Tuty Adib Pamerkan Kreasi Tenun Balai Panjang Payakumbuh pada ISEF 2021
28 October 2021 |
12:29 WIB
Sepertinya makin banyak pegiat mode dan perancang Indonesia yang jatuh cinta pada pesona wastra Nusantara. Salah satunya adalah perancang Tuty Adib yang konsisten memperkenalkan kain tenun Balai Panjang khas Payakumbuh, Sumatra Barat.
Koleksi siap pakai (ready to wear) bertajuk UNI ini dipamerkan pada perhelatan Indonesia Sharia Economic Fashion 2021 (ISEF), dengan konsep Sustainable Muslim Fashion yang digelar secara hybrid di Jakarta Convention Centre dan platform virtual ISEF.
Di bawah label TUTYADIB, sang perancang mendapatkan kepercayaan dari Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Payakumbuh berkolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat untuk mengangkat tenun Balai Panjang Payakumbuh yang terkenal dengan motif dan warnanya yang cantik.
Tampil pada hari pertama perhelatan ISEF 2021, Rabu (27/10), koleksi UNI terinspirasi dari ragam baju kurung. Tuty menampilkan delapan busana muslim wanita siap pakai (deluxe ready to wear) untuk busana sehari hari dengan konsep padu padan yang terdiri dari outer, celana, rok dan gamis.
Bertajuk UNI, koleksi tenun ini terinspirasi dari baju kurung. (Dok. ISEF 2021, Indonesian Fashion Chamber)
"Koleksi ini bisa menjadi pilihan dan inspirasi wanita aktif yang ingin tampil simple, elegan, kekinian dalam balutan wastra Indonesia," ujar Tuty melalui siaran pers.
Koleksi ini juga menunjukkan warna-warna cerah seperti krem, light salmon, kuning kehijauan, hijau, cokelat merah, dan abu dengan perpaduan tekstur kain antara lain voal, katun dan brokat.
Di samping kain songket, ranah Minang juga terkenal dengan berbagai kreasi tenun yang tak kalah indah. Bahkan sejak beberapa tahun belakangan tenun Payakumbuh sedang banyak dilirik baik oleh pegiat mode domestik maupun internasional.
Karakteristik Tenun Balai Panjang dapat dilihat dari motifnya yang banyak terinspirasi dari motif tumbuhan yang banyak ditemui di kawasan Payakumbuh.
Tuty berharap, karya ini bisa memberikan inspirasi bagi wanita Indonesia untuk berpenampilan dengan mengenakan wastra indonesia yang menjadi identitas busana bangsa Indonesia.
Koleksi ini juga menunjukkan warna-warna cerah seperti krem, light salmon, kuning kehijauan, hijau, cokelat merah, dan abu dengan perpaduan tekstur kain antara lain voal, katun dan brokat.
Di samping kain songket, ranah Minang juga terkenal dengan berbagai kreasi tenun yang tak kalah indah. Bahkan sejak beberapa tahun belakangan tenun Payakumbuh sedang banyak dilirik baik oleh pegiat mode domestik maupun internasional.
Karakteristik Tenun Balai Panjang dapat dilihat dari motifnya yang banyak terinspirasi dari motif tumbuhan yang banyak ditemui di kawasan Payakumbuh.
Tuty berharap, karya ini bisa memberikan inspirasi bagi wanita Indonesia untuk berpenampilan dengan mengenakan wastra indonesia yang menjadi identitas busana bangsa Indonesia.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.