Wajib Tahu, Ini 4 Fakta Penting Varian Delta Plus
24 October 2021 |
14:55 WIB
Kasus Covid-19 di Indonesia saat ini terus melandai, tetapi Genhype harus tetap waspada dan jangan lengah ya. Pasalnya, saat ini muncul bentuk mutasi baru dari virus corona yaitu varian Delta Plus atau AY.4.2 yang disebut-sebut lebih mudah menyebar dan dapat memicu lonjakan yang lebih parah dibandingkan dengan varian Delta biasa.
Bahkan saat ini Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) telah memasukkannya dalam kategori varian dalam penyelidikan untuk melihat adanya kemungkinan berbagai risiko.
Namun, berdasarkan keterangan dari Kementerian Kesehatan, varian Delta Plus belum teridentifikasi di Indonesia dan tentu kita semua berharap agar hal tersebut tidak sampai terjadi.
Nah, bagi Genhype yang masih penasaran dengan varian Delta Plus berikut beberapa informasi yang dapat Hypeabis sampaikan.
"Sub-garis keturunan ini menjadi semakin umum di Inggris dalam beberapa bulan terakhir, dan ada beberapa bukti awal bahwa itu mungkin memiliki tingkat pertumbuhan yang meningkat di Inggris dibandingkan dengan Delta," ujar pejabat UKHSA.
Tak hanya Rusia, varian Delta Plus ini juga telah terdeteksi di Israel setelah mengifeksi pasien berusia 11 tahun yang baru saja kembali dari Eropa.
Editor Fajar Sidik
Bahkan saat ini Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) telah memasukkannya dalam kategori varian dalam penyelidikan untuk melihat adanya kemungkinan berbagai risiko.
Namun, berdasarkan keterangan dari Kementerian Kesehatan, varian Delta Plus belum teridentifikasi di Indonesia dan tentu kita semua berharap agar hal tersebut tidak sampai terjadi.
Nah, bagi Genhype yang masih penasaran dengan varian Delta Plus berikut beberapa informasi yang dapat Hypeabis sampaikan.
1. Pertama kali muncul di Inggris
Varian Delta pertama kali muncul pada Oktober 2020 di India, dan kemudian mulai bermutasi menjadi Delta Plus atau AY.4.2. Badan Keamanan Kesehatan Inggris menyebutkan bahwa kemunculan mutasi delta ini pertama kali terdeteksi di Inggris pada September 2021 dan terus berkembang hingga kini.2. Lebih Menular
Meskipun Delta reguler masih menyumbang sebagian besar infeksi Covid di Inggris, kasus "Delta Plus" atau AY.4.2 telah meningkat. Data resmi terbaru menunjukkan 6 persen kasus Covid adi Inggir disumbang oleh jenis varian ini."Sub-garis keturunan ini menjadi semakin umum di Inggris dalam beberapa bulan terakhir, dan ada beberapa bukti awal bahwa itu mungkin memiliki tingkat pertumbuhan yang meningkat di Inggris dibandingkan dengan Delta," ujar pejabat UKHSA.
3. Vaksin Masih Efektif
Tidak seperti virus Delta, bagaimanapun, Delta Plus belum dianggap sebagai "variant of concern (VoC) maupun varian under investigation. Selain itu belum ditemukan adanya bukti bahwa varian ini menyebabkan penyakit yang lebih buruk dan lebih berbahaya seperti gambaran Varian Delta. Para ilmuwan juga meyakin bahwa vaksin yang ada masih efektif dan mampu bekerja dengan baik untuk melindungi manusia.4. Mulai Menyebar ke Negara Lain
Ini yang patut untuk diwaspadai sebab meskipun pertama kali ditemukan di Inggris tetapi varian ini mulai menyebar ke berbagai negara lainnya, termasuk Rusia. Bahkan Delta Plus ini menjadi salah satu penyebab terjadinya lonjakan kasus di Rusia.Tak hanya Rusia, varian Delta Plus ini juga telah terdeteksi di Israel setelah mengifeksi pasien berusia 11 tahun yang baru saja kembali dari Eropa.
Editor Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.