Seniman Denmark Ini Malah Kirim Kanvas Kosong setelah Dibayar US$84.000
04 October 2021 |
15:58 WIB
Ketika Museum of Modern Art Kunsten, Denmark, meminjamkan seniman Jens Haaning 534,000 krona atau senilai US$84.000, museum mengharapkan Haaning akan menggunakan uang itu sebagai elemen visual dalam dua karya seni yang rencananya akan dipamerkan.
Sebaliknya, Haaning mengirim kembali dua kanvas kosong, yang diberi judul Take the Money and Run.
"Pekerjaannya adalah saya telah mengambil uang mereka," sindir Haaning dalam sebuah wawancara dengan acara radio Denmark, dilansir oleh Washington Post.
Sikap ini tentu saja tidak dianggap lucu oleh staf museum.
Jens Haaning mendapatkan komisi membuat ulang karyanya, An Average Austrian Year Income (2007) yang menunjukkan uang kertas dalam jumlah pendapatan tahunan penduduk Austria. Namun, sang seniman malah mengirimi mereka dua kanvas kosong.
Lasse Andersson, direktur museum, mengatakan bahwa kontrak mereka dengan Haaning menetapkan bahwa uang itu hanya dimaksudkan untuk karya seni dan tidak dimaksudkan untuk dia simpan secara pribadi.
Pihak museum meminta sang seniman untuk mengembalikan dana itu paling lambat 16 Januari 2022, hari di mana pameran dijadwalkan selesai.
Jika dia tidak mengembalikan uangnya, Andersson mengatakan museum akan mengambil langkah yang diperlukan untuk memastikan Haaning mematuhi kontraknya.
Dilansir oleh Art Net, Haaning menjelaskan bahwa dia menciptakan Take the Money and Run sebagai tanggapan atas remunerasi kecil yang ditawarkan oleh museum untuk dimasukkan dalam pertunjukan.
Menurutnya, dia sendiri harus membayar 25.000 krona atau US$3.900 untuk mewujudkan dua karya seni terdahulu, dan untuk melakukan hal yang sama di 2021, karyanya kehilangan nilai relevansi, yang menyajikan gambaran kuantitatif dari suatu momen.
“Mengapa kita harus menunjukkan karya tentang Denmark…11 tahun yang lalu, atau tentang hubungan Austria dengan bank 14 tahun yang lalu?” ujarnya.
Baginya karya yang dia kirim ke Kunsten tidak lebih dari sebuah provokasi.
“Saya mendorong orang lain yang memiliki kondisi kerja yang sama menyedihkannya dengan saya untuk melakukan hal yang sama. Jika mereka terjebak di pekerjaan jelek dan tidak mendapatkan uang dan justru diminta untuk memberikan uang untuk pergi bekerja, maka ambil kotak itu dan [lari]," tukasnya.
Sementara itu, Take the Money and Run tetap dipamerkan di Museum of Modern Art Kunsten. Jika Genhype berada di Denmark, sebelum Januari 2022, mungkin kalian bisa melihatnya.
Sebaliknya, Haaning mengirim kembali dua kanvas kosong, yang diberi judul Take the Money and Run.
"Pekerjaannya adalah saya telah mengambil uang mereka," sindir Haaning dalam sebuah wawancara dengan acara radio Denmark, dilansir oleh Washington Post.
Sikap ini tentu saja tidak dianggap lucu oleh staf museum.
For anyone wondering what "Take the money and run" should look like
— Bryan Hilley (@bbhilley) September 28, 2021
Jens Haaning
"An Average Austrian Year Income"
279 banknotes for a total of 278 500 DKK (about 33,600 pounds or 53,200 US dollars). pic.twitter.com/e0kpQzPlH4
Jens Haaning mendapatkan komisi membuat ulang karyanya, An Average Austrian Year Income (2007) yang menunjukkan uang kertas dalam jumlah pendapatan tahunan penduduk Austria. Namun, sang seniman malah mengirimi mereka dua kanvas kosong.
Lasse Andersson, direktur museum, mengatakan bahwa kontrak mereka dengan Haaning menetapkan bahwa uang itu hanya dimaksudkan untuk karya seni dan tidak dimaksudkan untuk dia simpan secara pribadi.
Pihak museum meminta sang seniman untuk mengembalikan dana itu paling lambat 16 Januari 2022, hari di mana pameran dijadwalkan selesai.
Jika dia tidak mengembalikan uangnya, Andersson mengatakan museum akan mengambil langkah yang diperlukan untuk memastikan Haaning mematuhi kontraknya.
Dilansir oleh Art Net, Haaning menjelaskan bahwa dia menciptakan Take the Money and Run sebagai tanggapan atas remunerasi kecil yang ditawarkan oleh museum untuk dimasukkan dalam pertunjukan.
Menurutnya, dia sendiri harus membayar 25.000 krona atau US$3.900 untuk mewujudkan dua karya seni terdahulu, dan untuk melakukan hal yang sama di 2021, karyanya kehilangan nilai relevansi, yang menyajikan gambaran kuantitatif dari suatu momen.
“Mengapa kita harus menunjukkan karya tentang Denmark…11 tahun yang lalu, atau tentang hubungan Austria dengan bank 14 tahun yang lalu?” ujarnya.
Baginya karya yang dia kirim ke Kunsten tidak lebih dari sebuah provokasi.
“Saya mendorong orang lain yang memiliki kondisi kerja yang sama menyedihkannya dengan saya untuk melakukan hal yang sama. Jika mereka terjebak di pekerjaan jelek dan tidak mendapatkan uang dan justru diminta untuk memberikan uang untuk pergi bekerja, maka ambil kotak itu dan [lari]," tukasnya.
Sementara itu, Take the Money and Run tetap dipamerkan di Museum of Modern Art Kunsten. Jika Genhype berada di Denmark, sebelum Januari 2022, mungkin kalian bisa melihatnya.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.