Para anggota JaWAra Internet Sehat dari seluruh Indonesia (Dok. JaWAra Internet Sehat)

Yuk Gabung Lawan Misinformasi dengan Gerakan JaWAra Internet Sehat

06 October 2021   |   10:07 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Tidak dimungkiri, informasi palsu dan menyesatkan juga turut mewabah di tengah kondisi pandemi Covid-19. Misinformasi telah menyebabkan kebingungan bahkan sampai membuat orang menolak vaksin, mengabaikan protokol kesehatan hingga berobat dengan metode pengobatan yang tidak terbukti secara ilmiah.

Upaya pemeriksaan fakta yang telah dilakukan berbagai lembaga dan institusi berwenang juga belum memadai untuk mengatasi hal tersebut, sehingga gerakan akar rumput juga perlu dilakukan untuk mengusahakannya.

Menjawab tantangan tersebut, 60 aktivis pemuda dari 28 provinsi maju menjadi agen perubahan melalui JaWAra Internet Sehat, sebuah gerakan pemuda nasional untuk melawan misinformasi yang dimulai sejak Agustus dengan dukungan penuh dari ICT Watch, Kominfo, dan WhatsApp.

Para JaWAra ini telah menunjukkan semangat mereka dalam menjalankan aktivisme digital dan menerima pelatihan untuk menginisiasi program literasi digital di wilayahnya masing-masing. Seluruhnya demi membantu komunitasnya menjadi warga digital yang bertanggung jawab.

Sejak diluncurkan pada 16 Agustus hingga 1 Oktober 2021, para JaWAra telah menjalankan 26 program dan lebih dari 50 kegiatan di lebih dari 50 kota/kabupaten di seluruh Indonesia. Seluruh JaWAra melalui beragam programnya telah secara keseluruhan memberdayakan sekitar 17.300 orang. 

Program edukasi di level lokal disesuaikan dengan kebiasaan warga dan budaya setempat, sehingga berhasil melampaui target untuk memberdayakan lebih dari 15.000 orang, termasuk pemuda, orang tua, guru, masyarakat lokal, serta pelaku UKM, di seluruh daerah. Walaupun fokus utama gerakan ini adalah mengatasi misinformasi, JaWAra Internet Sehat juga akan menjawab tantangan digital lainnya seperti privasi dan keamanan digital.
 

Cuplikan konferensi pers virtual Program JaWAra Internet Sehat (Dok.JaWAra Internet Sehat)

Cuplikan konferensi pers virtual Program JaWAra Internet Sehat (Dok.JaWAra Internet Sehat)

Tenaga Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika Devie Rahmawati menuturkan percepatan penyebaran misinformasi dan tantangan privasi digital sangat mempengaruhi ketahanan digital nasional yang dapat mengakibatkan kerusuhan sosial, konflik politik, serta kerugian ekonomi.

“Di sisi lain, kami percaya kekuatan kultural, kedekatan masyarakat, dan keunikan adalah kunci keberhasilan untuk program-program pemberantasan hoaks di Indonesia,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (5/10).

Menurutnya, program JaWara Internet Sehat terbukti secara nyata dapat menjangkau publik secara luas dan sejalan dengan program pemerintah untuk mengatasi man divide.

Lebih dari sekadar program untuk mendukung transformasi digital pemerintah, JaWAra Internet Sehat juga diadakan untuk menjawab tantangan yang sering dihadapi oleh pemerintah dan lembaga sipil. 

Program Manager ICT Watch Indriyatno Banyumurti mengungkapkan selain keterampilan digital masyarakat Indonesia belum merata, pihaknya juga melihat kurangnya program pendidikan yang secara khusus mengajarkan cara menangani misinformasi dan meningkatkan literasi digital.

“Oleh karena itu, kami menginisiasi program ini untuk membantu menjembatani kesenjangan tersebut lewat pendidikan, membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk membangun literasi digital, serta inspirasi untuk dapat mengajari orang-orang di sekitar mereka,” ucapnya.

Untuk Genhype yang ingin tahu lebih lanjut tentang program JaWAra Internet Sehat dan tertarik mengikutinya silakan cek di laman berikut ya.


Editor: Avicenna

SEBELUMNYA

Resmi Tiba di Indonesia, Ini Spesifikasi & Harga Smartphone Infinix Zero X Series

BERIKUTNYA

Menjajal Bagasi Sepeda Lipat di Bus JR Connexion

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: