Ilustrasi mesin sepeda motor yang sedang dibongkar (dok: Suzuki Indonesia)

Apa Itu Bore Up Motor? Ini Kelebihan dan Kekurangannya

22 November 2021   |   09:59 WIB
Image
Rezha Hadyan Hypeabis.id

Pencinta motor modifikasi pasti tak asing lagi dengan istilah bore up. Istilah ini digunakan untuk menjelaskan modifikasi dalam menaikkan kapasitas silinder motor. Jadi jika kalian orang baru dalam modifikasi motor harus tahu soal beginian. Bore up adalah modifikasi yang dilakukan untuk meningkatkan diameter piston bawaan dari pabrik.

Nantinya piston akan memiliki ukuran yang lebih besar. Sebagai contoh sebuah kendaraan roda dua yang memiliki piston dengan diameter 51 mm. 

Piston tersebut dianggap kurang bertenaga sehingga pemilik kendaraan melakukan bore up atau mengubah diameternya menjadi 53 mm. Perubahan tersebut nantinya akan meningkatkan cc dari kendaraan tersebut. 

Misalnya kendaraan yang tadinya 150 cc akan berubah menjadi 220 cc. Bisa juga pada kendaraan 200 cc menjadi 300 cc. Peningkatan ini tergantung pada keinginan pemilik kendaraan.

Selanjutnya adalah proses yang dilakukan untuk melakukan bore up motor. Mengubah diameter piston ini melibatkan banyak bagian. Apabila sudah dilakukan, maka tak bisa dikembalikan seperti semula dari pabrikan. 

Proses penggantian tidaklah mudah dan harus dilakukan oleh orang yang ahli. Selain itu, sebagai pemilik kendaraan Anda juga harus tahu keuntungan dan kelemahan yang akan didapatkan nantinya. Karena tidak sedikit juga kendaraan yang gagal melalui proses bore up. 

Kendaraan yang masuk proses bore up biasanya membutuhkan waktu selama satu mingguan. Mesin akan melalui proses bubut, menyesuaikan kompresi piston, sampai penyetelan jalur oli dan karburator.  

Ada kelebihan tentu ada kekurangan. Jika Anda ingin melakukan modifikasi harus paham dengan hal ini, termasuk saat melakukan bore up. Perubahan tentu saja terjadi pada kendaraan. Nah jika dilihat dari segi positifnya, ada beberapa kelebihan yang akan didapatkan motor. 

Kelebihan pertama bore up adalah kecepatan kendaraan akan jauh lebih baik. Inilah tujuan utama mengapa banyak pemilik kendaraan ingin melakukan bore up. Merasa tarikan tenaga motor kurang kencang, maka dengan menaikkan cc tenaga jadi meningkat. 

Keuntungan yang kedua adalah tenaga bawah jadi lebih responsif karena performa akselerasi motor jadi meningkat. Khususnya jika motor juga dilakukan perubahan pengapuran pada katup, pengapian dan knalpot. 

Motor juga akan memiliki suara yang lebih padat. Hal ini disebabkan adanya kompresi yang meningkat. Selain itu bore up juga membuat kendaraan jadi lebih bergengsi mengingat dapur pacunya meningkat. 

Walaupun demikian, jangan terlalu senang dulu ketika motor sudah di bore up. Ada beberapa masalah yang seringkali terjadi dan cukup memusingkan. Apalagi jika kalian akan menggunakan kendaraan sehari-hari. Berikut kerugian yang akan muncul menurut Suzuki Indonesia.
 

1. Piston yang cepat jebol

Dampak pertama yang dirasakan adalah piston cepat jebol sebab adanya perubahan diameter tidak sesuai dengan standar. Padahal komponen penting ini berfungsi untuk merubah tekanan dari pembakaran menjadi tenaga penggerak.

Siap-siap saja untuk mengeluarkan biaya yang lebih banyak untuk menggantinya. Bahkan pada beberapa kasus piston akan pecah. 
 

2. Mesin lebih cepat overheat

Pembakaran akan meningkat demi bisa menghasilkan tenaga dan kecepatan tinggi. Karena pembakaran inilah daya ledak yang dihasilkan juga besar, sehingga membuat mesin cepat panas. Biasanya teknisi akan menyesuaikan rasio kompresi pada celah piston dengan head. 

Sayangnya walaupun sudah disiasati tetap saja mesin akan cepat panas. Hal ini tentu akan mengganggu saat kalian sedang berkendara. 
 

3. Boros bahan bakar dan pelumas

Efek buruk lainnya adalah bahan bakar dan pelumas jadi lebih boros. Walaupun Anda sudah mengganti jenis bahan bakar dan pelumas jadi lebih berkualitas, tapi kebutuhannya tetap besar. Kalian pun akan tekor dalam membeli bahan bakar serta pelumas. 

Alasannya karena proses pembakaran yang semakin besar usai bore up. Sama seperti kendaraan yang sudah memiliki cc tinggi dari pabrikan. Bahan bakar yang dibutuhkan sangat banyak dan termasuk boros. 
 

4. Top speed yang turun

Tak sedikit kendaraan yang top speednya justru jadi menurun setelah bore up. Misalnya kendaraan yang memiliki top speed 100 km per jam kini menjadi 80 km per jam. Hal ini akan mengganggu kecepatan saat berkendara. 

Penyebabnya adalah rumah filler yang digunakan tidak bisa menampung udara yang dibutuhkan. Mesin pun seperti dicekik yang mengakibatkan top speed menurun. 

Editor Fajar Sidik
 

SEBELUMNYA

Girl Group Kep1er Mulai Promosi Menjelang Debut pada Desember

BERIKUTNYA

6 Gaya Hidup Sehat & Menyenangkan Bersama Keluarga

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: