Hati-hati! Minum Alkohol Bisa Tingkatkan Risiko Kerusakan Otak
20 May 2021 |
16:18 WIB
Genhype, minum alkohol cukup membahayakan kesehatan lho, bukan sekadar hilang kesadaran, tetapi bisa berakibat fatal hingga merusak otak. Itulah temuan hasil sebuah studi yang dilakukan Universitas Oxford, Inggris.
Para peneliti menekankan bahwa tidak ada yang disebut sebagai jumlah yang aman untuk mengonsumsi alkohol dan peningkatan jumlah konsumsi bisa memperparah risiko ini.
Dalam studi yang dilakukan terhadap 25.000 orang di Inggris ini, studi pemindaian otak yang telah diamati para peneliti menunjukkan bahwa konsumsi alkohol punya dampak pada area grey matter pada otak yang terkait dengan kemampuan otak dalam memproses informasi.
"Makin banyak orang minum alkohol, makin berkurang volume dari grey matter. Volume otak berkurang karena usia dan lebih parah dengan adanya demensia. Volume otak yang kecil juga diperkirakan bisa memperburuk performa otak dan kemampuan memori," jelas peneliti utama sekaligus peneliti senior klinis Universitas Oxford, Anya Topiwala.
Ia menyebut bahwa meski kontribusi alkohol dalam hal ini kecil, yaitu hanya 0,8%, minuman keras ini bisa memberikan kontribusi yang lebih besar di bagian lain.
Lebih terperinci, para ahli juga meneliti tentang pola minum, tipe minuman alkohol, dan kondisi kesehatan lain yang bisa memberikan efek berbeda terhadap dampak alkohol pada kesehatan otak.
Hasilnya? Berapapun jumlah alkohol pada tubuh, tidak ada tingkatan aman untuk konsumsi alkohol. Artinya, mengonsumsi alkohol punya dampak lebih berisiko dibanding ketika tidak mengonsumsinya. Ini juga berlaku pada jenis minuman alkohol apapun, di mana semua jenis minuman akan tetap memberikan efek buruk bagi kesehatan.
Tidak hanya itu, Genhype yang punya penyakit berisiko seperti obesitas, tekanan darah tinggi, atau kebiasaan binge-drinking bisa meningkatkan risiko kerusakan otak lebih tinggi lagi.
"Banyak orang berpikir bahwa konsumsi secara wajar dan berpikir hal tersebut tidak berbahaya atau bahkan melindungi. Dengan belum ditemukannya obat untuk penyakit neurodegeneratif seperti demensia, mengetahui berbagai faktor yang bisa mencegah kerusakan otak itu penting untuk kesehatan masyarakat," tambah Topiwala kepada CNN.
Genhype, di lain waktu perlu lebih berhati-hati nih dalam konsumsi minuman beralkohol ya!
Editor: M R Purboyo
Para peneliti menekankan bahwa tidak ada yang disebut sebagai jumlah yang aman untuk mengonsumsi alkohol dan peningkatan jumlah konsumsi bisa memperparah risiko ini.
Dalam studi yang dilakukan terhadap 25.000 orang di Inggris ini, studi pemindaian otak yang telah diamati para peneliti menunjukkan bahwa konsumsi alkohol punya dampak pada area grey matter pada otak yang terkait dengan kemampuan otak dalam memproses informasi.
"Makin banyak orang minum alkohol, makin berkurang volume dari grey matter. Volume otak berkurang karena usia dan lebih parah dengan adanya demensia. Volume otak yang kecil juga diperkirakan bisa memperburuk performa otak dan kemampuan memori," jelas peneliti utama sekaligus peneliti senior klinis Universitas Oxford, Anya Topiwala.
Ia menyebut bahwa meski kontribusi alkohol dalam hal ini kecil, yaitu hanya 0,8%, minuman keras ini bisa memberikan kontribusi yang lebih besar di bagian lain.
Lebih terperinci, para ahli juga meneliti tentang pola minum, tipe minuman alkohol, dan kondisi kesehatan lain yang bisa memberikan efek berbeda terhadap dampak alkohol pada kesehatan otak.
Ilustrasi minuman beralkohol. (Dok. Jon Parry dari Unsplash)
Hasilnya? Berapapun jumlah alkohol pada tubuh, tidak ada tingkatan aman untuk konsumsi alkohol. Artinya, mengonsumsi alkohol punya dampak lebih berisiko dibanding ketika tidak mengonsumsinya. Ini juga berlaku pada jenis minuman alkohol apapun, di mana semua jenis minuman akan tetap memberikan efek buruk bagi kesehatan.
Tidak hanya itu, Genhype yang punya penyakit berisiko seperti obesitas, tekanan darah tinggi, atau kebiasaan binge-drinking bisa meningkatkan risiko kerusakan otak lebih tinggi lagi.
"Banyak orang berpikir bahwa konsumsi secara wajar dan berpikir hal tersebut tidak berbahaya atau bahkan melindungi. Dengan belum ditemukannya obat untuk penyakit neurodegeneratif seperti demensia, mengetahui berbagai faktor yang bisa mencegah kerusakan otak itu penting untuk kesehatan masyarakat," tambah Topiwala kepada CNN.
Genhype, di lain waktu perlu lebih berhati-hati nih dalam konsumsi minuman beralkohol ya!
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.