Mau Bawa Sepeda Lipat Naik KRL Commuter Line? Simak Dulu Tips Ini
06 October 2021 |
11:24 WIB
Bersepeda menjadi aktivitas yang digemari masyarakat belakangan ini. Tak hanya untuk berolahraga atau mengisi waktu luang, sepeda juga bisa jadi alat transportasi jarak dekat. Jika jaraknya terlalu jauh, alih-alih bugar, tubuh justru akan kelelahan. Oleh karena itu, untuk jarak jauh, bersepeda ada baiknya dikombinasikan dengan transportasi umum.
Genhype misalnya bisa membawa sepeda lipat ke dalam Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line. Dengan demikian, kalian hanya perlu mengayuh sepeda ke stasiun terdekat dari rumah atau tempat kerja, berlaku pula sebaliknya.
PT KAI Commuter Indonesia selaku operator KRL Commuter Line sejak tahun lalu telah menyiapkan aturan khusus bagi penumpang yang membawa sepeda lipat. Sepeda yang dibawa dimensinya tidak boleh lebih dari 100x40x30 cm atau memiliki lingkar roda maksimal 22 inci.
Meski boleh bawa sepeda, bukan hal itu dapat dilakukan dengan mudah. Selain menyesuaikan waktu perjalanan untuk menghindari jam ramai penumpang, Genhype juga perlu memperhatikan hal-hal penting lainnya agar perjalanan nyaman.
Pertama, pastikan sepeda kalian terlipat dengan baik sebelum masuk ke area berbayar stasiun atau melewati turnstile atau gate pembayaran.
Bagi pengguna sepeda lipat dengan tiga lipatan seperti Brompton, 3 Sixty, atau Element Pikes hal ini tak menjadi soal. Sebab, sepeda-sepeda tersebut sudah didesain agar mudah dilipat, ringkas, dan dibawa dengan adanya roda bantu layaknya koper.
Namun, bagi pengguna sepeda lipat dengan dua lipatan, terlebih dengan lingkar roda 20-22 inci, melipat dan membawa sepeda naik KRL Commuter Line menjadi tantangan tersendiri. Ketika dibawa lipatan sepeda seringkali bergeser dan tentunya akan menyulitkan.
Solusinya, siapkan tali dengan pengait atau perekat velcro untuk mengikat sepeda Anda.
Kedua, hal yang perlu diperhatikan adalah pemilihan kereta atau gerbong. Pengguna sepeda lipat sebaiknya membawa sepedanya masuk ke kereta dengan 12 pintu atau enam pintu di masing-masing sisinya. Pasalnya, kereta tersebut di masing-masing ujungnya terdapat ruang yang cukup luas untuk menyimpan sepeda selama perjalanan.
Sayangnya, tidak semua rangkaian KRL Commuter Line memiliki kereta tersebut. Hanya rangkaian 12 kereta dan 10 kereta yang memilikinya. Untuk itu, solusi lainnya adalah memilih kereta berkabin masinis.
Bagi perempuan hal ini mudah dilakukan karena Kereta Khusus Wanita (KKW) berada tepat di ujung rangkaian tempat kabin masinis berada. Bagi laki-laki, hal tersebut hanya bisa dilakukan apabila mendapatkan rangkaian 12 atau 10 kereta saja dengan kabin masinis tepat berada di tengah rangkaian.
Sebagai catatan, sebagian besar rangkaian 12 atau 10 kereta merupakan dua rangkaian pendek (4 kereta+8 kereta/6 kereta+6 kereta/5 kereta+5 kereta) yang digabungkan. Alhasil beberapa rangkaian KRL Commuter Line membawa kereta berkabin masinis di bagian tengah yang tentunya kabin tersebut tidak aktif.
Sudut kereta dengan kabin masinis dapat dimanfaatkan untuk menyimpan sepeda lipat dengan ruang yang luas walaupun tak seluas sudut milik kereta dengan 12 pintu. Sudut luas lain yang dapat dimanfaatkan adalah ruang kosong tanpa kursi di depan kursi prioritas.
Ruang yang hanya tersedia di rangkaian kereta tertentu ini merupakan ruang yang didesain untuk pengguna berkursi roda. Akan tetapi, ruang tersebut lebih banyak kosong dan digunakan untuk penumpang berdiri dan menempatkan barang.
Jika tidak ada pengguna berkursi roda, tak ada salahnya menyimpan sepeda lipat kalian di ruang tersebut agar tidak mengganggu lalu lalang penumpang lain.
Lantas, apa yang harus dilakukan jika opsi di atas tidak bisa dilakukan? Kalian bisa menyimpan sepeda kalian di sudut sempit yang berada di antara pintu dan kursi penumpang.
Usahakan pintu tersebut berada di sisi yang tidak banyak digunakan untuk naik turun penumpang. Sebagai contoh, jika kalian berangkat dari Cikarang atau Bekasi menuju Manggarai, pintu yang lebih banyak digunakan adalah pintu yang berada di sisi kiri dari arah datangnya kereta.
Ketiga adalah hal yang sangat penting, yakni memperhatikan celah peron. Sebab, di beberapa stasiun, terutama stasiun dengan bangunan lama, terdapat celah peron yang cukup besar.
Alhasil, kalian harus sedikit melompat ketika naik atau turun kereta. Melompat sambil membawa sepeda lipat atau barang bawaan lain berukuran besar tentu bukan hal mudah bagi sebagian orang.
Jika kalian mengalami kesulitan, alangkah baiknya meminta bantuan pada petugas yang ada di peron maupun kereta untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain itu, pastikan pula kereta yang kalian naiki mendapatkan peron di stasiun tujuan. Karena masih ada stasiun dengan peron pendek yang tidak mengakomodasi rangkaian panjang seperti Stasiun Kampung Bandan bagian atas.
Tetapi, tak perlu khawatir karena petugas akan menginformasikan kereta mana yang tidak mendapatkan peron jauh sebelum rangkaian tiba di stasiun lewat pengeras suara.
Setelah menyimak tips diatas, apakah kalian sudah siap untuk pergi ke tempat kerja menggunakan sepeda lipat dari rumah?
Editor: Avicenna
Genhype misalnya bisa membawa sepeda lipat ke dalam Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line. Dengan demikian, kalian hanya perlu mengayuh sepeda ke stasiun terdekat dari rumah atau tempat kerja, berlaku pula sebaliknya.
PT KAI Commuter Indonesia selaku operator KRL Commuter Line sejak tahun lalu telah menyiapkan aturan khusus bagi penumpang yang membawa sepeda lipat. Sepeda yang dibawa dimensinya tidak boleh lebih dari 100x40x30 cm atau memiliki lingkar roda maksimal 22 inci.
Meski boleh bawa sepeda, bukan hal itu dapat dilakukan dengan mudah. Selain menyesuaikan waktu perjalanan untuk menghindari jam ramai penumpang, Genhype juga perlu memperhatikan hal-hal penting lainnya agar perjalanan nyaman.
Pertama, pastikan sepeda kalian terlipat dengan baik sebelum masuk ke area berbayar stasiun atau melewati turnstile atau gate pembayaran.
Bagi pengguna sepeda lipat dengan tiga lipatan seperti Brompton, 3 Sixty, atau Element Pikes hal ini tak menjadi soal. Sebab, sepeda-sepeda tersebut sudah didesain agar mudah dilipat, ringkas, dan dibawa dengan adanya roda bantu layaknya koper.
Sepeda lipat dengan tiga lipatan (dok: Hypeabis/Rezha Hadyan)
Solusinya, siapkan tali dengan pengait atau perekat velcro untuk mengikat sepeda Anda.
Kedua, hal yang perlu diperhatikan adalah pemilihan kereta atau gerbong. Pengguna sepeda lipat sebaiknya membawa sepedanya masuk ke kereta dengan 12 pintu atau enam pintu di masing-masing sisinya. Pasalnya, kereta tersebut di masing-masing ujungnya terdapat ruang yang cukup luas untuk menyimpan sepeda selama perjalanan.
Sayangnya, tidak semua rangkaian KRL Commuter Line memiliki kereta tersebut. Hanya rangkaian 12 kereta dan 10 kereta yang memilikinya. Untuk itu, solusi lainnya adalah memilih kereta berkabin masinis.
Bagi perempuan hal ini mudah dilakukan karena Kereta Khusus Wanita (KKW) berada tepat di ujung rangkaian tempat kabin masinis berada. Bagi laki-laki, hal tersebut hanya bisa dilakukan apabila mendapatkan rangkaian 12 atau 10 kereta saja dengan kabin masinis tepat berada di tengah rangkaian.
Sebagai catatan, sebagian besar rangkaian 12 atau 10 kereta merupakan dua rangkaian pendek (4 kereta+8 kereta/6 kereta+6 kereta/5 kereta+5 kereta) yang digabungkan. Alhasil beberapa rangkaian KRL Commuter Line membawa kereta berkabin masinis di bagian tengah yang tentunya kabin tersebut tidak aktif.
Sudut kereta dengan kabin masinis dapat dimanfaatkan untuk menyimpan sepeda lipat dengan ruang yang luas walaupun tak seluas sudut milik kereta dengan 12 pintu. Sudut luas lain yang dapat dimanfaatkan adalah ruang kosong tanpa kursi di depan kursi prioritas.
Ruang yang hanya tersedia di rangkaian kereta tertentu ini merupakan ruang yang didesain untuk pengguna berkursi roda. Akan tetapi, ruang tersebut lebih banyak kosong dan digunakan untuk penumpang berdiri dan menempatkan barang.
Jika tidak ada pengguna berkursi roda, tak ada salahnya menyimpan sepeda lipat kalian di ruang tersebut agar tidak mengganggu lalu lalang penumpang lain.
Lantas, apa yang harus dilakukan jika opsi di atas tidak bisa dilakukan? Kalian bisa menyimpan sepeda kalian di sudut sempit yang berada di antara pintu dan kursi penumpang.
Sudut sempit antara pintu dan kursi penumpang di KRL Commuter Line (dok: Hypeabis/Rezha Hadyan)
Ketiga adalah hal yang sangat penting, yakni memperhatikan celah peron. Sebab, di beberapa stasiun, terutama stasiun dengan bangunan lama, terdapat celah peron yang cukup besar.
Alhasil, kalian harus sedikit melompat ketika naik atau turun kereta. Melompat sambil membawa sepeda lipat atau barang bawaan lain berukuran besar tentu bukan hal mudah bagi sebagian orang.
Jika kalian mengalami kesulitan, alangkah baiknya meminta bantuan pada petugas yang ada di peron maupun kereta untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain itu, pastikan pula kereta yang kalian naiki mendapatkan peron di stasiun tujuan. Karena masih ada stasiun dengan peron pendek yang tidak mengakomodasi rangkaian panjang seperti Stasiun Kampung Bandan bagian atas.
Tetapi, tak perlu khawatir karena petugas akan menginformasikan kereta mana yang tidak mendapatkan peron jauh sebelum rangkaian tiba di stasiun lewat pengeras suara.
Setelah menyimak tips diatas, apakah kalian sudah siap untuk pergi ke tempat kerja menggunakan sepeda lipat dari rumah?
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.