Game Fortnite China Tutup Server Bulan Ini
02 November 2021 |
20:13 WIB
Perusahaan video gim Epic Games bakal mematikan judul battle royale populernya yakni Fortnite di China, setelah berjuang dengan segala keterbatasan yang ditetapkan oleh pemerintahan setempat dalam rangka mengatasi kecanduan gim daring. Laporan dari CNET, dikutip Selasa (2/11) menyatakan bahwa selama in para pemain gim Fortnite, yang di kawasan China dinamai Fortress Night, itu memang mendapati pengalaman sangat berbeda dari pemain di kawasan lain.
Mengikuti aturan yang ditetapkan oleh otoritas setempat, para pemain tidak bisa membeli mata uang V Bucks di dalam gim untuk mendapatkan item dan hanya dibatasi selama 3 jam sehari.
Akan tetapi, hal tersebut akan berubah pada 15 November mendatang karena server Fortnite di China bakal dimatikan. Perusahaan mengatakan bahwa ujian terhadap Fortress Night bakal berakhir dengan penonaktifan tersebut.
Alasan dibalik pemberhentian Fortnite di China tidak diungkap dengan gamblang. Padahal, Epic Games telah bermitra dengan raksasa teknologi China Tencent untuk mengembangkan gim yang disesuaikan di kawasan itu.
Akan tetapi, penutupan Fortnite di China terjadi di tengah tindakan keras dari pemerintah setempat terhadap Big Tech di negaranya selama beberapa waktu belakangan. Pada tahun lalu, otoritas mendenda raksasa teknologi senilai miliaran dolar dan menandatangai aturan privasi data baru.
Hal ini sangat memukul industri video gim lantaran anak-anak dilarang bermain gim daring lebih dari tiga jam seminggu. Berbagai upaya ini dilakukan oleh China untuk menghentikan 'candu spiritual' terhadap permainan video gim.
Editor : Fajar Sidik
Mengikuti aturan yang ditetapkan oleh otoritas setempat, para pemain tidak bisa membeli mata uang V Bucks di dalam gim untuk mendapatkan item dan hanya dibatasi selama 3 jam sehari.
Akan tetapi, hal tersebut akan berubah pada 15 November mendatang karena server Fortnite di China bakal dimatikan. Perusahaan mengatakan bahwa ujian terhadap Fortress Night bakal berakhir dengan penonaktifan tersebut.
"Terima kasih untuk semua orang yang telah berpartisipasi dalam 'Fortnite'," tulis perusahaan dalam sebuah pernyataan.
Alasan dibalik pemberhentian Fortnite di China tidak diungkap dengan gamblang. Padahal, Epic Games telah bermitra dengan raksasa teknologi China Tencent untuk mengembangkan gim yang disesuaikan di kawasan itu.
Akan tetapi, penutupan Fortnite di China terjadi di tengah tindakan keras dari pemerintah setempat terhadap Big Tech di negaranya selama beberapa waktu belakangan. Pada tahun lalu, otoritas mendenda raksasa teknologi senilai miliaran dolar dan menandatangai aturan privasi data baru.
Hal ini sangat memukul industri video gim lantaran anak-anak dilarang bermain gim daring lebih dari tiga jam seminggu. Berbagai upaya ini dilakukan oleh China untuk menghentikan 'candu spiritual' terhadap permainan video gim.
Editor : Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.