Komunitas Sahabat Anak Kanker (Dok. Sahabat Anak Kanker/Facebook)

Komunitas Ini Beri Semangat Anak-Anak Pejuang Kanker

29 November 2021   |   21:20 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga tak luput dari potensi penyakit kanker. Data WHO yang dirilis pada Februari 2021 menunjukkan bahwa secara global, sekitar 400.000 anak dan remaja terdiagnosa kanker setiap tahunnya. Ketika seorang anak terdiagnosa kanker, situasi mereka menjadi sangat sulit dan menantang baik secara fisik maupun emosional.

Berangkat dari pengalaman pribadi dan semangat untuk memberikan pendampingan psikis bagi anak penderita kanker, Nur Very Hani Susanto membentuk komunitas Sahabat Anak Kanker.

Diinisiasikan sejak tahun 2015 di kota Malang, Jawa Timur, langkah ini berawal ketika Very bersama istri mendampingi buah hati mereka menjalani kemoterapi.

“Di Malang, yayasan atau komunitas seperti ini tidak ada. Akhirnya saya dan istri mulai mencari informasi sendiri,” ujar Very.

Ketika dia mempelajari tentang kanker pada anak, Very menemukan bahwa aktivitas bermain dapat berdampak positif bagi psikis anak yang tengah melalui masa pengobatan. Kala itu, mainan milik putra Very yang dibawa ke rumah sakit rupanya menarik perhatian pasien anak lainnya serta tim tenaga kesehatan.

Anak-anak yang menjalani rawat inap pun sangat antusias saat waktu bermain tiba. Di sela waktu perawatan, Very juga berbincang dan berbagi semangat dengan para orang tua pasien. Seiring waktu, upaya Very untuk memberikan pendampingan bagi anak penderita kanker melalui bermain bersama pun membuahkan hasil.

Dukungan pun mulai mengalir seperti donasi mainan, pemberian fasilitas ruangan bermain untuk pasien anak dengan kanker di rumah sakit, hingga kehadiran relawan dari berbagai profesi, seperti dokter dan psikolog.

“Tujuan kami satu, memberikan dukungan dan pendampingan secara psikis bagi keluarga maupun anak-anak yang tengah berjuang melawan kanker,” imbuhnya.
 

h

Komunitas Sahabat Anak Kanker (Dok. Sahabat Anak Kanker/Facebook)

Dia pun akhirnya memperluas jejaring komunitasnya melalui Facebook. Melalui platform tersebut, komunitasnya menjangkau keluarga-keluarga yang membutuhkan, berbagi semangat, menggalang donasi, serta mengajak lebih banyak relawan untuk memberikan dukungan moril bagi anak-anak penderita kanker.

Selain melakukan kunjungan dan pendampingan bagi keluarga pasien, komunitas Sahabat Anak Kanker juga rutin menyelenggarakan kelas-kelas kreatif, diantaranya kelas menggambar, membuat kerajinan tangan, dan mendongeng.

Setiap dua bulan sekali, Very bersama para relawan mengajak anak-anak untuk berwisata seperti mengunjungi kebun binatang, menonton pertandingan sepak bola, hingga menonton film di bioskop. Semua kegiatan tersebut dilakukan dengan protokol medis yang ketat dan didampingi oleh dokter dan perawat.

Menurut Very, aktivitas seperti ini memberikan kekuatan dan semangat bagi anak-anak ketika harus berhadapan dengan jarum suntik, obat-obatan, dan proses terapi yang panjang. 

“Kini, anak-anak jadi sering bertanya ke orang tuanya, kapan mereka akan ke rumah sakit lagi, karena mereka sangat menantikan waktu untuk bertemu dan bermain dengan teman-teman sebayanya,” kata Very.

Berkat kegigihan Very, komunitas Sahabat Anak Kanker kini telah memiliki kemitraan dengan sejumlah rumah sakit di daerah Malang dan Batu, akademi keperawatan, dan fakultas kedokteran di beberapa universitas, seperti Universitas Brawijaya.

Meskipun begitu, Very mengaku salah satu tantangan terbesar yang dihadapinya dalam menjalankan komunitas ini adalah masih adanya stigma bahwa penyakit kanker menular. Stigma keliru ini menurutnya menghambat interaksi anak-anak beserta keluarga mereka dengan komunitasnya. 

“Melalui kegiatan-kegiatan komunitas, kami berharap dapat mengikis stigma tersebut serta membantu para pejuang kanker untuk memperoleh dukungan yang dibutuhkan,” katanya. 

Editor Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Antisipasi Varian Omicron, Ini Protokol Kesehatan Baru Perjalanan Internasional

BERIKUTNYA

Film Preman Rilis Trailer Perdana

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: