Waduh, Botol Virus Cacar Ditemukan di Laboratorium Ini
18 November 2021 |
15:38 WIB
Banyak virus yang diawetkan dan dikembangkan di laboratorium. Oleh karena itu, tempat ini bisa menjadi asal mula wabah apabila virus-virus yang dalam penelitian tersebut “bocor” dari area isolasinya. Lalu, bagaimana bila ada botol yang berisi virus 'terbengkalai' di sebuah laboratorium?
Baru-baru ini, Biro Investigasi Federal (FBI) serta Pusat Pengengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat tengah menyelidiki penemuan botol berlabel cacar di laboratorium Pennsylvania. Botol ini semula ditemukan pekerja saat membersihkan lemari pendingin di fasilitas penelitian vaksin itu.
Diketahui hanya dua laboratorium di dunia yakni laboratorium CDC di Atlanta dan laboratorium senjata biologis era Perang Dingin di Rusia yang dapat secara legal menyimpan sampel virus mematikan.
Namun ada 15 botol virus, terdiri lima botol berlabel cacar dan 10 berlabel vaccinia (virus yang digunakan dalam vaksin cacar), ditemukan di fasilitas laboratorium milik Merck. Menurut laporan yang dikirim ke pimpinan Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS), botol tersebut diberi keterangan "Hanya Untuk Penggunaan Resmi".
"Tidak ada indikasi bahwa siapa pun telah terpapar. Pekerja laboratorium yang menemukan botol itu mengenakan sarung tangan dan masker wajah," kata CDC dikutip dari Live Science, Kamis (18/11/2021).
Atas temuan ini, CDC dan FBI tengah melakukan penyelidikan mendalam. "Kami akan memberikan rincian lebih lanjut saat tersedia," tulis CDC.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), cacar adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus variola. Penyakit ini menyebabkan jutaan kematian sebelum ditemukannya vaksin pada 1980.
Cacar juga satu-satunya penyakit menular yang telah diberantas dari planet ini, dengan kasus alami terakhir yang dilaporkan di Somalia pada 1977.
Adapun temuan botol cacar di laboratorium penelitian bukan pertama kalinya. Pada 2014, karyawan National Institutes of Health menemukan enam botol di ruang penyimpanan virus mereka.
Editor: M R Purboyo
Baru-baru ini, Biro Investigasi Federal (FBI) serta Pusat Pengengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat tengah menyelidiki penemuan botol berlabel cacar di laboratorium Pennsylvania. Botol ini semula ditemukan pekerja saat membersihkan lemari pendingin di fasilitas penelitian vaksin itu.
Diketahui hanya dua laboratorium di dunia yakni laboratorium CDC di Atlanta dan laboratorium senjata biologis era Perang Dingin di Rusia yang dapat secara legal menyimpan sampel virus mematikan.
Namun ada 15 botol virus, terdiri lima botol berlabel cacar dan 10 berlabel vaccinia (virus yang digunakan dalam vaksin cacar), ditemukan di fasilitas laboratorium milik Merck. Menurut laporan yang dikirim ke pimpinan Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS), botol tersebut diberi keterangan "Hanya Untuk Penggunaan Resmi".
"Tidak ada indikasi bahwa siapa pun telah terpapar. Pekerja laboratorium yang menemukan botol itu mengenakan sarung tangan dan masker wajah," kata CDC dikutip dari Live Science, Kamis (18/11/2021).
ilustrasi virus
Atas temuan ini, CDC dan FBI tengah melakukan penyelidikan mendalam. "Kami akan memberikan rincian lebih lanjut saat tersedia," tulis CDC.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), cacar adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus variola. Penyakit ini menyebabkan jutaan kematian sebelum ditemukannya vaksin pada 1980.
Cacar juga satu-satunya penyakit menular yang telah diberantas dari planet ini, dengan kasus alami terakhir yang dilaporkan di Somalia pada 1977.
Adapun temuan botol cacar di laboratorium penelitian bukan pertama kalinya. Pada 2014, karyawan National Institutes of Health menemukan enam botol di ruang penyimpanan virus mereka.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.