Koleksi 80 Jersey Manchester United, Bukti Pandji Pragiwaksono sebagai Fans Garis Keras
14 November 2021 |
21:11 WIB
Sepak bola bukan hanya tentang olahraga namun juga hiburan dan cinta. Kecintaan itulah yang terkadang menciptakan fanatisme terhadap klub yang mungkin membuat sejumlah orang geleng-geleng kepala. Namanya juga ngefans, tentu koleksi akan barang-barang berkaitan dengan objek yang digemari itu tidak bisa dihindarkan.
Pandji Pragiwaksono salah satunya. Sebagai penggemar klub Liga Inggris Manchester United (MU), dia memutuskan untuk mengoleksi baju atau jersey yang biasa dipakai tim Red Devils atau Setan Merah itu saat latihan atau berlaga.
Niat mengoleksi jersey MU pertama kali muncul pada 2013 lalu. Komika ini ditawari jersey dengan nameset Ruud van Nistelrooy oleh temannya yang sedang berkuliah di London, Inggris. Nistelrooy, pencetak gol terbanyak ketiga sepanjang masa dalam sejarah Liga Champions dengan torehan 56 gol ini merupakan idola Pandji.
Baju berwarna merah yang dibeli langsung teman Pandji dari pop up store jersey terlengkap di dunia yang berlokasi di London itu pun menjadi favoritnya hingga kini dan sering dipakai saat bermain sepakbola. “Dia beli di classicfootballshirts.co.uk. Masih bagus kondisinya. Waktu nonton MU di Old Trafford lawan Leicester pakai ini,” ungkapnya.
Favorit lain dari ayah dua orang anak ini yakni jersey MU berwarna biru berlengan pendek. Jersey ini dibeli Pandji di Megastore Manchester United saat tur di stadion Old Trafford. Jersey ini mengingatkan Pandji ketika Wayne Rooney membawa kemenangan untuk MU saat bertanding melawan Arsenal. Uniknya, jersey tersebut ternyata buatan Indonesia.
Ada pula jersey yang bersejarah menurut Pandji. Yakni jersey dengan nameset Cantona. Jersey yang dipakai striker legendaris MU Eric Cantona waktu menendang penonton yang dianggap menyebalkan hingga akhirnya dia diskors tidak boleh mengikuti pertandingan sementara waktu. “Ini paling ada ceritanya. Legendaris aja, Cantona kena skorsing,” sebut Pandji.
Jersey lainya yang bersejarah yakni ber nameset Giggs. Selain Nistelrooy dan Rooney, Pandji mengaku juga sangat mengidolakan mantan gelandang MU Ryan Giggs. Jersey berwarna merah itu merupakan jersey pertama yang Pandji beli.
Masih banyak jersey yang Pandji miliki dengan beragam cerita di baliknya. Namun bisa dikatakan, dia memiliki jersey MU dari berbagai musim dan cukup lengkap.
Ya, karena Pandji adalah Mancunian, sudah tentu jersey yang dikoleksinya hanya dari klub Manchester United. Untuk jersey lawas dan sudah tidak diproduksi maupun yang baru, paling sering dia membelinya secara online, namun tidak jarang juga komika ini ke toko resmi penjual jersey MU. “Koleksinya saat ini sekitar 80-an jersey,” ungkapnya.
Dalam memilih jersey, komika yang juga aktor ini selalu memilih baju bernama punggung idolanya, Nistelrooy, Rooney, dan Giggs. Terkadang dia membeli jersey yang tidak memiliki nameset untuk diisi dengan nama Nistelrooy atau Djistelrooy yang merupakan plesetan nama Pandji dan Nistelrooy. Pertimbangan lainnya yakni jersey MU berwarna biru dan berlengan panjang. Merah, hitam bergaris horizontal juga masuk ke dalam pilihannya.
“Ya pilihannya klub favorit, otentik, desain, material enggak terlalu. Cuma 1 jersey yang saya beli karena materialnya, itupun jersey MU tahun 1996-1997 yang bahannya handuk,” jelas Pandji
Harga tidak menjadi pertimbangan khusus Pandji. Prinsipnya, kalau sudah suka, ya sebaiknya dibeli. Istrinya pun tidak pernah protes soal koleksinya ini, kecuali jika dia menaruhnya tidak teratur alias berserakan.
Walaupun koleksinya hanya MU, Pandji sempat beberapa kali membeli jersey tim nasional dari negara yang pernah dikunjunginya, seperti timnas Beijing dan Australia. Namun karena akhirnya tidak terpakai, Pandji memutuskan untuk berhenti membeli jersey timnas sebuah negara tersebut.
Pandji juga memiliki dua jersey Timnas Indonesia. Salah satunya ditandatangani Firman Utina yang merupakan idola sepak bolanya di dalam negeri. Satu lagi yakni jersey saat dia menonton langsung Timnas Indonesia yang berlaga pada Liga Asia di Gelora Bung Karno beberapa tahun lalu.
Sementara itu, Pandji mengatakan tidak pernah berpikir koleksinya sebagai produk investasi. Sebab dari puluhan jersey yang dibeli, juga menjadi pakaian kesehariannya, terutama saat bermain bola.
Editor Fajar Sidik
Pandji Pragiwaksono salah satunya. Sebagai penggemar klub Liga Inggris Manchester United (MU), dia memutuskan untuk mengoleksi baju atau jersey yang biasa dipakai tim Red Devils atau Setan Merah itu saat latihan atau berlaga.
Niat mengoleksi jersey MU pertama kali muncul pada 2013 lalu. Komika ini ditawari jersey dengan nameset Ruud van Nistelrooy oleh temannya yang sedang berkuliah di London, Inggris. Nistelrooy, pencetak gol terbanyak ketiga sepanjang masa dalam sejarah Liga Champions dengan torehan 56 gol ini merupakan idola Pandji.
Baju berwarna merah yang dibeli langsung teman Pandji dari pop up store jersey terlengkap di dunia yang berlokasi di London itu pun menjadi favoritnya hingga kini dan sering dipakai saat bermain sepakbola. “Dia beli di classicfootballshirts.co.uk. Masih bagus kondisinya. Waktu nonton MU di Old Trafford lawan Leicester pakai ini,” ungkapnya.
Favorit lain dari ayah dua orang anak ini yakni jersey MU berwarna biru berlengan pendek. Jersey ini dibeli Pandji di Megastore Manchester United saat tur di stadion Old Trafford. Jersey ini mengingatkan Pandji ketika Wayne Rooney membawa kemenangan untuk MU saat bertanding melawan Arsenal. Uniknya, jersey tersebut ternyata buatan Indonesia.
Ada pula jersey yang bersejarah menurut Pandji. Yakni jersey dengan nameset Cantona. Jersey yang dipakai striker legendaris MU Eric Cantona waktu menendang penonton yang dianggap menyebalkan hingga akhirnya dia diskors tidak boleh mengikuti pertandingan sementara waktu. “Ini paling ada ceritanya. Legendaris aja, Cantona kena skorsing,” sebut Pandji.
Pandji saat bertandang ke kandang Manchester United di Old Trafford (dok. Pandji Pragiwaksono)
Masih banyak jersey yang Pandji miliki dengan beragam cerita di baliknya. Namun bisa dikatakan, dia memiliki jersey MU dari berbagai musim dan cukup lengkap.
Ya, karena Pandji adalah Mancunian, sudah tentu jersey yang dikoleksinya hanya dari klub Manchester United. Untuk jersey lawas dan sudah tidak diproduksi maupun yang baru, paling sering dia membelinya secara online, namun tidak jarang juga komika ini ke toko resmi penjual jersey MU. “Koleksinya saat ini sekitar 80-an jersey,” ungkapnya.
Dalam memilih jersey, komika yang juga aktor ini selalu memilih baju bernama punggung idolanya, Nistelrooy, Rooney, dan Giggs. Terkadang dia membeli jersey yang tidak memiliki nameset untuk diisi dengan nama Nistelrooy atau Djistelrooy yang merupakan plesetan nama Pandji dan Nistelrooy. Pertimbangan lainnya yakni jersey MU berwarna biru dan berlengan panjang. Merah, hitam bergaris horizontal juga masuk ke dalam pilihannya.
“Ya pilihannya klub favorit, otentik, desain, material enggak terlalu. Cuma 1 jersey yang saya beli karena materialnya, itupun jersey MU tahun 1996-1997 yang bahannya handuk,” jelas Pandji
Harga tidak menjadi pertimbangan khusus Pandji. Prinsipnya, kalau sudah suka, ya sebaiknya dibeli. Istrinya pun tidak pernah protes soal koleksinya ini, kecuali jika dia menaruhnya tidak teratur alias berserakan.
Walaupun koleksinya hanya MU, Pandji sempat beberapa kali membeli jersey tim nasional dari negara yang pernah dikunjunginya, seperti timnas Beijing dan Australia. Namun karena akhirnya tidak terpakai, Pandji memutuskan untuk berhenti membeli jersey timnas sebuah negara tersebut.
Pandji juga memiliki dua jersey Timnas Indonesia. Salah satunya ditandatangani Firman Utina yang merupakan idola sepak bolanya di dalam negeri. Satu lagi yakni jersey saat dia menonton langsung Timnas Indonesia yang berlaga pada Liga Asia di Gelora Bung Karno beberapa tahun lalu.
Sementara itu, Pandji mengatakan tidak pernah berpikir koleksinya sebagai produk investasi. Sebab dari puluhan jersey yang dibeli, juga menjadi pakaian kesehariannya, terutama saat bermain bola.
Editor Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.