Ilustrasi pasangan. (Dok. freestocks dari Unsplash)

Guys, Ini 5 Hal Menarik di dalam Otak Laki-laki Ketika Jatuh Cinta

05 July 2021   |   19:00 WIB

Jatuh cinta merupakan salah satu pengalaman yang mengesankan bagi sebagian besar orang, termasuk Genhype tentunya. Tahapan bertemu, lalu berkenalan atau lebih dikenal sebagai tahapan PDKT, hingga akhirnya bisa jatuh cinta dan menjalin suatu hubungan tentu merupakan perjalanan yang menarik.

Sadar enggak sih kalau perempuan maupun laki-laki sama-sama mengalami cara kerja otak dan tubuh yang berbeda saat jatuh cinta? Tapi kali ini Hypeabis.id membahas hal menarik di dalam otak ketika laki-laki sedang jatuh cinta, sebab ada beberapa hal yang menarik buat diperhatikan. Simak yuk!

1. Merasa sangat jatuh cinta
 

Ilustrasi pasangan. (Dok. Kelly Sikkema dari Unsplash)

Ilustrasi pasangan. (Dok. Kelly Sikkema dari Unsplash)

Mungkin beberapa dari Genhype berpikir kalau laki-laki yang sedang jatuh cinta merasakan bahwa laki-laki bisa saja lebih diam dari biasanya. Namun, ini ternyata salah lho!

Saat jatuh cinta, laki-laki justru merasa bersemangat dan berada dalam fase bahagia ketika bersama gebetan atau pasangannya. Ternyata ini sendiri merupakan reaksi kimia di dalam otak dari zat kimia bernama phenylethylamine (PEA) yang membuat laki-laki merasa ketagihan untuk jatuh cinta.

Ternyata, reaksi neurokimia yang tumpang tindih ini terjadi di bagian otak yang juga bertanggung jawab terhadap kecanduan obat dan cinta sehingga inilah alasan mengapa mereka sangat bahagia.

2. Penilaian yang kurang baik
 

Ilustrasi pasangan. (Dok. Amanda Sixsmith dari Unsplash)

Ilustrasi pasangan. (Dok. Amanda Sixsmith dari Unsplash)

Tahu istilah bucin atau budak cinta? Inilah yang juga terlihat ketika seorang laki-laki sedang jatuh cinta. Layaknya istilah cinta itu buta, biasanya laki-laki akan menganggap gebetan atau pasangannya sebagai sosok yang sempurna di segala hal.

Enggak hanya itu, mereka juga belum bisa menerima fakta bahwa gebetan atau pasangan punya kekurangan sehingga memunculkan penilaian yang kurang seimbang bahkan memicu mereka untuk kurang memerhatikan adanya sifat yang berisiko untuk menjadi rambu merah dalam suatu hubungan.

3. Rasa euforia
 

Ilustrasi pasangan. (Dok. Jakob Owens dari Unsplash)

Ilustrasi pasangan. (Dok. Jakob Owens dari Unsplash)

Euforia yang dialami laki-laki biasanya terjadi karena lepasnya hormon dopamin dalam jumlah besar, yaitu hormon perasaan baik yang membantu munculnya rasa tersebut. Di saat yang sama, ini juga menyebabkan jantung berdetak cepat dan telapak tangan terasa berkeringat.

4. Memori positif
 

Ilustrasi pasangan. (Dok. freestocks dari Unsplash)

Ilustrasi pasangan. (Dok. freestocks dari Unsplash)

Ketika merasa jatuh cinta, laki-laki akan mengasosiasikan apa yang dia rasakan sebagai pikiran atau perasaan yang positif sehingga otomatis menciptakan memori positif dengan gebetan atau pasangan mereka dan membantu mereka menghilangkan perasaan sakit dari hubungan yang sebelumnya.

5. Tidak takut terhadap penilaian masyarakat
 

Ilustrasi pasangan. (Dok. Scott Broome dari Unsplash)

Ilustrasi pasangan. (Dok. Scott Broome dari Unsplash)

Ketakutan terhadap penilaian masyarakat bisa lepas ketika laki-laki sedang jatuh cinta. Biasanya hal ini bisa dimulai dari sikap mereka yang menjadi lebih gemas atau lucu dengan pasangannya serta tidak takut untuk menunjukkan afeksi di depan publik atau yang biasa disebut sebagai public display of affection (PDA).


Editor: Indyah Sutriningrum
 

SEBELUMNYA

Ini 10 Hal yang Harus Dilakukan Ibu Hamil jika Terinfeksi Covid-19

BERIKUTNYA

Tetap Berkreasi di Masa Pandemi, Ini Kolaborasi TikTok & Merek Fesyen At Vezzo

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: