Mengaktualisasikan Kembali Gagasan Seni & Budaya dalam Pameran B. Resobowo
21 October 2021 |
18:36 WIB
Galeri Nasional Indonesia pada 22 Oktober-5 November 2021 akan mengadakan Pameran B. Resobowo secara virtual. Pameran ini secara garis besar berangkat dari upaya untuk mengaktualisasikan kembali gagasan sang seniman tentang seni dan budaya pada umumnya.
Dalam rilis Galeri Nasional Indonesia yang Hypeabis.id terima, Kurator Umi Lestari mengungkapkan Basuki Resobowo memiliki pandangan untuk meranahkan seni rupa Indonesia sebagai bagian dari seni rupa dunia.
Sang seniman meyakini bahwa seni di Indonesia itu hybrid, sehingga dalam surat-menyuratnya dengan Oesman Effendi yang dipresentasikan dalam pameran ini menolak ajakan untuk kembali mencari identitas asli seni Indonesia.
Pameran B. Resobowo bermula dari penelusuran, pencatatan, dan pendokumentasian arsip Basuki Resobowo (1916-1999).
Basuki Resobowo adalah seorang nasionalis, pemikir seni, seniman, penata artistik film, dan aktivis dari masa Hindia Belanda hingga menjadi seniman eksil pada periode Orde Baru.
Sebelumnya, pameran ini merupakan bagian dari rangkaian program Lokakarya Kuratorial Galeri Nasional Indonesia 2021: Kurasi Kurator Muda.
Kepala Galeri Nasional Indonesia Pustanto mengatakan pameran Basuki Resobowo mengajak publik untuk memahami gagasan realisme Basuki Resobowo serta merekonstruksi kesejarahan karya sang seniman untuk memotivasi penelitian lebih jauh tentang Basuki Resobowo dan perannya dalam ekosistem seni dan budaya di Indonesia.
“Semoga pameran hasil lokakarya Kurasi Kurator Muda ini dapat berkontribusi pada proses distribusi pengetahuan serta pengembangan praktik kuratorial di Indonesia,” katanya.
editor: M R Purboyo
Dalam rilis Galeri Nasional Indonesia yang Hypeabis.id terima, Kurator Umi Lestari mengungkapkan Basuki Resobowo memiliki pandangan untuk meranahkan seni rupa Indonesia sebagai bagian dari seni rupa dunia.
Sang seniman meyakini bahwa seni di Indonesia itu hybrid, sehingga dalam surat-menyuratnya dengan Oesman Effendi yang dipresentasikan dalam pameran ini menolak ajakan untuk kembali mencari identitas asli seni Indonesia.
Pameran B. Resobowo bermula dari penelusuran, pencatatan, dan pendokumentasian arsip Basuki Resobowo (1916-1999).
Basuki Resobowo adalah seorang nasionalis, pemikir seni, seniman, penata artistik film, dan aktivis dari masa Hindia Belanda hingga menjadi seniman eksil pada periode Orde Baru.
Sebelumnya, pameran ini merupakan bagian dari rangkaian program Lokakarya Kuratorial Galeri Nasional Indonesia 2021: Kurasi Kurator Muda.
Kepala Galeri Nasional Indonesia Pustanto mengatakan pameran Basuki Resobowo mengajak publik untuk memahami gagasan realisme Basuki Resobowo serta merekonstruksi kesejarahan karya sang seniman untuk memotivasi penelitian lebih jauh tentang Basuki Resobowo dan perannya dalam ekosistem seni dan budaya di Indonesia.
“Semoga pameran hasil lokakarya Kurasi Kurator Muda ini dapat berkontribusi pada proses distribusi pengetahuan serta pengembangan praktik kuratorial di Indonesia,” katanya.
editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.