Emotional Numbness, Ketika Seseorang Mati Rasa
22 September 2021 |
16:05 WIB
Genhype pasti setuju kalau mengalami emosi adalah bagian normal dari kehidupan. Untuk berbagai persoalan yang ada, setiap orang memiliki pengalaman emosi yang berbeda. Beberapa mungkin lebih kuat daripada yang lain, tetapi tak sedikit juga yang justru mati rasa. Keadaan ini dikenal juga dengan emotional numbness.
Psikoterapis asal Amerika Serikat, Mayra Mendez, Ph.D., mengatakan emotional numbness merupakan proses menghalangi dan mengesampingkan perasaan yang disertai dengan penurunan respon terhadap emosi.
“Kondisi itu berangkat dari peristiwa traumatis yang pernah dialami atau masalah-masalah yang terus menumpuk dan sangat menekan, sehingga seseorang tak berdaya untuk mengatasinya,” katanya seperti dilansir dari laman resmi Pusat Pelayanan Tes dan Konsultasi Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Rabu (22/9).
Mati rasa emosional juga dikenal sebagai matinya afektif yang berarti seseorang tidak dapat mengalami emosi atau merasa seolah-olah mereka terputus dari emosi mereka sendiri.
Seperti dilansir dari Medical News Today, beberapa tanda dan gejala yang terjadi ketika seseorang merasa mati rasa secara emosional seperti merasa tidak terhubung dengan tubuh atau pikiran seseorang, merasa terpisah dari dunia luar, merasa asing dalam kehidupan sendiri, sering merasa terdistorsi atau bingung, kesulitan berhubungan dengan orang lain, dan berkurangnya kemampuan untuk merasakan, memproses, serta menanggapi suatu emosi atau sinyal fisik.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mati rasa emosional dapat terjadi karena beberapa hal seperti berikut ini:
Editor: Avicenna
Psikoterapis asal Amerika Serikat, Mayra Mendez, Ph.D., mengatakan emotional numbness merupakan proses menghalangi dan mengesampingkan perasaan yang disertai dengan penurunan respon terhadap emosi.
“Kondisi itu berangkat dari peristiwa traumatis yang pernah dialami atau masalah-masalah yang terus menumpuk dan sangat menekan, sehingga seseorang tak berdaya untuk mengatasinya,” katanya seperti dilansir dari laman resmi Pusat Pelayanan Tes dan Konsultasi Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Rabu (22/9).
Mati rasa emosional juga dikenal sebagai matinya afektif yang berarti seseorang tidak dapat mengalami emosi atau merasa seolah-olah mereka terputus dari emosi mereka sendiri.
Ilustrasi (Dok. Polina Zimmerman/Pexels)
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mati rasa emosional dapat terjadi karena beberapa hal seperti berikut ini:
- Obat antidepresan
- Alexithymia
- Skizofrenia
- Penggunaan narkoba
- Borderline personality disorder (BPD)
- PTSD (post-traumatic stress disorder)
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.