Menjajal Bagasi Sepeda Lipat di Bus JR Connexion
06 October 2021 |
10:18 WIB
Bersepeda menjadi salah satu aktivitas yang digemari masyarakat belakangan ini. Alih-alih bersepeda sekadar untuk berolahraga atau mengisi waktu luang, beberapa orang mulai menjadikannya sebagai alat transportasi sehari-hari.
Oleh karena itu, jangan heran jika makin banyak pekerja Ibukota yang memutuskan untuk bersepeda dari tempat tinggal ke tempat kerjanya setiap hari.
Bagi mereka yang tinggal tak begitu jauh dari tempat kerjanya tentu tak jadi persoalan. Namun, bagaimana dengan mereka yang tinggal jauh dari tempat kerjanya seperti di kota-kota penyangga? Bukannya bugar, tubuh justru kelelahan dan berdampak pada produktivitas.
Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line dan Moda Raya Terpadu (MRT) memang bisa dijadikan solusi. Mereka yang menggunakan sepeda lipat bisa membawa sepedanya naik kereta untuk kemudian turun di stasiun terdekat dari tempat kerjanya.
Walaupun demikian, perlu diingat bahwa jangkauan dari moda transportasi berbasis rel itu tak terlalu luas. Masih banyak kawasan pemukiman yang belum terjangkau oleh layanan moda transportasi tersebut.
Lantas, bagaimana solusinya bagi kalian yang ingin menggunakan sepeda, khususnya sepeda lipat ke tempat kerja dan tinggal jauh dari stasiun KRL Commuter Line maupun MRT?
Tak perlu khawatir, karena Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) telah menyediakan layanan bagasi sepeda lipat di bus Jabodetabek Residence Connexion (JR Connexion).
Sebagai catatan JR Connexion adalah bus yang melayani rute dari kawasan pemukiman di kota-kota penyangga ke jantung Ibukota. Hypeabis berkesempatan untuk menjajal bagaimana rasanya membawa sepeda lipat menggunakan bus JR Connexion yang dioperasikan oleh Perum Perusahaan Pengangkutan Djakarta (PPD).
Salah satu rute yang dilayani oleh operator plat merah itu adalah Mega City Bekasi (Bekasi Barat)-Plaza Senayan PP. Sepeda lipat yang digunakan oleh Hypeabis.id ukurannya terbilang kecil, lingkar rodanya hanya 16 inci.
Oleh karena itu, untuk menaikturunkannya dari atas bus tak terlalu sulit. Saat proses naik maupun turun asisten pengemudi dengan sigap membantu dan langsung menempatkan sepeda di rak yang tersedia.
Proses naik maupun turun dilakukan lewat pintu samping yang ukurannya sangat lebar dan tak digunakan untuk naik turun penumpang. Selama perjalanan, sepeda tetap aman berada di rak yang tersedia, karena di rak tersebut juga tersedia tali pengikat untuk mengamankan sepeda dari guncangan. Asisten pramudi juga ikut membantu memastikan apakah sepeda sudah terikat dengan baik atau belum.
Bus yang beroperasi menuju Jakarta pada pagi hari dan kembali ke kota-kota penyangga pada sore sampai dengan malam hari ini tarifnya Rp 23.000. Tarif tersebut merupakan tarif khusus selama pandemi Covid-19 lantaran bus ini harus memangkas kapasitasnya hingga separuh dari kapasitas awal 34 tempat duduk.
Adapun, untuk frekuensi jadwal keberangkatan berkisar 10 menit-1 jam sekali tergantung masing-masing rute yang dilayani. Rute Mega City Bekasi-Plaza Senayan merupakan salah satu rute ramai dengan frekuensi pemberangkatan cukup sering hingga 10 menit sekali.
Perjalanan dari Mega City Bekasi-Plaza Senayan ditempuh dalam waktu 50 menit dengan kondisi jalan cukup padat.
Terkait dengan bagasi sepeda lipat di bus JR Connexion, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan layanan bagasi gratis bagi sepeda lipat pada JR Connexion merupakan salah satu terobosan baru.
Layanan ini diharapkan dapat mendorong masyarakat menjadikan sepeda tidak hanya dimanfaatkan untuk olahraga saja, tetapi menjadi salah satu alternatif dalam bertransportasi pada aktivitas sehari-hari.
Dia mengatakan Non Motorised Transportation (NMT) seperti sepeda menjadi salah satu pilar penting dari penyelenggaraan transportasi perkotaan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, karena terkait langsung dengan isu-isu global seperti isu lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat.
“NMT dalam bentuk jalan kaki dan bersepeda dikenal di seluruh dunia sebagai bagian dari sistem transportasi perkotaan. Kami tengah berupaya menjadikan Indonesia negara yang ramah bagi pejalan kaki dan sepeda melalui pembangunan fasilitas sarana dan prasarana pendukungnya,” ungkapnya.
Editor: Avicenna
Oleh karena itu, jangan heran jika makin banyak pekerja Ibukota yang memutuskan untuk bersepeda dari tempat tinggal ke tempat kerjanya setiap hari.
Bagi mereka yang tinggal tak begitu jauh dari tempat kerjanya tentu tak jadi persoalan. Namun, bagaimana dengan mereka yang tinggal jauh dari tempat kerjanya seperti di kota-kota penyangga? Bukannya bugar, tubuh justru kelelahan dan berdampak pada produktivitas.
Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line dan Moda Raya Terpadu (MRT) memang bisa dijadikan solusi. Mereka yang menggunakan sepeda lipat bisa membawa sepedanya naik kereta untuk kemudian turun di stasiun terdekat dari tempat kerjanya.
Walaupun demikian, perlu diingat bahwa jangkauan dari moda transportasi berbasis rel itu tak terlalu luas. Masih banyak kawasan pemukiman yang belum terjangkau oleh layanan moda transportasi tersebut.
Lantas, bagaimana solusinya bagi kalian yang ingin menggunakan sepeda, khususnya sepeda lipat ke tempat kerja dan tinggal jauh dari stasiun KRL Commuter Line maupun MRT?
Tak perlu khawatir, karena Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) telah menyediakan layanan bagasi sepeda lipat di bus Jabodetabek Residence Connexion (JR Connexion).
Bus JR Connexion atau Transjabodetabek Premium PPD (dok: Perum PPD)
Salah satu rute yang dilayani oleh operator plat merah itu adalah Mega City Bekasi (Bekasi Barat)-Plaza Senayan PP. Sepeda lipat yang digunakan oleh Hypeabis.id ukurannya terbilang kecil, lingkar rodanya hanya 16 inci.
Oleh karena itu, untuk menaikturunkannya dari atas bus tak terlalu sulit. Saat proses naik maupun turun asisten pengemudi dengan sigap membantu dan langsung menempatkan sepeda di rak yang tersedia.
Proses naik maupun turun dilakukan lewat pintu samping yang ukurannya sangat lebar dan tak digunakan untuk naik turun penumpang. Selama perjalanan, sepeda tetap aman berada di rak yang tersedia, karena di rak tersebut juga tersedia tali pengikat untuk mengamankan sepeda dari guncangan. Asisten pramudi juga ikut membantu memastikan apakah sepeda sudah terikat dengan baik atau belum.
Asisten pramudi membantu proses naik turun sepeda di bus JR Connexion atau Transjabodetabek Premium (dok: Hypeabis/Rezha Hadyan)
Adapun, untuk frekuensi jadwal keberangkatan berkisar 10 menit-1 jam sekali tergantung masing-masing rute yang dilayani. Rute Mega City Bekasi-Plaza Senayan merupakan salah satu rute ramai dengan frekuensi pemberangkatan cukup sering hingga 10 menit sekali.
Perjalanan dari Mega City Bekasi-Plaza Senayan ditempuh dalam waktu 50 menit dengan kondisi jalan cukup padat.
Terkait dengan bagasi sepeda lipat di bus JR Connexion, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan layanan bagasi gratis bagi sepeda lipat pada JR Connexion merupakan salah satu terobosan baru.
Layanan ini diharapkan dapat mendorong masyarakat menjadikan sepeda tidak hanya dimanfaatkan untuk olahraga saja, tetapi menjadi salah satu alternatif dalam bertransportasi pada aktivitas sehari-hari.
Dia mengatakan Non Motorised Transportation (NMT) seperti sepeda menjadi salah satu pilar penting dari penyelenggaraan transportasi perkotaan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, karena terkait langsung dengan isu-isu global seperti isu lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat.
“NMT dalam bentuk jalan kaki dan bersepeda dikenal di seluruh dunia sebagai bagian dari sistem transportasi perkotaan. Kami tengah berupaya menjadikan Indonesia negara yang ramah bagi pejalan kaki dan sepeda melalui pembangunan fasilitas sarana dan prasarana pendukungnya,” ungkapnya.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.