Ternyata Ini Loh Manfaat Jalan Nordik bagi Kesehatan Tubuh
25 October 2021 |
19:47 WIB
Nordic walking atau jalan nordik adalah olahraga berjalan kaki yang menggunakan dua tongkat ski. Olahraga yang populer di Skandinavia dan bagian lain Eropa ini menawarkan berjalan kaki yang bisa memberi stimulasi efektif terhadap struktur tubuh agar lebih sehat. Hal itu karena latihan jalan nordik melibatkan 90 persen otot tubuh.
Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, Michael Triangto, mengatakan aktivitas fisik yang mengharuskan menggerakkan otot seluruh tubuh seperti jalan nordik bisa membakar kalori lebih banyak dan efektif, dibandingkan jika hanya berjalan biasa. Hal itu karena bukan hanya otot tungkai, tetapi otot lengan pun ikut bergerak.
Kondisi itu pun semakin maksimal dengan penggunaan tongkat nordik. Pasalnya, dalam olahraga lain pun bisa-bisa saja seseorang menggerakkan otot tungkai sekaligus lengannya, namun tidak akan seoptimal ketika menggunakan alat.
“Pada saat menggunakan tongkat nordik, selain otot tungkai bergerak, otot bagian tubuh atas seperti lengan juga mau tidak mau dipaksa untuk bergerak,” katanya kepada Hypeabis.id melalui sambungan telepon, Senin (25/10).
(Baca juga: Punya Berbagai Kelebihan, Kalian Patut Mencoba Olahraga Jalan Nordik)
Cara berjalan nordik adalah dengan menggerakkan lengan dan kaki secara berlawanan. Meski terkesan mudah, mengayunkan kaki dengan dua tongkat di tangan secara berlawanan akan terasa sulit sehingga butuh pembiasaan. Namun jika sudah terbiasa dengan kecepatan dan ketepatannya, intensitasnya bisa seperti berlari.
“Jika tungkai kiri maju ke depan, tentunya lengan sebelah kanan yang akan bergerak. Itu bisa membantu menjaga keseimbangan,” imbuhnya.
Meskipun begitu, Dokter Michael juga menyayangkan stigma yang terjadi pada masyarakat dalam melihat penggunaan tongkat dalam jalan nordik yang dihubungkan dengan orang sakit atau cacat. Padahal keuntungan lain jalan nordik juga adalah dapat meningkatkan kesehatan jantung.
“Otot lengan yang bergerak ketika berjalan menggunakan tongkat akan membuat tubuh merasa lelah sehingga lebih cepat menaikkan denyut jantung. Sebab, hitungan denyut jantung juga bisa menjadi indikator intensitas suatu latihan fisik,” katanya.
Editor: Avicenna
Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, Michael Triangto, mengatakan aktivitas fisik yang mengharuskan menggerakkan otot seluruh tubuh seperti jalan nordik bisa membakar kalori lebih banyak dan efektif, dibandingkan jika hanya berjalan biasa. Hal itu karena bukan hanya otot tungkai, tetapi otot lengan pun ikut bergerak.
Kondisi itu pun semakin maksimal dengan penggunaan tongkat nordik. Pasalnya, dalam olahraga lain pun bisa-bisa saja seseorang menggerakkan otot tungkai sekaligus lengannya, namun tidak akan seoptimal ketika menggunakan alat.
“Pada saat menggunakan tongkat nordik, selain otot tungkai bergerak, otot bagian tubuh atas seperti lengan juga mau tidak mau dipaksa untuk bergerak,” katanya kepada Hypeabis.id melalui sambungan telepon, Senin (25/10).
Beberapa anggota Komunitas Jalan Nordik Indonesia (KJNI) sedang jalan nordik bersama mulai dari Tugu Tani-Metropole, Jakarta, Minggu (24/10)- Dok. Bisnis Indonesia/Arief Hermawan P
Cara berjalan nordik adalah dengan menggerakkan lengan dan kaki secara berlawanan. Meski terkesan mudah, mengayunkan kaki dengan dua tongkat di tangan secara berlawanan akan terasa sulit sehingga butuh pembiasaan. Namun jika sudah terbiasa dengan kecepatan dan ketepatannya, intensitasnya bisa seperti berlari.
“Jika tungkai kiri maju ke depan, tentunya lengan sebelah kanan yang akan bergerak. Itu bisa membantu menjaga keseimbangan,” imbuhnya.
Meskipun begitu, Dokter Michael juga menyayangkan stigma yang terjadi pada masyarakat dalam melihat penggunaan tongkat dalam jalan nordik yang dihubungkan dengan orang sakit atau cacat. Padahal keuntungan lain jalan nordik juga adalah dapat meningkatkan kesehatan jantung.
“Otot lengan yang bergerak ketika berjalan menggunakan tongkat akan membuat tubuh merasa lelah sehingga lebih cepat menaikkan denyut jantung. Sebab, hitungan denyut jantung juga bisa menjadi indikator intensitas suatu latihan fisik,” katanya.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.