Split, Kroasia (dok. Pexels)

Traveling ke Kroasia, 2 Kota Bersejarah Ini Wajib Dikunjungi

16 September 2021   |   15:29 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Eropa selalu menyimpan daya tarik akan arsitektur, alam yang indah, dan nilai sejarah. Tak pelak, Benua Biru ini selalu menjadi incaran bagi para pelancong dari seluruh dunia. Belanda, Inggris, Italia, Jerman, Perancis, atau Republik Ceko. Namun sejatinya masih banyak negara di benua ini yang tak kalah indah menarik dijelajahi.

Salah satunya, Kroasia, negara berbentuk bulan sabit ini terletak di persimpangan daratan Pannonian, Balkan, dan Laut Adriatik. Kroasia menyandang gelar negara dengan keberagaman yang kaya akan sumber daya alam serta warisan sejarah ribuan tahun silam.

Zagreb, sebagai ibu kota memiliki banyak bangunan yang didirikan sejak abad ke-19. Kota ini cukup unik karena memiliki dua bagian kota yang disebut Gornji Grad (Upper Town) dan Donji Grad (Lower Town). Kedua wilayah ini dihubungkan dengan kereta kabel terpendek di dunia yang hanya berjarak 66 meter. Adapun, bangunan-bangunan bersejarah tersebut berada di bagian Upper Town.

Salah satu bangunan yang ikonik di Zagreb yakni Katedral, tempat bermukimnya Keuskupan Agung Kroasia. Katedral katolik yang dibangun pada abad ke-12 dan baru rampung pada abad ke-18 ini menjadi bangunan tertinggi di Kroasia yakni 108 meter dengan 2 menara. 

Konstruksi bangunannya berupa bata putih gading lengkap dengan ornamen dan patung di beberapa sudut bangunan. Sebagian interiornya menggunakan kaca patri yang menggambarkan peristiwa-peristiwa dalam Alkitab. 

Selain Katedral, ada pula Gereja St. Markus yang dibangun pada abad ke-18 di bawah kekaisaran  Romawi. Di gerbang selatan bagian gereja ini terdapat pahatan gothic yang mengundang mata untuk berlama-lama memandangnya. Gereja Santo Markus ini juga dikenal karena atapnya yang beraneka warna, menciptakan lambang Kroasia, Dalmatia, dan Slavonia di sisi kiri, dan lambang Kota Zagreb di sisi kanan. 

Menara Lotrš?ak juga wajib dikunjungi ketika berada di Zagreb. Sebab setiap tengah hari selama lebih dari 110 tahun, dentuman meriam ditembakkan dari puncak menara tersebut untuk mengenang suatu peristiwa dari sejarah Zagreb yang membuat takut Turki.
 

Ilustrasi kota Zagreb (Kristijan Arsov - Unsplash)

Ilustrasi kota Zagreb (Kristijan Arsov - Unsplash)


Di jantung kota Kroasia ini, cukup dengan berjalan kaki untuk menikmati lebih dalam bangunan-bangunan kuno yang berjejer di sepanjang jalan. Namun apabila ingin lebih cozy, kalian bisa ke Lower Town yang penuh dengan coffee shop, pertokoan modern, serta tempat pertemuan di Josip Jelacic, monumen pahlawan Kroasia.

Ya, cukup berjalan kaki karena kota ini minim polusi, bersih dengan didominasi paving block, dan seakan membawa kita ke masa lampau di era kekaisaran Romawi Kuno.

Untuk menikmati jejak-jejak Romawi Kuno bisa juga dilakukan di Split, kota lainnya di Kroasia. Bertolak dari Zagreb kamu bisa menggunakan flixbus (bis Eropa yang terkenal banyak jalurnya dan murah), sekitar 5 jam perjalanan untuk tiba di Split. 

Kota terbesar kedua di Kroasia setelah Zagreb ini menjadi salah satu situs warisan dunia dari UNESCO pada Oktober 1979. Di Split, berdiri sisa peninggalan Romawi kuno, yaitu Istana Kaisar Diokletianus, satu-satunya kaisar Romawi yang “pensiun” dari singgasana kekaisaran.

Setengah dari Kota Split dulunya bagian dari bangunan istana kuno ini. Usianya sudah lebih dari 1.000 tahun dan dibangun abad ke-4 masehi.

Menjadi nafas dari kota, beberapa bagian Istana Diokletianus kini menjadi area pertokoan, restoran, bahkan tempat tinggal. Di area tersebut juga terdapat Katedral Saint Duje yang diklaim sebagai katedral tertua di dunia dan merupakan makam kaisar Diokletianus. Ada pula Kuil Yupiter yang dikenal sebagai kuil pembaptisan.
 

Suasana di kota Split (Avery Meeker - Unsplash)

Suasana di kota Split (Avery Meeker - Unsplash)


Tak hanya bangunan kuno, di Split kamu bisa bersantai di pinggir pantai. Split merupakan kota pelabuhan yang menjadi sebagai salah satu pusat lalu lalang transportasi laut. Yacht dan kapal pesiar mewah sering terparkir di kota ini.

Split memiliki empat pantai. Salah satunya, Bacvice di teluk dangkal dekat Seaside Park yang terdiri atas daerah berpasir kecil dan beton dengan tangga, seperti di kolam paddling (kolam buatan untuk anak). Tinggi air di pantai itu hanya sepergelangan kaki, bahkan pada jarak sepuluh meter dari pantai. Pinggiran pantai menjadi tempat favorit remaja berkumpul karena terdapat kafe, restoran, klub discovery, dan sanggraloka tepi laut. 

Jika ingin melihat pemandangan kota, Bukit Marjan menjadi pilihan, terutama saat matahari mulai terbenam. Cahaya matahari sore yang menyinari Split menambah keanggunan kota ini. 

Di lokasi ini ada lusinan bangku taman untuk menikmati pemandangan kota Split. Di Bukit Marjan berdiri Minumen Arkeolog Kroasia dan Galeri Ivan Mestrovich, seorang pematung dan arsitek terkenal pada zaman Renaisans.

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Ini Loh Enam Tren Percakapan di Twitter Indonesia

BERIKUTNYA

Jangan Lakukan Ini Saat Baru Mulai Bisnis

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: