Bahaya, Serangan Siber Brute Force Meningkat di Indonesia
15 November 2021 |
19:01 WIB
Data statistik terbaru dari perusahaan keamanan siber Kaspersky menunjukkan bahwa serangan siber dalam bentuk brute force yang menargetkan pengguna remote desktop protocol (RDP) di Indonesia meningkat pada semester pertama tahun ini.
Pada periode Januari hingga Juni 2021, perusahaan mencatat adanya 20,84 juta upaya serangan brute force terhadap pengguna dalam negeri dengan Microsoft RDP terinstal di komputer mereka.
Angka ini mengalami lonjakan yang cukup tinggi sekitar 24 persen dibandingkan dengan paruh pertama tahun sebelumnya, yang tercatat memiliki 16,85 juta serangan keamanan siber terhadap pengguna.
Berikut ini adalah data serangan brute force terhadap pengguna Kaspersky di Indonesia selama seemster pertama 2021.
1. Januari : 5,65 juta
2. Februari : 7,14 juta
3. Maret : 3,08 juta
4. April : 2,53 juta
5. Mei : 1,44 juta
6. Juni : 966 ribu
Sebagai informasi, RDP merupakan protokol desktop jarak jauh yang paling popluer dan digunakan untuk mengakses workstation atau server Windows. Masa pandemi telah memaksa banyak perusahaan menerapkan metode kerja dari rumah.
Namun, metode ini tak lepas dari risiko keamanan apabila tidak dikelola dengan baik. Salah satunya adalah serangan brute force atau upaya untuk menguji semua nama pengguna dan kata sandi berbeda hingga menemukan kombinasi yang benar.
Managing Director Asia Pasific Kaspersky Chris Connell dalam keadaan normal, memindahkan tenaga kerja dari lingkungan perusahaan yang aman ke jaringan rumah dengan penerapan keamanan siber yang memadai, perlu persiapan yang panjang.
Kondisi pandemi, lanjutnya merampas kesempatan tersebut. Alhasil, statistik serangan RDP terbaru dari Kaspersky menunjukkan bahwa para pelaku kejahatan siber mengeksploitasi celah yang ada, termasuk dengan metode brute force.
"Kami terus mendorong lebih banyak perusahaan dan karyawan agar lebih memperhatikan upaya dalam membangun pertahanan mereka terhadap ancaman daring," katanya dalam keterangan resmi.
Editor: Fajar Sidik
Pada periode Januari hingga Juni 2021, perusahaan mencatat adanya 20,84 juta upaya serangan brute force terhadap pengguna dalam negeri dengan Microsoft RDP terinstal di komputer mereka.
Angka ini mengalami lonjakan yang cukup tinggi sekitar 24 persen dibandingkan dengan paruh pertama tahun sebelumnya, yang tercatat memiliki 16,85 juta serangan keamanan siber terhadap pengguna.
Berikut ini adalah data serangan brute force terhadap pengguna Kaspersky di Indonesia selama seemster pertama 2021.
1. Januari : 5,65 juta
2. Februari : 7,14 juta
3. Maret : 3,08 juta
4. April : 2,53 juta
5. Mei : 1,44 juta
6. Juni : 966 ribu
Sebagai informasi, RDP merupakan protokol desktop jarak jauh yang paling popluer dan digunakan untuk mengakses workstation atau server Windows. Masa pandemi telah memaksa banyak perusahaan menerapkan metode kerja dari rumah.
Namun, metode ini tak lepas dari risiko keamanan apabila tidak dikelola dengan baik. Salah satunya adalah serangan brute force atau upaya untuk menguji semua nama pengguna dan kata sandi berbeda hingga menemukan kombinasi yang benar.
Managing Director Asia Pasific Kaspersky Chris Connell dalam keadaan normal, memindahkan tenaga kerja dari lingkungan perusahaan yang aman ke jaringan rumah dengan penerapan keamanan siber yang memadai, perlu persiapan yang panjang.
Kondisi pandemi, lanjutnya merampas kesempatan tersebut. Alhasil, statistik serangan RDP terbaru dari Kaspersky menunjukkan bahwa para pelaku kejahatan siber mengeksploitasi celah yang ada, termasuk dengan metode brute force.
"Kami terus mendorong lebih banyak perusahaan dan karyawan agar lebih memperhatikan upaya dalam membangun pertahanan mereka terhadap ancaman daring," katanya dalam keterangan resmi.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.