Ilustrasi pesta minuman beralkohol (dok. Pexels)

Berbahaya, Gaya Hidup Ini Jadi Pemicu Stroke Otak

05 October 2021   |   19:30 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Ada banyak pilihan gaya hidup yang dapat meningkatkan Risiko mengalami stroke otak. Mulai dari pola makan yang tidak sehat hingga gaya hidup yang tidak banyak bergerak. Stroke otak adalah kondisi serius ketika suplai darah ke berbagai bagian otak terganggu.

Kondisi ini mencegah jaringan otak mendapatkan oksigen dan nutrisi, dan kemudian menjadi penyebab utama stroke.

Menurut peneliti di John Hopkins Medicine, mengonsumsi pil kontrasepsi dapat meningkatkan risiko seseorang terkena stroke. Hal ini menunjukkan mengapa wanita lebih rentan terkena stroke dibandingkan pria.

Menurut para ahli, pil kontrasepsi oral kombinasi dan patch kontrasepsi mengandung hormon estrogen, yang meningkatkan risiko stroke. Melansir Times of India, Selasa (5/10/2021) berikut beberapa faktor lainnya yang dapat menyebabkan peningkatan risiko stroke otak.
 

1. Merokok.

Merokok adalah kebiasaan yang merugikan dan sangat berbahaya karena meningkatkan risiko stroke. Bukan hanya itu, merokok juga berdampak pada kesehatan jantung dan fungsi pernapasan. "Merokok hampir menggandakan risiko Anda terkena stroke iskemik," ujar para ahli di John Hopkins Medicine.
 

2. Kurang aktivitas fisik.

Tidak aktif, tidak berolahraga secara teratur, tidak hanya dapat membuat kamu kelebihan berat badan dan obesitas, namun juga menyebabkan penyakit serius. Ini meningkatkan risiko stroke dan juga membuat kamu rentan terhadap banyak kondisi kronis lainnya.

Olahraga teratur, makan sehat dan membatasi kebiasaan gaya hidup tidak sehat dapat melindungi kamu dari kondisi ini dan komplikasi yang mengancam jiwa.
 

3. Pesta miras.

Menurut para ahli di John Hopkins, pesta minuman keras dapat menyebabkan stroke. Sebab lebih dari dua minum-minuman beralkohol per hari dapat meningkatkan tekanan darah.

Menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) pesta minum biasanya mengacu pada minum banyak alkohol dalam waktu singkat atau minum untuk mabuk.

Untuk wanita, enam gelas alkohol dalam satu sesi diklasifikasikan sebagai pesta minuman keras, sementara pada pria 8 gelas.
 

4. Faktor risiko lainnya.

Ada banyak faktor risiko lain untuk stroke otak. Kondisi medis seperti hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, fibrilasi atrium (AF) yaitu detak jantung tidak teratur semuanya merupakan faktor risiko yang dapat dikontrol. Riwayat keluarga, usia, jenis kelamin merupakan faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan.

Ketika seseorang mengalami stroke, waktu menjadi sangat penting. Mereka yang terserang stroke harus segera ditolong, paling baik jika dirawat dalam beberapa jam pertama sejak serangan stroke. Untuk mengobati stroke iskemik, dokter harus segera mengembalikan aliran darah ke otak.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Joox Buat Pesta Ulang Tahun Spesial Bareng GIGI, Raisa & Cinta Laura

BERIKUTNYA

Platform Pembayaran Digital Bantu Dongkrak Omzet UMKM

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: