When the World Sleeps, Malak Mattar, 2020 (Dok Art Mejo)

Keren, Ini 6 Seniman Muda Palestina dengan Karya Cemerlang

25 May 2021   |   00:00 WIB
Image
Nirmala Aninda Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

Seniman Palestina, meskipun berada di tengah keadaan yang paling malang dan mengenaskan, tetap mampu menciptakan karya seni yang menjadi kontribusi bagi seni dunia.

Mereka secara khusus membuat simbol dan konfigurasi visual yang mendefinisikan perjuangan pembebasan nasional mereka untuk Palestina merdeka.

Genhype, menjadi seniman untuk Palestina adalah salah satu bentuk keberanian.

Berikut ini adalah enam seniman muda diaspora Palestina di antara tokoh-tokoh cemerlang lainnya di bidang seni.

1. Sarah Bahbah
Seniman dan fotografer Australia-Palestina, yang memiliki lebih dari 1,1 juta pengikut di Instagram, dikenal dengan karyanya menggabungkan potret sinematik yang intim dengan teks subtitle yang sangat berhubungan dengan generasi sekarang.

Dikenal karena eksplorasi eksplisitnya ke dalam jiwa wanita milenial, Bahbah memberdayakan pendengarnya untuk merangkul rasa bahagia dan self-love dalam segala bentuk. Menghancurkan stereotip emosi perempuan sebagai penghalang, pengisahan ceritanya memanfaatkan kekuatan untuk melanggar tabu dan merayakan pembebasan transparansi emosi dan kehendak.

 
 

 

2. Nermeen and Nisreen Abudail
Duo saudari Palestina ini mendirikan Naqsh Collective pada 2009. Terinspirasi oleh kenangan masa kecil mereka, studio desain yang berbasis di Amman ini dikenal karena membuat karya seni yang menampilkan motif tradisional Palestina.

Menggunakan pola bordir Timur Tengah regional sebagai titik awal, Kolektif menawarkan keabadian pada cerita yang diceritakan melalui tradisi kuno yang halus ini dengan mendekonstruksi elemen dasarnya dan menafsirkannya kembali menggunakan bahan elemen yang solid - seperti marmer, kayu, dan kuningan.

 
 

 

3. Malak Mattar
Seniman yang berbasis di Gaza ini pertama kali mulai melukis pada usia 13 tahun dengan perlengkapan seni yang disediakan sekolah pemerintah selama 51 hari serangan militer Israel di Gaza pada tahun 2014.

Terpaksa tinggal di dalam rumah demi keselamatannya, dia merasakan kebutuhan yang mendesak untuk melepaskan semua energi negatifnya — ketakutan, kecemasan, dan teror. Ini membuka dunia ekspresi diri dan dalam dua tahun pertama, Mattar menghasilkan lebih dari 200 lukisan.







1
2


SEBELUMNYA

Kenalan Yuk Sama 6 Punggawa Life Story di Doom At Your Service

BERIKUTNYA

Pingin segera Nonton di Bioskop? Ini Tips Aman dari Ahli Kesehatan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: