Bosan Belajar Sejarah dari Buku? Coba Deh Kunjungi Museum di Singapura Ini!
19 May 2021 |
08:43 WIB
Setelah ditutup untuk pembangunan kembali secara besar-besaran sejak 2018, akhirnya Chapel dan Museum Changi di Singapura dibuka hari ini, 19 Mei.
Kalau Genhype tertarik dengan sejarah dunia, mungkin perlu untuk mengunjungi tempat ini jika pergi ke Singapura. Pasalnya, museum ini menampilkan kisah sejarah Perang Dunia II dan kisah menarik dari invasi Jepang dan akibatnya.
Tembok-tembok museum ini akan membawa kamu ke dalam kisah pendudukan Jepang di Malaya Inggris pada tahun 1942, di mana puluhan ribu tawanan perang dan warga sipil ditahan di kamp penjara Changi selama 3,5 tahun.
Area pameran museum tersebut mencakup 8 galeri yang mempelajari kehidupan penjara, tantangan yang dihadapi para tahanan, ketahanan mereka dalam menghadapi kesulitan, dan apa yang terjadi setelah perang.
Direktur National Museum Singapura Chung May Khuen mengatakan ketika pihaknya mengambil alih pembangunan kembali dan pengelolaan Chapel dan Museum Changi, semua dikerjakan secara hati-hati untuk menjaga narasi museum tersebut yang disempurnakan dalam tampilan baru.
“Kapel dan Museum Changi dikenal luas karena penggambaran sensitif tentang kisah-kisah pribadi tawanan perang dan tahanan sipil yang hidup dalam kondisi dan keadaan yang sulit,” katanya.
Saat ini , Kapel dan Museum Changi dikelola oleh National Museum of Singapore menampilkan konten dan artefak baru termasuk benda-benda pribadi yang dikumpulkan dari keluarga mantan tahanan sipil.
Di antara 82 artefak dan objek yang dipamerkan untuk pertama kalinya, terdapat buku harian 400 halaman dan kamera kodak Baby Brownie.
Buku harian itu milik Arthur Westrop yang menulis setiap entri sebagai surat kepada istrinya yang berada di Rhodesia (sekarang Zimbabwe) pada saat itu. Dia menyembunyikan buku harian itu di bawah papan lantai dan tidak pernah ditemukan oleh orang Jepang.
Total ada 114 artefak yang dipamerkan di museum tersebut.
Gimana nih Genhype tertarik enggak untuk datang ke Kapel dan Museum Changi?
Editor: Fajar Sidik
Kalau Genhype tertarik dengan sejarah dunia, mungkin perlu untuk mengunjungi tempat ini jika pergi ke Singapura. Pasalnya, museum ini menampilkan kisah sejarah Perang Dunia II dan kisah menarik dari invasi Jepang dan akibatnya.
Tembok-tembok museum ini akan membawa kamu ke dalam kisah pendudukan Jepang di Malaya Inggris pada tahun 1942, di mana puluhan ribu tawanan perang dan warga sipil ditahan di kamp penjara Changi selama 3,5 tahun.
Dok. Chapel Changi and Museum
Area pameran museum tersebut mencakup 8 galeri yang mempelajari kehidupan penjara, tantangan yang dihadapi para tahanan, ketahanan mereka dalam menghadapi kesulitan, dan apa yang terjadi setelah perang.
Direktur National Museum Singapura Chung May Khuen mengatakan ketika pihaknya mengambil alih pembangunan kembali dan pengelolaan Chapel dan Museum Changi, semua dikerjakan secara hati-hati untuk menjaga narasi museum tersebut yang disempurnakan dalam tampilan baru.
“Kapel dan Museum Changi dikenal luas karena penggambaran sensitif tentang kisah-kisah pribadi tawanan perang dan tahanan sipil yang hidup dalam kondisi dan keadaan yang sulit,” katanya.
Saat ini , Kapel dan Museum Changi dikelola oleh National Museum of Singapore menampilkan konten dan artefak baru termasuk benda-benda pribadi yang dikumpulkan dari keluarga mantan tahanan sipil.
Dok. Chapel Changi and Museum
Di antara 82 artefak dan objek yang dipamerkan untuk pertama kalinya, terdapat buku harian 400 halaman dan kamera kodak Baby Brownie.
Buku harian itu milik Arthur Westrop yang menulis setiap entri sebagai surat kepada istrinya yang berada di Rhodesia (sekarang Zimbabwe) pada saat itu. Dia menyembunyikan buku harian itu di bawah papan lantai dan tidak pernah ditemukan oleh orang Jepang.
Total ada 114 artefak yang dipamerkan di museum tersebut.
Gimana nih Genhype tertarik enggak untuk datang ke Kapel dan Museum Changi?
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.