Masa Karantina 3 Hari Cukup Untuk Deteksi Covid-19

Pemerintah secara resmi memangkas masa karantina pelaku perjalanan internasional dari semula 5 hari menjadi 3 hari yang berlaku bagi mereka yang sudah divaksinasi Covid-19 lengkap alias dua dosis. Hal ini dianggap cukup untuk mendeteksi apakah pelaku perjalanan internasional ini terinfeksi Covid-19 atau tidak.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, mengatakan vaksinasi lengkap bagi WNI atau WNA yang ingin masuk ke wilayah Indonesia setidaknya dilakukan 14 hari sebelum keberangkatan.

Kemudian, pelaku perjalanan internasional ini juga wajib menyertakan hasil tes PCR negatif maksimal 3×24 jam sebelum keberangkatan.

"Kalau dia sudah mendapatkan vaksinasi lengkap maka karantinanya bisa cukup dengan 3 hari. Tapi kemudian di hari pertama dan hari ketiga itu melakukan tes yang kita sebut entry dan exit," jelas Nadia dalam diskusi virtual, Kamis (4/11/2021).
 

Dalam tiga hari, ditambah berlakunya hasil tes PCR, kata Nadia cukup untuk mendeteksi apakah pelaku perjalanan internasional ini terinfeksi Covid-19 atau tidak.

"Jadi kurang lebih 5 sampai 6 hari itu sudah cukup cukup untuk melihat masa inkubasi dari virus, karena inkubasi virus itu kurang lebih 4 sampai 6 hari sampai terdeteksi. Bahkan varian Delta terutama varian baru bisa lebih cepat (terdeteksi)," jelas Nadia.

Nadia menegaskan dengan demikian pemangkasan masa karantina ini tidak mengurangi kualitas deteksi terhadap Covid-19. 

Selain itu, pemangkasan tersebut juga mempertimbangkan bahwa sudah banyak negara yang laju vaksinasinya cukup tinggi, sehingga kekebalan kelompok juga mulai timbul.

"Untuk negara-negara yang masuk ke Indonesia kita juga punya kriteria kan. Mereka yang berada pada PPKM level 1 dan 2 dan tingkat positivity ratenya kurang dari 5 persen," tutur Nadia.

Editor: M R Purboyo