Startup yang Dapat Pendanaan Catat Pertumbuhan Saat Pandemi
03 October 2021 |
21:16 WIB
Meski pandemi Covid-19 belum berakhir, aliran investasi yang masuk ke perusahaan rintisan (startup) berbasis teknologi digital justru mengalami pertumbuhan signifikan. Jumlah startup dan total pendanaan tahun ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan masa sebelum pandemi.
Dalam rilis yang Hypeabis.id terima, riset Scale PR mencatat terdapat 104 startup Indonesia yang memperoleh pendanaan sepanjang 6 bulan pertama pada 2021. Jumlah ini meningkat 40,5 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama 2020. Pada Januari -Juni 2020, terdapat 74 startup yang memperoleh pendanaan.
Jumlah startup yang memperoleh pendanaan pada Januari-Juni tahun ini juga tercatat lebih tinggi 53 persen jika dibandingkan dengan Januari-Juni 2019. Kemudian, total pendanaan yang diperoleh 104 perusahaan berbasis teknologi tersebut mencapai US$3,8 miliar atau naik 91 persen dibandingkan dengan total pendanaan sebesar US$2 miliar pada semester pertama 2020.
Valuasi pendanaan ini juga naik 216 persen dari US$1,2 miliar pada semester pertama 2019. Sektor Financial teknologi (fintek), logistik, dan e-commerce menjadi tiga sektor andalan dan paling banyak dilirik bagi investor. Hal ini terlihat dari besarnya jumlah startup dan pendanaan yang mengalir di sektor tersebut.
Perusahaan logistik J&T Express berhasil memperoleh pendanaan jumbo sekitar US$2 miliar pada April 2021.. Sektor logistik lainnya yang memperoleh pendanaan tinggi yakni SiCepat Ekspres sebesar US$150 juta dan Shipper sebesar US$65 juta.
Pendanaan terbesar kedua terbesar diperoleh perusahaan all-commerce Bukalapak. Sebelum melangkah menjadi perusahaan publik, Bukalapak telah mengantongi pendanaan sebesar US$234 juta dari perusahaan raksasa global Microsoft, perusahaan dana abadi GIC, Emtek Group, BRI Ventures, dan Mandiri Capital Indonesia.
Adapun, sektor finansial teknologi (fintek) mendominasi jumlah startup terbanyak yang mendapaat pendanaan. Setidaknya, 30 fintek memperoleh pendanaan dengan total sebesar US$648,28 juta.
Dua platform investasi berada di puncak pendanaan pada sektor fintek, yakni Bibit dan Ajaib, masing-masing sebesar US$95 juta dan US$90 juta untuk Seri B dan Seri A. Sementara itu, Xendit, fintek yang mendukung infrastruktur pembayaran, yang belum lama ini bergelar “Unicorn” juga memperoleh pendanaan sebesar US$64,6 juta untuk putaran Seri B pada kuartal pertama tahun ini.
Pada triwulan kedua 2021, para investor juga melirik sektor e-commerce di Indonesia. Sektor ini memperoleh total pendanaan mencapai hampir senilai US$600 juta, tertinggi diantara sektor lainnya. Selain Bukalapak, platform agritech Tanihub memperoleh dana segar sebesar US$65,5 juta pada putaran Seri B dan marketplace beautycare Sociolla memperoleh pendanaan sebesar US$56,5 juta.
Editor: Roni Yunianto
Dalam rilis yang Hypeabis.id terima, riset Scale PR mencatat terdapat 104 startup Indonesia yang memperoleh pendanaan sepanjang 6 bulan pertama pada 2021. Jumlah ini meningkat 40,5 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama 2020. Pada Januari -Juni 2020, terdapat 74 startup yang memperoleh pendanaan.
Jumlah startup yang memperoleh pendanaan pada Januari-Juni tahun ini juga tercatat lebih tinggi 53 persen jika dibandingkan dengan Januari-Juni 2019. Kemudian, total pendanaan yang diperoleh 104 perusahaan berbasis teknologi tersebut mencapai US$3,8 miliar atau naik 91 persen dibandingkan dengan total pendanaan sebesar US$2 miliar pada semester pertama 2020.
Valuasi pendanaan ini juga naik 216 persen dari US$1,2 miliar pada semester pertama 2019. Sektor Financial teknologi (fintek), logistik, dan e-commerce menjadi tiga sektor andalan dan paling banyak dilirik bagi investor. Hal ini terlihat dari besarnya jumlah startup dan pendanaan yang mengalir di sektor tersebut.
Perusahaan logistik J&T Express berhasil memperoleh pendanaan jumbo sekitar US$2 miliar pada April 2021.. Sektor logistik lainnya yang memperoleh pendanaan tinggi yakni SiCepat Ekspres sebesar US$150 juta dan Shipper sebesar US$65 juta.
Pendanaan terbesar kedua terbesar diperoleh perusahaan all-commerce Bukalapak. Sebelum melangkah menjadi perusahaan publik, Bukalapak telah mengantongi pendanaan sebesar US$234 juta dari perusahaan raksasa global Microsoft, perusahaan dana abadi GIC, Emtek Group, BRI Ventures, dan Mandiri Capital Indonesia.
Adapun, sektor finansial teknologi (fintek) mendominasi jumlah startup terbanyak yang mendapaat pendanaan. Setidaknya, 30 fintek memperoleh pendanaan dengan total sebesar US$648,28 juta.
Dua platform investasi berada di puncak pendanaan pada sektor fintek, yakni Bibit dan Ajaib, masing-masing sebesar US$95 juta dan US$90 juta untuk Seri B dan Seri A. Sementara itu, Xendit, fintek yang mendukung infrastruktur pembayaran, yang belum lama ini bergelar “Unicorn” juga memperoleh pendanaan sebesar US$64,6 juta untuk putaran Seri B pada kuartal pertama tahun ini.
Pada triwulan kedua 2021, para investor juga melirik sektor e-commerce di Indonesia. Sektor ini memperoleh total pendanaan mencapai hampir senilai US$600 juta, tertinggi diantara sektor lainnya. Selain Bukalapak, platform agritech Tanihub memperoleh dana segar sebesar US$65,5 juta pada putaran Seri B dan marketplace beautycare Sociolla memperoleh pendanaan sebesar US$56,5 juta.
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.