Drama Audio Teater Salihara akan Mengisahkan 'Karna'
18 November 2021 |
09:11 WIB
Genhype terutama buat yang menggemari drama, Teater Salihara akan menampilkan drama audio berjudul Karna yang digubah berdasarkan naskah lakon karya Goenawan Mohamad pada November ini, Naskah ini bertolak dari tafsir kisah Adipati Karna dalam cerita Mahabharata.
Dalam epos Mahabharata, Karna adalah salah satu karakter yang menarik, tetapi tokoh tidak banyak dibahas selayaknya tokoh Arjuna, Bisma, Drupadi dan lain sebagainya.
Karna adalah ksatria andalan Kurawa di medan laga Kurusetra untuk menghadapi Pandawa. Namun, tokoh ini sejatinya adalah saudara satu ibu kelima Pandawa meskipun dia dan Kunthi, ibu para Pandawa itu tak tahu pasti kebenarannya.
Dalam naskah Goenawan Mohamad, para penikmat drama audio akan mendengar pelbagai narasi tentang masa lalu sang tokoh sebagai anak yang dibuang dan pergolakan batin terhadap asal-usul dirinya menjelang ajal.
Dalam lakon ini, kisah Karna muncul melalui surat-suratnya kepada orang penting dalam hidupnya, yakni Radha, ibu yang mengasuhnya sejak bayi. Kemudian, Kunthi, ibu kandung yang terpaksa membuangnya saat berumur 2 hari. Kemudian ada Parashurama, guru yang memberi ilmu tapi tak tuntas dan mengusirnya. Terakhir Surtikanthi sebagai istri sang tokoh.
Karya yang semula berjudul Surat-Surat Karna ini merupakan satu monolog 4 tokoh dalam satu lakon yang pernah dipentaskan di Teater Salihara pada 2011. Pada produksi Drama Audio kali ini, aspek visual yang sebelumnya berguna membangun imajinasi penonton telah disesuaikan sedemikian rupa demi terbangunnya imajinasi para pendengar.
Karna disutradarai oleh Landung Simatupang dan menampilkan para aktor teater Indonesia, yakni Muhammad Khan yang berperan sebagai Karna, Ruth Marini berperan sebagai Radha, Sita Nursanti sebagai Kunthi, dan Syam Ancoeamar sebagai Parashurama.
Editor: Roni Yunianto
Dalam epos Mahabharata, Karna adalah salah satu karakter yang menarik, tetapi tokoh tidak banyak dibahas selayaknya tokoh Arjuna, Bisma, Drupadi dan lain sebagainya.
Karna adalah ksatria andalan Kurawa di medan laga Kurusetra untuk menghadapi Pandawa. Namun, tokoh ini sejatinya adalah saudara satu ibu kelima Pandawa meskipun dia dan Kunthi, ibu para Pandawa itu tak tahu pasti kebenarannya.
Dalam naskah Goenawan Mohamad, para penikmat drama audio akan mendengar pelbagai narasi tentang masa lalu sang tokoh sebagai anak yang dibuang dan pergolakan batin terhadap asal-usul dirinya menjelang ajal.
Dalam lakon ini, kisah Karna muncul melalui surat-suratnya kepada orang penting dalam hidupnya, yakni Radha, ibu yang mengasuhnya sejak bayi. Kemudian, Kunthi, ibu kandung yang terpaksa membuangnya saat berumur 2 hari. Kemudian ada Parashurama, guru yang memberi ilmu tapi tak tuntas dan mengusirnya. Terakhir Surtikanthi sebagai istri sang tokoh.
Karya yang semula berjudul Surat-Surat Karna ini merupakan satu monolog 4 tokoh dalam satu lakon yang pernah dipentaskan di Teater Salihara pada 2011. Pada produksi Drama Audio kali ini, aspek visual yang sebelumnya berguna membangun imajinasi penonton telah disesuaikan sedemikian rupa demi terbangunnya imajinasi para pendengar.
Karna disutradarai oleh Landung Simatupang dan menampilkan para aktor teater Indonesia, yakni Muhammad Khan yang berperan sebagai Karna, Ruth Marini berperan sebagai Radha, Sita Nursanti sebagai Kunthi, dan Syam Ancoeamar sebagai Parashurama.
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.