Dari Bumi, UKM Jogja Ini Fasilitasi Pemasaran Produk Pertanian
24 September 2021 |
22:12 WIB
Genhype pasti setuju dong kalau para petani tuh berperan penting dalam menjaga ketahanan pangan Nusantara. Tak heran bila pada 24 September 1960 ditetapkan Hari Tani Nasional, yang kemudian diperingati setiap tahunnya sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan atas komitmennya sebagai garda terdepan menjaga ketahanan pangan.
Mulai dari menanam bibit, merawat tanaman, hingga memanen bukanlah sebuah tugas yang ringan. Jerih payah petani Indonesia dalam menghasilkan hasil bumi yang berkualitas untuk segenap masyarakat Indonesia menjadi latar belakang munculnya sebuah UMKM asal Jogja, Dari Bumi.
UMKM yang bergerak di bidang agrikultur ini menjadi jembatan antara hasil tani yang terkurasi dari para petani di seluruh pelosok Indonesia dan masyarakat Indonesia.
Adapun hasil tani yang dipasarkan mulai dari beras pandan, beras merah, madu kelengkeng, madu akasia, daun kelor, bunga telang, rosella ungu hingga kopi temanggung yang termashyur.
Agung Prasetyo, Founder Dari Bumi mengatakan bahwa pihakny menjalin kerjasama dengan pata petani dari berbagai daerah seperti Sumenep, Sine, Pohkumbang, Tugu Papak hingga Lebak.
"Tentunya, mengadopsi 3 semangat kebaikan, seperti memilih hasil bumi terbaik (kurasi hasil bumi), menjaganya dengan baik (proses penyimpanan), serta mengantarkannya dengan cara yang baik (pengemasan hingga pengiriman ke tangan konsumen)," ujarnya.
Bertepatan dengan Hari Tani Nasional, Dari Bumi resmi dirilis untuk menghadirkan hasil para petani Indonesia ke masyarakat. Peluncurannya pun dilakukan dengan perilisan sebuah video di YouTube Dari Bumi yang berjudul Terima Kasih Petani Indonesia.
Video berdurasi sekitar 2 menit tersebut menceritakan tentang Pak Rohman, seorang petani di Sine, Kaki Gunung Lawu. Dia merupakan seorang petani milenial yang memutuskan untuk pulang dari Ibu Kota ke desanya dan bertani. Bunga telang, rosella ungu dan daun kelor adalah hasil bumi yang diolah oleh Pak Rohman.
Agung mengatakan dari video tersebut pihaknya hendak mengajak masyarakat untuk mengapresiasi kekayaan hasil bumi Indonesia, mempopulerkannya ke lingkungan terdekat.
"Dengan demikian bentuk apresiasi kita terhadap para petani terasa nyata dan penting dalam ekosistem ketahanan pangan kita," ujarnya.
Editor: Fajar Sidik
Mulai dari menanam bibit, merawat tanaman, hingga memanen bukanlah sebuah tugas yang ringan. Jerih payah petani Indonesia dalam menghasilkan hasil bumi yang berkualitas untuk segenap masyarakat Indonesia menjadi latar belakang munculnya sebuah UMKM asal Jogja, Dari Bumi.
UMKM yang bergerak di bidang agrikultur ini menjadi jembatan antara hasil tani yang terkurasi dari para petani di seluruh pelosok Indonesia dan masyarakat Indonesia.
Adapun hasil tani yang dipasarkan mulai dari beras pandan, beras merah, madu kelengkeng, madu akasia, daun kelor, bunga telang, rosella ungu hingga kopi temanggung yang termashyur.
Agung Prasetyo, Founder Dari Bumi mengatakan bahwa pihakny menjalin kerjasama dengan pata petani dari berbagai daerah seperti Sumenep, Sine, Pohkumbang, Tugu Papak hingga Lebak.
"Tentunya, mengadopsi 3 semangat kebaikan, seperti memilih hasil bumi terbaik (kurasi hasil bumi), menjaganya dengan baik (proses penyimpanan), serta mengantarkannya dengan cara yang baik (pengemasan hingga pengiriman ke tangan konsumen)," ujarnya.
Bertepatan dengan Hari Tani Nasional, Dari Bumi resmi dirilis untuk menghadirkan hasil para petani Indonesia ke masyarakat. Peluncurannya pun dilakukan dengan perilisan sebuah video di YouTube Dari Bumi yang berjudul Terima Kasih Petani Indonesia.
Video berdurasi sekitar 2 menit tersebut menceritakan tentang Pak Rohman, seorang petani di Sine, Kaki Gunung Lawu. Dia merupakan seorang petani milenial yang memutuskan untuk pulang dari Ibu Kota ke desanya dan bertani. Bunga telang, rosella ungu dan daun kelor adalah hasil bumi yang diolah oleh Pak Rohman.
Agung mengatakan dari video tersebut pihaknya hendak mengajak masyarakat untuk mengapresiasi kekayaan hasil bumi Indonesia, mempopulerkannya ke lingkungan terdekat.
"Dengan demikian bentuk apresiasi kita terhadap para petani terasa nyata dan penting dalam ekosistem ketahanan pangan kita," ujarnya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.