3 Cara Menghias Dinding Polos Agar Rumah Terasa Asyik
30 September 2021 |
18:00 WIB
Dinding adalah salah satu area yang bisa kita manfaatkan untuk menciptakan suasana rumah. Jangan biarkan dinding rumah kita kosong polos begitu saja, karena hal ini bisa membuat kalian jenuh. Nah, bila dinding rumah kalian saat ini masih polos, maka inilah saatnya untuk berkrasi.
Ada beragam cara yang bisa kita gunakan untuk mempercantik dinding polos. Satu di antaranya adalah dengan memajang bingkai foto. Cara ini cukup lazim dipraktikkan oleh para pemilik hunian, karena terjangkau. Kalian cukup mencetak foto dan membeli bingkai. Setelah itu tinggal dipasang ke dinding. Selain itu, foto juga memiliki fungsi lain, yaitu sebagai media menyimpan kenangan atau pencapaian bagi pemilik hunian.
Di samping foto, pastinya terdapat cara lain yang bisa kita gunakan untuk menghasi dinding kosong. Dihimpun dari Tabloid Rumah, Edisi 340 – XIV, ada tiga cara menghias dinding polos yang bisa dipraktikkan.
Baca juga: Nuansa Hijau Hadirkan Kesan Tenang & Damai di Rumah
Rasanya hampir setiap pemilik rumah memiliki bingkai foto, entah itu foto pernikahan, keluarga, wisuda, dan foto anak-anak. Umumnya pemilik rumah memacak foto-foto mereka pada dinding di ruang tamu, ruang keluarga, atau kamar tidur. Meski begitu menempatkan foto pada area dinding polos perlu kecermatan, supaya hasilnya maksimal.
Ada dua cara yang kalian bisa manfaatkan terkait hal ini. Pertama, soal kenyamanan pandangan. Untuk masalah ini, kalian disarankan memasang bingkai dengan ketinggian titik tengah bingkai sejajar, serta setinggi pandangan mata. Adapun rinciannya adalah antara 150 cm – 160 cm. Cara ini dimaksudkan agar kita nyaman memandang foto, tidak terlalu tinggi dan rendah.
Kedua, menggunakan bingkai sebagai penyeimbangan ruangan. Mengenai hal ini, penghuni disarankan untuk berpikir out of the box. Foto tidak selalu diletakkan simetris dengan furnitur, sehingga memunculkan kesan kaku. Namun bisa diletakkan ke tepi dan tidak sentral.
Selain bingkai foto, ada seni tipografi yang bisa kalian gunakan untuk menghiasi dinding. Sebagai informasi seni tipografi adalah lukisan atau gambar berupa huruf yang didesain sedemikian rupa. Bentuknya bisa berupa kutipan atau quote maupun tulisan-tulisan indah. Jika sering mengunjungi kafe atau restoran, kalian pasti akan menjumpai karya seni tersebut.
Beberapa seni tipografi didesain bergaya vintage dengan medium papan kayu. Hal ini bisa membuat ruangan pada rumah kita lebih berkarakter. Mengenai peletakan seni tipografi di dinding, kalian bisa menempatkannya pada area-area yang sekiranya dapat menjadi pusat perhatian (focal point). Baik itu di ruang keluarga, ruang tidur, maupun ruang dapur.
Tak ada salahnya jika kita menghadirkan mural di rumah. Sebab karya seni ini memiliki kekuatan secara visual. Kalian bisa menghadirkan mural dengan berbagai konsep, disesuaikan dengan selera masing-masing. Umpamanya, jika kalian tertarik dengan tema urban, maka bisa menghadirkan mural bergambar gedung-gedung. Kita bisa merekrut jasa seniman untuk membuatnya, atau jika memungkinkan bisa dikerjakan secara mandiri.
Keberadaan mural ini tidak hanya mempercantik ruangan, tetapi juga dapat kita manfaatkan sebagai latarbelakang atau background untuk berfoto. Kita bisa mengajak tamu atau keluarga yang datang ke rumah untuk berfoto di depan mural.
Editor: Indyah Sutriningrum
Ada beragam cara yang bisa kita gunakan untuk mempercantik dinding polos. Satu di antaranya adalah dengan memajang bingkai foto. Cara ini cukup lazim dipraktikkan oleh para pemilik hunian, karena terjangkau. Kalian cukup mencetak foto dan membeli bingkai. Setelah itu tinggal dipasang ke dinding. Selain itu, foto juga memiliki fungsi lain, yaitu sebagai media menyimpan kenangan atau pencapaian bagi pemilik hunian.
Di samping foto, pastinya terdapat cara lain yang bisa kita gunakan untuk menghasi dinding kosong. Dihimpun dari Tabloid Rumah, Edisi 340 – XIV, ada tiga cara menghias dinding polos yang bisa dipraktikkan.
Baca juga: Nuansa Hijau Hadirkan Kesan Tenang & Damai di Rumah
Bingkai Foto
Ilustrasi bingkai foto (Kam Idris: Unsplash)
Rasanya hampir setiap pemilik rumah memiliki bingkai foto, entah itu foto pernikahan, keluarga, wisuda, dan foto anak-anak. Umumnya pemilik rumah memacak foto-foto mereka pada dinding di ruang tamu, ruang keluarga, atau kamar tidur. Meski begitu menempatkan foto pada area dinding polos perlu kecermatan, supaya hasilnya maksimal.
Ada dua cara yang kalian bisa manfaatkan terkait hal ini. Pertama, soal kenyamanan pandangan. Untuk masalah ini, kalian disarankan memasang bingkai dengan ketinggian titik tengah bingkai sejajar, serta setinggi pandangan mata. Adapun rinciannya adalah antara 150 cm – 160 cm. Cara ini dimaksudkan agar kita nyaman memandang foto, tidak terlalu tinggi dan rendah.
Kedua, menggunakan bingkai sebagai penyeimbangan ruangan. Mengenai hal ini, penghuni disarankan untuk berpikir out of the box. Foto tidak selalu diletakkan simetris dengan furnitur, sehingga memunculkan kesan kaku. Namun bisa diletakkan ke tepi dan tidak sentral.
Seni Tipografi
Ilustrasi tipografi (Priscilla Du Preez: Unsplash)
Selain bingkai foto, ada seni tipografi yang bisa kalian gunakan untuk menghiasi dinding. Sebagai informasi seni tipografi adalah lukisan atau gambar berupa huruf yang didesain sedemikian rupa. Bentuknya bisa berupa kutipan atau quote maupun tulisan-tulisan indah. Jika sering mengunjungi kafe atau restoran, kalian pasti akan menjumpai karya seni tersebut.
Beberapa seni tipografi didesain bergaya vintage dengan medium papan kayu. Hal ini bisa membuat ruangan pada rumah kita lebih berkarakter. Mengenai peletakan seni tipografi di dinding, kalian bisa menempatkannya pada area-area yang sekiranya dapat menjadi pusat perhatian (focal point). Baik itu di ruang keluarga, ruang tidur, maupun ruang dapur.
Mural
Ilustrasi mural (Jon Tyson - Unsplash)
Keberadaan mural ini tidak hanya mempercantik ruangan, tetapi juga dapat kita manfaatkan sebagai latarbelakang atau background untuk berfoto. Kita bisa mengajak tamu atau keluarga yang datang ke rumah untuk berfoto di depan mural.
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.