Rolls-Royce MUSE Art Programme (Dok. Rolls-Royce)

Seniman Sondra Perry Raih Penghargaan Seni Muse dari Roll Royce

18 May 2021   |   12:20 WIB
Image
Nirmala Aninda Asisten Manajer Konten Hypeabis.id



Muse dikenal sebagai penghargaan tertinggi dari Rolls-Royce untuk program seni bergengsi. Tahun ini, penghargaan itu diberikan kepada  seniman moving-image atau gambar bergerak Amerika, Sondra Perry.

Dikenal karena membuat mahakarya yang menggabungkan eksplorasi film, animasi, augmented reality dan virtual reality, serta kecerdasan buatan, karya Perry selaras dengan visi Rolls-Royce Muse dalam menggunakan media serupa untuk mengekspresikan pesannya.

Perry akan bekerja sama dengan Serpentine and Fondation Beyeler dari Basel yang berbasis di London untuk membuat komisi berdasarkan mimpi dan berbagai aspeknya. 

"Kami senang memimpin tanggung jawab dalam mendukung bentuk seni eksperimental yang berkembang pesat ini. Selama pandemi global saat ini, Rolls-Royce dengan bangga terus mendukung seni pada saat ini lebih penting dari sebelumnya," ujar Torsten Müller-Ötvös, Direktur Eksekutif, Rolls-Royce Motor Cars.
 

Rolls-Royce MUSE Art Programme (Dok. Rolls-Royce)

Rolls-Royce MUSE Art Programme (Dok. Rolls-Royce)


Seni moving-image meliputi film eksperimental, animasi, Augmented Reality dan Virtual Reality, dan Artificial Intelligence. 

Dengan inisiatif Dream Commission, Rolls-Royce tidak hanya menambah dimensi baru pada dunia seni tetapi juga mencerminkan pemikiran yang benar-benar modern dan masa depan dalam Rolls-Royce. 

Penghargaan akan diberikan setiap dua tahun, di bawah bimbingan Juri internasional dari individu dunia seni terkemuka. 

Adapun, visi Rolls-Royce adalah untuk menginspirasi kehebatan dan penghargaan bergengsi ini berupaya menumbuhkan kreativitas pada saat-saat penting untuk industri seni.
 

Sondra Perry (Dok. Rolls- Royce)

Sondra Perry (Dok. Rolls- Royce)
 

Perry adalah seniman dengan aliran Postwar & Kontemporer Amerika yang lahir pada tahun 1986.

Karyanya ditampilkan dalam berbagai pameran di galeri dan museum utama, termasuk Museum Seni Brooklyn dan Museum Seni Queens.

Karya Perry juga pernah tampil dalam artikel untuk Art Basel Stories, Art F City, dan Art Review.

Seringkali mengambil kisah hidupnya sendiri sebagai latar belakang, dia membuat karya yang secara khusus fokus pada pengalaman orang kulit hitam Amerika dan cara-cara di mana teknologi dan identitas terlibat. 

Penggunaan alat dan material digitalnya, mulai dari teknologi layar biru dan avatar 3D hingga rekaman yang ditemukan dari internet, merefleksikan mode representasi ini dan abstraksi identitas kulit hitam dalam seni dan media.

Editor: Indyah Sutriningrum
 

SEBELUMNYA

Siap-Siap! 88Rising Kembali Adakan Konser Amal Virtual pada Mei 2021

BERIKUTNYA

Yah, Gfriend Tinggalkan Source Music

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: