Serupa tapi Tak Sama, Ini Bedanya Crepes & Kue Leker
23 November 2021 |
13:42 WIB
Selain makanan utama, camilan telah menjadi bagian dari keseharian masyarakat Indonesia. Seperti ada yang kurang lengkap dari keseharian kita jika tidak mengonsumsi ragam camilan lezat yang tersedia di berbagai gerai maupun layanan pesan antar makanan online.
Salah satu camilan yang cukup populer adalah crepes dan kue leker. Kedua camilan lezat ini sekilas terlihat sama dari segi bentuk. Padahal, keduanya memiliki beberapa perbedaan seperti berikut ini.
Seperti namanya yang kebarat-baratan, crepes memang berasal dari Eropa, tepatnya dari Bretagne, sebuah wilayah di Prancis bagian barat.
Istilah crepes sendiri berasal dari bahasa latin “crispa” yang berarti keriting. Belakangan, istilah crepes sering merujuk pada pancake kering dan tipis.
Sementara kue leker sendiri merupakan kuliner khas Tanah Air. Belum ada literatur pasti yang menjelaskan asal muasal leker. Namun, beberapa sumber menyebutkan kue leker sebagai jajanan khas dari kota Solo dan Surabaya.
Menurut laman resmi Pemkot Surakarta, dahulu kala banyak orang Belanda yang tinggal di Solo dan menyukai jajanan yang satu ini.
Leker awalnya berasal dari bahasa Belanda yaitu lekker, yang artinya enak. Setiap orang Belanda yang selesai memakan jajanan itu sering diakhiri dengan mengucap kata lekker, sehingga terciptalah nama makanan ini.
(Baca juga: Jangan Tertukar, Ini Lho Bedanya Cold Brew, Cold Drip & Es Kopi)
Adonan leker biasanya akan dituang dalam wajan cembung bulat yang mirip seperti teflon. Itulah yang membuat lapisan pinggir leker lebih tipis daripada bagian tengah.
Sementara itu, crepe sendiri dimasak menggunakan wajan datar dan rata sehingga membuat toppingnya bisa disebarkan di semua bagian.
Berbeda dengan crepes yang biasa kita jumpai umumnya telah menggunakan listrik sebagai sumber api untuk mengolah adonan. Hal ini membuat tingkat kematangan dan tekstur garing yang sangat merata di seluruh lapisan kulitnya.
Namun, seiring waktu, kue leker kini tersedia dalam varian topping seperti pisang coklat, pisang coklat keju, keju susu, coklat keju, blueberry serta aneka rasa buah lainnya. Selain itu, ada juga beberapa penjual leker yang mengkreasikan lekernya dengan berbagai topping modern, unik dan berlimpah.
Editor: Avicenna
Salah satu camilan yang cukup populer adalah crepes dan kue leker. Kedua camilan lezat ini sekilas terlihat sama dari segi bentuk. Padahal, keduanya memiliki beberapa perbedaan seperti berikut ini.
Sejarah dan negara asal
Seperti namanya yang kebarat-baratan, crepes memang berasal dari Eropa, tepatnya dari Bretagne, sebuah wilayah di Prancis bagian barat.Istilah crepes sendiri berasal dari bahasa latin “crispa” yang berarti keriting. Belakangan, istilah crepes sering merujuk pada pancake kering dan tipis.
Sementara kue leker sendiri merupakan kuliner khas Tanah Air. Belum ada literatur pasti yang menjelaskan asal muasal leker. Namun, beberapa sumber menyebutkan kue leker sebagai jajanan khas dari kota Solo dan Surabaya.
Menurut laman resmi Pemkot Surakarta, dahulu kala banyak orang Belanda yang tinggal di Solo dan menyukai jajanan yang satu ini.
Leker awalnya berasal dari bahasa Belanda yaitu lekker, yang artinya enak. Setiap orang Belanda yang selesai memakan jajanan itu sering diakhiri dengan mengucap kata lekker, sehingga terciptalah nama makanan ini.
(Baca juga: Jangan Tertukar, Ini Lho Bedanya Cold Brew, Cold Drip & Es Kopi)
Ilustrasi (Dok. Crepe Signature)
Perbedaan bentuk
Cara paling mudah untuk membedakan crepes dan kue leker adalah dengan melihat lipatan kulitnya. Kue Leker umumnya hanya berbentuk satu lipatan. Sebaliknya, crepes di Indonesia biasanya berbentuk lebih dari satu lipatan. Perbedaan bentuk ini kemungkinan terkait dengan wadah yang digunakan.Adonan leker biasanya akan dituang dalam wajan cembung bulat yang mirip seperti teflon. Itulah yang membuat lapisan pinggir leker lebih tipis daripada bagian tengah.
Sementara itu, crepe sendiri dimasak menggunakan wajan datar dan rata sehingga membuat toppingnya bisa disebarkan di semua bagian.
Perbedaan cara pembuatan
Kue leker umumnya dimasak di atas api arang. Kamu juga pasti familiar dengan cara penjual leker memasak adonannya dengan memutar-mutar wajannya, bukan? Kemungkinan, hal tersebut dilakukan untuk menghasilkan kematangan dan tekstur garing yang merata di lapisan kulitnya.Berbeda dengan crepes yang biasa kita jumpai umumnya telah menggunakan listrik sebagai sumber api untuk mengolah adonan. Hal ini membuat tingkat kematangan dan tekstur garing yang sangat merata di seluruh lapisan kulitnya.
Perbedaan topping
Mengingat ukurannya yang lebih kecil, kue leker umumnya tersedia dalam toping yang lebih terbatas. Meskipun begitu, hal tersebut cukup wajar mengingat leker memiliki harga yang lebih murah dibandingkan crepes. Awalnya toping leker hanya terdiri dari pisang dan gula coklat.Namun, seiring waktu, kue leker kini tersedia dalam varian topping seperti pisang coklat, pisang coklat keju, keju susu, coklat keju, blueberry serta aneka rasa buah lainnya. Selain itu, ada juga beberapa penjual leker yang mengkreasikan lekernya dengan berbagai topping modern, unik dan berlimpah.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.