sumber gambar : Garuda Indonesia

Kura-kura Rote Direpatriasi ke Indonesia dari Singapura

24 September 2021   |   17:18 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

13 kura-kura berjenis leher ular rote atau memiliki nama lain Chelodina Mccordi direpatriasi dari Singapura ke Indonesia. Satwa yang tergolong ikonik-endemik dari Pulau Rote, Kabupaten Rote Ndao, NTT  merupakan salah satu dari 25 jenis kura-kura di Indonesia dan paling terancam punah di dunia.

Dalam rilis yang diterima Hypeabis.id, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem  (KSDAE) KLHK Wiratno menyatakan proses repatriasi ini menjadi langkah awal pemulihan populasi kura-kura rote di habitat alam, sekaligus menunjukkan bahwa konservasi jenis menjadi perhatian masyarakat internasional.

Kura-kura rote ini merupakan hasil pembesaran di Lembaga Konservasi Singapura Wildlife Reserves Singapore/Mandai Nature yang berasal dari hasil pengembangbiakan dari kebun binatang Amerika dan Eropa yang merupakan bagian dari European Association of Zoo and Aquaria (EAZA) dan Association of Zoos and Aquariums (AZA).

Kura-kura rote mendapatkan status keterancaman dari International Union for Conservation of Nature (IUCN). Menurut lembaga ini, kura-kura rote termasuk dalam kategori Kritis (CR–Critically endangered).

Organisasi ini bahkan memperkirakan ada kemungkinan kura-kura rote sudah punah di alam. Jadi, spesies ini masuk dalam daftar Arahan Strategis Konservasi Spesies Nasional 2008-2018 dan ditetapkan sebagai jenis dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 106 tahun 2018.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan Garuda sebagai national flag carrier bangga dapat mendukung komitmen berkelanjutan pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia terkait upaya pelestarian satwa yang dilindungi di Indonesia. 

Pihaknya berkontribusi dalam penyediaan layanan transportasi udara untuk mengembalikan satwa endemik tersebut ke habitatnya. "Proses Repatriasi ini memiliki arti penting tidak hanya dalam kaitan upaya konservasi Kura Kura Leher Ular yang merupakan spesies satwa dilindungi dan terancam punah, namun menjadi representasi dari kolaborasi berkelanjutan ekosistem konservasi lingkungan hidup di mana aksesibilitas transportasi udara memegang peranan krusial dalam proses implementasinya", katanya.

Proses repatriasi kura-kura leher ular rote yang terdiri atas 6 kura-kura jantan dan 7 kura-kura betina itu diberangkatkan dari Singapura pada Rabu (22/9/2021) pukul 22.45 waktu setempat menggunakan armada Airbus A330-300 (GA 8374) dan tiba di Jakarta pada pukul 23.40 WIB.

Kemudian selanjutnya diberangkatkan menuju Kupang pada Kamis (23/9/2021) menggunakan Boeing 737-800NG (GA 448) pada pukul 07.30 WIB dan tiba pada pukul 13.05 WITA. 

Dalam pelaksanaannya, koordinasi intensif telah dilakukan Garuda Indonesia bersama dengan KLHK terkait dengan kesiapan seluruh dokumen persyaratan maupun prosedur pengangkutan yang mengacu kepada regulasi internasional yakni International Air Transport Association (IATA) beserta peraturan karantina dan kepabeanan di Indonesia.  
 
Garuda Indonesia juga telah mempersiapkan infrastruktur penunjang seperti live animal room untuk satwa tersebut selama transit di Jakarta beserta prosedur pengecekan dan perawatan kesehatan yang dilaksanakan oleh petugas karantina dan kesehatan satwa sebelum berangkat menuju ke kota tujuan, yakni Kupang. 

Selanjutnya, kura-kura Rote akan menjalani proses adaptasi selama beberapa waktu ke depan sebelum dilepasliarkan di habitat aslinya.  

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Twitter Rilis Fitur Tip, Bisa Kirim & Terima Bitcoin

BERIKUTNYA

Perhatikan 3 Hal Ini Sebelum Membeli Jam Tangan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: