Waduh, Instagram Promosikan Akun Pemicu Eating Disorder
25 October 2021 |
20:31 WIB
Instagram kedapatan mempromosikan akun remaja yang melakukan diet ekstrem dan dikhawatirkan menimbulkan eating disorder atau gangguan makan. Adapun gangguan makan adalah gangguan mental yang membuat penderitanya dapat mengonsumsi terlalu sedikit atau terlalu banyak makanan, dan terobsesi pada berat badan atau bentuk tubuhnya.
Promosi yang dilakukan Instagram ini mendapat kecaman dari sejumlah pihak. Hal ini karena para remaja menjadi kelompok yang rentan dalam hal kesehatan mental dan citra tubuh.
Mengutip Moms.com, Senin (25/10/2021), Instagram mengakui bahwa akun yang dimaksud telah melanggar aturan mereka dan seharusnya tidak pernah diizinkan sejak awal.
Sebelum ada pengakuan tersebut, tim khusus di pemerintah Amerika Serikat sengaja membuat akun palsu seolah-olah mendaftar sebagai anak berusia 13 tahun. Tim tersebut mengikuti beberapa akun gangguan diet dan pro-makan.
Tidak butuh waktu lama, Instagram kemudian mempromosikan banyak akun diet ekstrem yang harus diikuti.
(Baca juga: Janjikan Berat Badan Turun Cepat, Ini 5 Efek Negatif Diet Militer)
Mendapati laporan dari tim pemerintah AS ini, pihak Instagram mengatakan bahwa mereka tidak mengizinkan jenis akun itu dan telah menghapus akun yang dilaporkan. Mereka juga mengatakan sedang berupaya meningkatkan waktu respons untuk menghapus akun-akun ini.
Instagram juga mengatakan bahwa mereka akan bekerja dengan organisasi kesehatan mental untuk menyeimbangi timbulnya akun-akun serupa.
Pamela Keel, psikolog di Florida State University, mengatakan konten gangguan makan di Instagram sangat berbahaya bagi remaja.
Akun diet ekstrem yang mencakup seperti gambar tubuh yang sangat kurus dan informasi tentang berat badan saat ini dan berat badan yang ditargetkan, dapat bertindak sebagai validasi bagi pengguna yang sudah cenderung berperilaku tidak sehat.
"Ini disebut bias konfirmasi, di mana orang cenderung mencari informasi yang menegaskan apa yang mereka yakini benar," kata Keel yang telah mempelajari bagaimana penggunaan Instagram dapat berkontribusi pada gangguan makan.
Bias konfirmasi ini dapat mempengaruhi pola pikir bahwa pengguna Instagram yang mengikuti atau melihat konten di akun tersebut harus kurus dan mencari orang lain untuk setuju dengan mereka.
“Kami terus mencari validasi bahwa kami benar, bahkan jika validasi itu benar-benar berbahaya bagi kesehatan pribadi kami," tambah Keel.
The Wall Street Journal melaporkan bulan lalu bahwa para peneliti di Facebook yang telah mempelajari efeknya pada pengguna muda selama tiga tahun terakhir menemukan bahwa Instagram dapat merusak kesehatan mental dan citra tubuh para follower remaja, terutama di kalangan gadis.
Editor: Avicenna
Promosi yang dilakukan Instagram ini mendapat kecaman dari sejumlah pihak. Hal ini karena para remaja menjadi kelompok yang rentan dalam hal kesehatan mental dan citra tubuh.
Mengutip Moms.com, Senin (25/10/2021), Instagram mengakui bahwa akun yang dimaksud telah melanggar aturan mereka dan seharusnya tidak pernah diizinkan sejak awal.
Sebelum ada pengakuan tersebut, tim khusus di pemerintah Amerika Serikat sengaja membuat akun palsu seolah-olah mendaftar sebagai anak berusia 13 tahun. Tim tersebut mengikuti beberapa akun gangguan diet dan pro-makan.
Tidak butuh waktu lama, Instagram kemudian mempromosikan banyak akun diet ekstrem yang harus diikuti.
(Baca juga: Janjikan Berat Badan Turun Cepat, Ini 5 Efek Negatif Diet Militer)
Mendapati laporan dari tim pemerintah AS ini, pihak Instagram mengatakan bahwa mereka tidak mengizinkan jenis akun itu dan telah menghapus akun yang dilaporkan. Mereka juga mengatakan sedang berupaya meningkatkan waktu respons untuk menghapus akun-akun ini.
Instagram juga mengatakan bahwa mereka akan bekerja dengan organisasi kesehatan mental untuk menyeimbangi timbulnya akun-akun serupa.
Pamela Keel, psikolog di Florida State University, mengatakan konten gangguan makan di Instagram sangat berbahaya bagi remaja.
Akun diet ekstrem yang mencakup seperti gambar tubuh yang sangat kurus dan informasi tentang berat badan saat ini dan berat badan yang ditargetkan, dapat bertindak sebagai validasi bagi pengguna yang sudah cenderung berperilaku tidak sehat.
"Ini disebut bias konfirmasi, di mana orang cenderung mencari informasi yang menegaskan apa yang mereka yakini benar," kata Keel yang telah mempelajari bagaimana penggunaan Instagram dapat berkontribusi pada gangguan makan.
Bias konfirmasi ini dapat mempengaruhi pola pikir bahwa pengguna Instagram yang mengikuti atau melihat konten di akun tersebut harus kurus dan mencari orang lain untuk setuju dengan mereka.
“Kami terus mencari validasi bahwa kami benar, bahkan jika validasi itu benar-benar berbahaya bagi kesehatan pribadi kami," tambah Keel.
The Wall Street Journal melaporkan bulan lalu bahwa para peneliti di Facebook yang telah mempelajari efeknya pada pengguna muda selama tiga tahun terakhir menemukan bahwa Instagram dapat merusak kesehatan mental dan citra tubuh para follower remaja, terutama di kalangan gadis.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.