Ilustrasi (Dok. Emily Underworld/Unsplash)

Twitter Dukung Kesehatan Mental lewat Percakapan Para Pengguna

10 October 2021   |   17:30 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Tekanan akibat pandemi global dan pembatasan ruang gerak sosial menyebabkan dampak yang cukup besar bagi kesehatan mental tak sedikit orang. Hal itu juga akhirnya membuat percakapan publik tentang isu kesehatan mental di media sosial menjadi kerap diperbincangkan. 

Menurut laporan Twitter Trends Indonesia, selama pandemi percakapan mengenai kesejahteraan dan kesehatan mental meningkat secara signifikan oleh para pengguna Twitter di Indonesia sebesar 17 persen dari tahun 2018 hingga 2021.

Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia pada hari ini, Twitter turut berupaya melindungi kesehatan percakapan publik, memberikan ruang yang bebas serta aman bagi setiap orang untuk berbagi pengalaman tentang masalah kesehatan mental para penggunanya dengan layanan notifikasi #ThereIsHelp dan emoji #HariKesehatanMentalSedunia.
 

Ilustrasi (Dok.

Ilustrasi (Dok. Into the Light Indonesia )

Head of Public Policy, Government and Philanthropy Southeast Asia Twitter, Monrawee Ampolpittayanant, mengatakan pihaknya telah bermitra dengan otoritas dan organisasi non-profit kesehatan mental di Asia Tenggara untuk memahami percakapan publik mengenai kesehatan mental, melakukan advokasi dan kampanye, serta meluncurkan layanan notifikasi #ThereIsHelp, yang menyediakan sumber daya dan informasi penting mengenai kesehatan mental.

“Kami berkomitmen untuk terus melindungi percakapan publik dan memudahkan orang-orang untuk mendapatkan bantuan serta dukungan terkait isu kesehatan mental,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Hypeabis.id, Minggu (10/10/2021).

Selain itu, Twitter juga meluncurkan layanan Search Prompt untuk pencegahan upaya bunuh diri dan tindakan menyakiti diri sendiri di lebih dari 30 negara untuk meningkatkan kesadaran dan menghubungkan orang-orang dengan sumber daya kesehatan mental yang dapat diandalkan serta bermitra dengan otoritas dan organisasi non-profit lokal terkait kesehatan mental seperti Into the Light Indonesia (@IntoTheLightID), dalam menangani serta menghapus stigma kesehatan mental melalui percakapan di Twitter.
 

Ilustrasi

Ilustrasi (Dok. Twitter)

Benny Prawira Siauw, Founder and Advisor Into the Light Indonesia mengatakan di Indonesia, pihaknya bermitra dengan Twitter untuk menyediakan informasi pencegahan bunuh diri bagi mereka yang mencari kata kunci soal tindakan mencelakai diri sendiri dan bunuh diri di Twitter

“Kami berharap akan ada lebih banyak aksi nyata dan percakapan yang penuh dukungan di tengah masyarakat saat membahas tentang upaya bunuh diri,” katanya.

Selain itu, untuk meningkatkan kesadaran terhadap isu yang sangat penting ini, Twitter juga meluncurkan emoji khusus yang mewakili simbol kesadaran kesehatan mental yang dapat digunakan selama bulan Oktober ini.

Emoji pita warna hijau akan otomatis muncul di Tweet ketika pengguna membuat cuitan dengan salah satu tagar berikut: #harikesehatanmental2021, #harikesehatanmentalsedunia, #BersamaKitaBisa, #MariBicara, #Kesehatanmental, dan #BulanKesehatanJiwa. 



Editor: Indyah Sutriningrum
 

SEBELUMNYA

JD.ID Andalkan Gerai Fisik untuk Bisnis Berkelanjutan

BERIKUTNYA

5 Tips Relaksasi Pikiran Untuk Kesehatan Mental

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: