Embracing Jakarta Muslim Fashion Week. (Dok. YouTube Kemendag)

Embracing Jakarta Muslim Fashion Week Siapkan Indonesia sebagai Pusat Fesyen Muslim Dunia

20 November 2021   |   11:18 WIB
Image
Nirmala Aninda Manajer Konten Hypeabis.id

Wacana untuk mendorong Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia terus diupayakan oleh berbagai pemaku kepentingan dan pelaku industri. Kali ini, Indonesia Fashion Chamber, Kamar Dagang Indonesia, dan Kementerian Perdagangan RI menginisiasi Jakarta Muslim Fashion Week 2021.

Menurut Wakil Ketua Komite Promosi Fesyen Muslim Nasional, Anner Patricia Sutanto, parade fesyen yang diadakan Kamis (18/11), secara hybrid di Aquatic Stadium GBK Jakarta, akan menampilkan keberagaman dan kemajemukan yang menjadi karakter busana muslim Tanah Air.

Dalam konsep Embracing  Jakarta  Muslim  Fashion  Week, parade yang dibagi ke dalam tiga sesi itu menampilkan peragaan busana  dari  39  merek fesyen  muslim  Indonesia.  

Embracing Jakarta Muslim Fashion Week adalah sebuah upaya inisiasi untuk merangkul semua pihak  yang  menunjang sektor  fesyen  Muslim.  Kami  ingin  agar  ekosistem  yang  terbangun dapat menunjang  Indonesia  menjadi  jagoan  di lokal  dan  internasional.  Tren  ini  harus  dimulai oleh Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar dunia,” kata  Anne beberapa waktu lalu.

Dia menambahkan, Embracing Jakarta Muslim Fashion Week 2021 ini merupakan  langkah awal untuk memperkenalkan Jakarta Muslim Fashion Week yang akan diluncurkan secara resmi pada 2022 sebagai bagian dari rangkaian acara Trade Expo Indonesia ke-37 pada 2022 mendatang.  

Adapun, Jakarta Muslim Fashion Week akan menjadi program tahunan Kemendag dan KADIN.

(Baca juga: Embracing Jakarta Muslim Fashion Week Akan Dihelat Bulan Ini)
 


Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi melihat, kekuatan fesyen muslim Indonesia terletak pada keragaman desainnya yang kaya ciri khas budaya serta dukungan dari industri garmen dan tekstil yang besar. Semua keunggulan ini penting untuk diperkenalkan ke dunia mode Internasional melalui acara Jakarta Muslim Fashion Week.  

“Dengan kolaborasi sektor swasta, akademisi, asosiasi diarahkan untuk membentuk ekosistem  fesyen Muslim Indonesia agar dapat menjadi kiblat fesyen Muslim dunia,” kata Lutfi. 

Dia menambahkan, industri fesyen Muslim memiliki peluang pasar yang besar. Untuk itu, diperlukan dukungan dari berbagai pihak baik, asosiasi pengusaha, akademisi, dan pemerintah.  

Adapun, menurut Lutfi, industri fesyen muslim bukan hanya dimiliki orang muslim saja. Industri  ini akan maju karena keberagaman Indonesia. 

"Diharapkan keberagaman inimemberikan peluang bagi bisnis Muslim fashion untuk berkembang," katanya.

Dengan jumlah populasi Muslim yang besar dan usia relatif muda, peluang pertumbuhan industri kreatif Muslim, termasuk fesyen terbuka lebar. 

Sementara itu, didukung pula berbagai keragaman budaya dan tingkat kreativitas yang tinggi, serta adaptasi dari nilai  keberlanjutan, Indonesia bisa menjadi trend setter industri fesyen Muslim global.

Parade fesyen ini melibatkan 24 perancang tamu seperti Ivan Gunawan, Ria Miranda, Jenahara, Itang Yunasz, Barli Asmara dan lain lain. Selain itu, JMFW turut melibatkan 15 sekolah fesyen.

Kelima belas sekolah tersebut yaitu Institut Kesenian Jakarta, ISI Denpasar, Islamic Fashion Institute, Akademi Seni Rupa dan Desain ISWI, Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta, Institut Desain dan Bisnis Bali, Universitas Ibnu Khaldun Bogor,  Sekolah  Tinggi  Desain  Indonesia  (STDI)  Bandung,  Universitas Kristen  Petra Surabaya,  Politeknik STTT  Bandung,  Telkom  University,  LaSalle  College  Jakarta,  Universitas Ciputra Surabaya,  dan  Universitas  Kristen Maranatha.


Editor: Avicenna

SEBELUMNYA

MultiVersus, Game dengan Karakter Waralaba Warner Bos Meluncur Tahun Depan

BERIKUTNYA

Pekan Kebudayaan Nasional 2021 Mengangkat Tema Napas Jiwa

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: