Potret Bumi dari luar angkasa (dok. Pexels)

Putaran Bumi Melambat, Ada Apa?

26 October 2021   |   17:27 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Genhype, ternyata rotasi Bumi berjalan melambat loh dalam beberapa waktu ini. Padahal pada awal hingga paruh pertama 2021, planet yang kita tinggali berputar sedikit lebih cepat dari porosnya. Rata-rata, Bumi menyelesaikan rotasi penuh di sekitar porosnya setiap 86.400 detik atau 24 jam.

Namun, dalam praktiknya, setiap putaran dapat bervariasi dalam waktu sepersekian detik, yang seiring waktu dapat menambah detik secara penuh.

Pada Senin (25/10/2021), para ilmuwan melacak waktu dengan bantuan jam atom, yang menetapkan standar untuk waktu terkoordinasi universal (UTC).

Jam ultra-akurat ini mengukur waktu dengan mengamati pergerakan elektron dalam atom yang didinginkan hingga nol mutlak (−273.15C).

Jika ada perbedaan antara waktu yang ditentukan oleh jam atom dan putaran bumi, para ilmuwan dapat menambah atau mengurangi apa yang disebut "detik kabisat" untuk menjelaskan perbedaannya.

Ahli astrofisika Graham Jones pada awal tahun mengatakan sejak sistem detik kabisat diperkenalkan pada 1972, rotasi bumi umumnya agak lambat dan sejauh ini, ada 27 detik kabisat, dan semuanya positif.

"Dengan kata lain, mereka semua telah menambahkan satu detik ekstra ke jam kita, memungkinkan Bumi untuk mengejar ketinggalan," ujarnya, dilansir dari Express UK, Selasa (26/10/2021).

Sementara itu, menurut Live Science dan data yang dikumpulkan oleh Institut Nasional Standar dan Teknologi (NIST), satu detik kabisat ditambahkan ke jam pada Malam Tahun Baru 2016.

Rata-rata, para ilmuwan telah menambahkan lompatan kedua ke jam setiap 18 bulan atau lebih.

Ketika putaran bumi dipercepat pada 2020, para ilmuwan merenungkan kemungkinan menambahkan detik kabisat negatif untuk membuat perbedaan. Hari terpendek tahun itu tercatat pada 19 Juli ketika planet menyelesaikan satu hari penuh 1,4602 milidetik lebih cepat dari rata-rata 86.400 detik.

Tetapi menurut sebuah laporan di Time and Date, planet kita ini sekali lagi telah melambat setelah rata-rata panjang hari meningkat 0,05 millidetik antara 1 Juli dan 30 September 2021.

Akibatnya, Bumi berputar lebih lambat daripada di paruh pertama tahun 2021, meskipun kecepatannya masih di atas rata-rata.

Berdasarkan tingkat putaran saat ini, para ilmuwan mungkin perlu memperkenalkan detik kabisat negatif dalam waktu sekitar 10 tahun. Namun, itu bisa saja berubah tanpa kita ketahui.

Dengan fenomena aneh tersebut, para ilmuwan sulit memodelkan perilaku ini di masa depan. "Kami telah mencoba pemodelan internal untuk dua tahun ke depan atau lebih. Tapi kami mengalami kesulitan memprediksi lebih dari enam bulan atau satu tahun ke depan,” ujar Nick Stamatakos dari US Naval Observatory.

Para ilmuwan tidak yakin apa yang menyebabkan perubahan jangka panjang dalam rotasi bumi ini. Kadang-kadang fenomena ini dipicu oleh gempa bumi yang kuat karena dapat menyebabkan massa bumi diatur ulang.

Para ilmuwan juga percaya hilangnya es di Greenland telah berkontribusi pada perlambatan Bumi sebagai akibat dari lelehan air yang menjauh dari kutub planet.

Menurut NASA, pergeseran massa Bumi dapat menyebabkan variasi hingga milidetik sehari. "Bumi seperti skater. Apa pun yang menggerakkan massa lebih dekat ke sumbu bumi mempercepat rotasinya, dan memindahkan massa menjauh dari sumbu memperlambatnya," tutur Richard Gross di Jet Propulsion Laboratory NASA. 

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

IT: Immersive Tech Luncurkan Produk Smart Home, Cek Harganya

BERIKUTNYA

Antibodi ‘Nakal’ Picu Delusi pada Otak Remaja Terinfeksi Covid-19

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: