini menjadi bahan utama pembuatan tabir surya yang tidak aman terhadap kulit jika digunakan dalam jangka panjang.
(Baca juga: Ini Khasiat Jus Wortel yang Bikin Rambut Tebal & Sehat)
Meski mineral UV filter lebih aman untuk kulit sensitif, UV filter ini memiliki kelemahan tersendiri di mana ketika diaplikasikan pada kulit, dapat menimbulkan white cast yang membuat ketidaknyamanan di kulit dan secara kosmetis tampilannya tidak sebaik chemical UV filter. Selain itu, chemical UV filter juga memiliki banyak kontroversi dari sisi keamanannya.
"Kami mencoba menemukan alternatif yang lebih alami, aman, namun tetap memiliki efek perlindungan bagi kulit. Jika hasil penelitian lanjut stabil dan tidak ada efek alergi atau iritasi, bengkuang bisa jadi sumber daya menjanjikan untuk produk fotoproteksi kulit," ujarnya dalam paparan daring beberapa waktu lalu.
Dalam penelitian ini, tim C akan melakukan penentuan nilai SPF (8,9) – Funaryl-Pterocarpan-3-Ol (FPO) secara in vitro atau tinjauan di lab menggunakan alat spektrofotometer dan menentukan fotostabilitas formulasi produk tabir surya yang mengandung (8,9) – Funaryl-Pterocarpan-3-Ol (FPO).
Senyawa (8,9) -Funaryl-Pterocarpan-3-Ol (FPO), senyawa baru yang diisolasi dari ekstrak bengkuang, berpotensi memiliki aktivitas fotoproteksi; selain itu aktivitas antioksidan, anti-tirosinase dan imunomodulatornya telah terbukti di berbagai studi. Potensi khasiatnya sebagai fotoproteksi masih memerlukan penelitan lebih lanjut.
Tim C berharap dapat membuktikan FPO memiliki efek fotoproteksi dan stabil digunakan dalam formulasi produk tabir surya. Apabila FPO terbukti memiliki efek fotoproteksi dan stabil digunakan, maka nantinya FPO dapat diuji lebih lanjut untuk ditambahkan dalam formulasi tabir surya. Harapannya, dengan menggunakan FPO, maka angka SPF dari produk tabir surya dapat ditingkatkan.
Selain itu, FPO dapat ditambahkan untuk mengurangi jumlah UV filter yang digunakan dengan tetap mempertahankan SPF yang ingin didapatkan oleh formulator tabir surya.
Program Hair and Skin Research Grant memberikan hibah senilai total Rp250.000.000 untuk tiga proposal penelitian yang berfokus pada penelitian rambut dan kulit dengan domain studi laboratorium, studi klinis, studi kualitas hidup dan/atau penelitian epidemiologi.
Program ini akan membantu para peneliti dan dermatolog Indonesia mewujudkan ide-ide penelitian mereka yang luar biasa serta berkontribusi terhadap tantangan kesehatan dan perawatan rambut dan kulit di Indonesia.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.