Tembang Babad Jawa dan Puisi Napas Jiwa Membuka PKN 2021
20 November 2021 |
06:57 WIB
Alunan musik berirama syahdu mengiringi pembukaan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) yang digelar secara daring, Jumat (19/11/2021), malam. Tembang Babad Jawa yang dilantunkan Wahyu Santoso menyiratkan makna mendalam pada momentum perayaan kebudayaan Nusantara tersebut.
Seperti yang disampaikan Wahyu saat berbincang dengan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim, bahwa tembang Babad Jawa mengandung makna tolak bala. Tembang ini juga berarti pengharapan agar manusia selalu berdoa kepada Sang Pencipta dalam setiap kegiatan agar selalu diiringi berkah.
“Tembang Babad Jawa ini sengaja dibawakan dengan memadukan nada dan kata karena memang pada zaman dahulu pendidikan disampaikan lewat tangan agar lebih dapat dipahami dan juga lebih indah,” tutur Wahyu.
Nadiem menyebut Indonesia sejak dulu memiliki budaya yang kaya dan budayawan yang memiliki pitutur yang berarti pelajaran, nasihat, atau peringatan yang bukan hanya indah tetapi jadi pembelajaran untuk generasi berikutnya.
Tembang Babad Jawa ini pun dilanjutkan dengan puisi berjudul Napas Jiwa yang dibawakan Nadiem. Berikut bunyi puisi Napas Jiwa yang menjadi tema pembukaan PKN 2021 :
Hidup ini kadang terang, kadang temaram
Tak pernah benar-benar padam
Tak pernah benar-benar sunyi
Karena kedua mata ini akan selalu memancarkan cahaya
Dan napas ni akan selalu mengeluarkan suara
Mataku, mata kita
Napasku, nafas kita.
Aku bukan sekadar wajah yang menatap dunia
Aku bukan sekadar raga yang menghirup udara
Aku adalah pikiran yang mengolah segala rasa
Aku adalah jiwa yang menyerap semua makna
Dan dari terang aku kembali ke terang
Kepada cahaya semesta aku hembuskan
Napas jiwa
Seperti yang disampaikan Wahyu saat berbincang dengan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim, bahwa tembang Babad Jawa mengandung makna tolak bala. Tembang ini juga berarti pengharapan agar manusia selalu berdoa kepada Sang Pencipta dalam setiap kegiatan agar selalu diiringi berkah.
“Tembang Babad Jawa ini sengaja dibawakan dengan memadukan nada dan kata karena memang pada zaman dahulu pendidikan disampaikan lewat tangan agar lebih dapat dipahami dan juga lebih indah,” tutur Wahyu.
Nadiem menyebut Indonesia sejak dulu memiliki budaya yang kaya dan budayawan yang memiliki pitutur yang berarti pelajaran, nasihat, atau peringatan yang bukan hanya indah tetapi jadi pembelajaran untuk generasi berikutnya.
Tembang Babad Jawa ini pun dilanjutkan dengan puisi berjudul Napas Jiwa yang dibawakan Nadiem. Berikut bunyi puisi Napas Jiwa yang menjadi tema pembukaan PKN 2021 :
Hidup ini kadang terang, kadang temaram
Tak pernah benar-benar padam
Tak pernah benar-benar sunyi
Karena kedua mata ini akan selalu memancarkan cahaya
Dan napas ni akan selalu mengeluarkan suara
Mataku, mata kita
Napasku, nafas kita.
Aku bukan sekadar wajah yang menatap dunia
Aku bukan sekadar raga yang menghirup udara
Aku adalah pikiran yang mengolah segala rasa
Aku adalah jiwa yang menyerap semua makna
Dan dari terang aku kembali ke terang
Kepada cahaya semesta aku hembuskan
Napas jiwa
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.