Ini Keunggulan Telemedicine yang Kian Populer Selama Pandemi
17 November 2021 |
22:00 WIB
Selama pandemi Covid-19, pemanfaatn teknologi digital telah berkembang dan banyak diadopai di berbagai sektor. Enggak cuma di bidang transportasi dan komunikasi, sektor kesehatan dan farmasi pun menjadi salah satu bidang yang perkembangan digitalisasinya cukup kuat. Banyak masyarakat yang mulai familiar dengan layanan kesehatan digital atau telemedicine.
Terlebih dengan banyaknya masyarakat yang isolasi mandiri kala pandemi melanda, peran telemedicine makin menjadi andalan baik untuk mencari informasi dan konsultasi dengan dokter, hingga membeli obat-obatan yang dibutuhkan.
Pada 2021 ini pelayanan telemedicine juga makin banyak digunakan karena berkaitan dengan track and trace system di bidang kesehatan dan farmasi.
Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Dr. Hermawan Saputra mengatakan tujuan digitalisasi bidang kesehatan dan farmasi adalah menjaga aksesibel layanan dan biaya yang terjangkau oleh berbagai kalangan.
"Beberapa upaya dalam komoditi, sumber daya, pelayanan kefarmasian, pengawasan, dan pemberdayaan masyarakat telah dilakukan agar terciptanya kemandirian dalam manajemen dan informasi kesehatan," jelasnya dalam webinar bertajuk “Peran Digitalisasi Dalam Pengembangan Inovasi dan Bisnis di Industri Farmasi”, Rabu (17/11/2021).
Pelayanan kesehatan berbasis telemedicine sudah mencangkup konsultasi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE); konsultasi Klinis, pemberian anjuran/nasihat yang dibutuhkan berdasarkan hasil pemeriksaan penunjang dan/atau hasil pemeriksaan fisik tertentu hingga penerbitan surat rujukan untuk pemeriksaan atau tindakan lebih lanjut ke laboratorium dan/atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
CEO KlikDokter Hendra Heryanto Tjong menjelaskan perkembangan farmasi digital ditandai dengan tiga hal, yakni perubahan ke arah digital dimana platform jual-beli online telah banyak digunakan untuk membeli produk farmasi, perubahan perilaku konsumen yang membeli berbagai produk melalui omnichannel, dan komunikasi marketing kini langsung dilakukan oleh brand sendiri.
Terlebih Indonesia merupakan market terbesar di ASEAN. Per tahun 2020, populasi di Indonesia mencakup 25% Generasi Y dan 28% Generasi Z yang mengerti teknologi dan natusias terhadap kesehatan membentuk market size senilai Rp60 triliun.
KlikDokter merupakan salah satu penyedia aplikasi yang memungkinkan konsumen untuk membeli produk langsung melalui partner farmasi yang sesuai dengan ketentuan SIA/SIPA untuk menjamin kualitas produk. Saat ini, KlikDokter bekerja sama dengan lebih dari 1.000 farmasi di seluruh Indonesia.
Editor Fajar Sidik
Terlebih dengan banyaknya masyarakat yang isolasi mandiri kala pandemi melanda, peran telemedicine makin menjadi andalan baik untuk mencari informasi dan konsultasi dengan dokter, hingga membeli obat-obatan yang dibutuhkan.
Pada 2021 ini pelayanan telemedicine juga makin banyak digunakan karena berkaitan dengan track and trace system di bidang kesehatan dan farmasi.
Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Dr. Hermawan Saputra mengatakan tujuan digitalisasi bidang kesehatan dan farmasi adalah menjaga aksesibel layanan dan biaya yang terjangkau oleh berbagai kalangan.
"Beberapa upaya dalam komoditi, sumber daya, pelayanan kefarmasian, pengawasan, dan pemberdayaan masyarakat telah dilakukan agar terciptanya kemandirian dalam manajemen dan informasi kesehatan," jelasnya dalam webinar bertajuk “Peran Digitalisasi Dalam Pengembangan Inovasi dan Bisnis di Industri Farmasi”, Rabu (17/11/2021).
Pelayanan kesehatan berbasis telemedicine sudah mencangkup konsultasi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE); konsultasi Klinis, pemberian anjuran/nasihat yang dibutuhkan berdasarkan hasil pemeriksaan penunjang dan/atau hasil pemeriksaan fisik tertentu hingga penerbitan surat rujukan untuk pemeriksaan atau tindakan lebih lanjut ke laboratorium dan/atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
CEO KlikDokter Hendra Heryanto Tjong menjelaskan perkembangan farmasi digital ditandai dengan tiga hal, yakni perubahan ke arah digital dimana platform jual-beli online telah banyak digunakan untuk membeli produk farmasi, perubahan perilaku konsumen yang membeli berbagai produk melalui omnichannel, dan komunikasi marketing kini langsung dilakukan oleh brand sendiri.
Terlebih Indonesia merupakan market terbesar di ASEAN. Per tahun 2020, populasi di Indonesia mencakup 25% Generasi Y dan 28% Generasi Z yang mengerti teknologi dan natusias terhadap kesehatan membentuk market size senilai Rp60 triliun.
KlikDokter merupakan salah satu penyedia aplikasi yang memungkinkan konsumen untuk membeli produk langsung melalui partner farmasi yang sesuai dengan ketentuan SIA/SIPA untuk menjamin kualitas produk. Saat ini, KlikDokter bekerja sama dengan lebih dari 1.000 farmasi di seluruh Indonesia.
Editor Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.