Ilustrator Beng Rahadian Luncurkan Novel Grafis Berjudul Mencari Kopi Flores
21 June 2025 |
18:27 WIB
Ilustrator, komikus, sekaligus penulis Beng Rahadian resmi meluncurkan karya terbarunya berupa novel grafis dengan judul Mencari Kopi Flores (2025). Buku dengan tebal 156 halaman tersebut dirilis oleh Gramedia, melalui penerbit Gramedia Pustaka Utama (GPU).
Novel grafis Mencari Kopi Flores mengikuti cerita seorang pelancong yang mengunjungi salah satu pulau penghasil kopi terbaik di dalam negeri, tak lain adalah Pulau Flores. Wilayah tersebut merupakan tempat asal kopi yang selalu dinikmatinya tiap pagi.
Dalam perjalanannya ke tempat itu, dia menemukan berbagai kisah menggugah dari asal secangkir kopi hitam yang kerap disantapnya. Mulai dari cerita di balik pohon-pohon kopi di Flores, hingga kisah mengenai tanah yang begitu indah, yang susah payah dipertahankan karena mulai ditinggalkan.
Pembaca akan diajak berpetualang ke daerah-daerah penghasil kopi di Flores, yang tidak terbatas hanya pada Bajawa, tapi ada juga yang berasal dari Manggaran dan Gunung Kelimutu. Bahkan di Manggarai masih berdiri pohon kopi tua yang masih berbuah dan dianggap sakral sebagai warisan nenek moyang bernama kopi Juria.
Baca juga: Resensi Makhluk Bumi, Novel Fantasi tentang Pencarian Jati Diri di Dunia Asing
Lewat buku ini, yang dihadirkan dengan goresan khas dan narasi personal ala Beng Rahadian, pembaca akan diajak mencari jejak kopi dari sudut yang berbeda. Sang penulis menggunakan lensa perjalanan, budaya, dan sosial kemanusiaan yang membalut kehidupan masyarakat di daerah penghasil kopi tersebut, bukan hanya sebagai minuman yang makin hari makin digandrungi.
Beng, yang menyebut dirinya sebagai peminum kopi yang taat, mengatakan bahwa mencari kopi adalah simbol untuk menjumpai makna agar perjalanan hidup menjadi lebih berharga, termasuk dalam proses mengerjakan buku terbarunya.
“Saat membuat reka ulang perjalanan saya menjadi komik, saya merasa berada di dunia sisi mata koin. Sisi pertama adalah keindahan dan potensi alam Flores, yang kedua adalah isu kesejahteraan sosial,” katanya.
Dia menambahkan, sebagai karya visual yang menggabungkan elemen perjalanan dan refleksi sosial, novel grafis teranyarnya akan relevan bagi berbagai lapisan pembaca. Khususnya untuk pembaca muda, penikmat kopi, hingga pemerhati isu lokal dan lingkungan.
Mirna Yulistianti, Literature Editorial Superintendent GPU, mengatakan buku Mencari Kopi Flores karya Beng Rahadian mengingatkan publik bahwa Flores merupakan salah satu daerah penghasil kopi terbaik di dunia.
“[Selain itu] buku ini juga mengajak kita merenungkan pentingnya kesejahteraan masyarakat lokal serta perlunya konservasi untuk menjaga alam dari bencana ekologis,” ujarnya dalam peluncuran buku, Sabtu (21/6/2025).
Adapun, Beng Rahadian merupakan seorang ilustrator, komikus, sketcher, juga penulis yang sejumlah karyanya telah mendapat penghargaan nasional. Karya-karya itu misalnya Tidur Panjang (2007) yang memenangkan Kosasih Award Komik Cerita Terbaik, dan Enjah (2014) yang mendapat penghargaan sama sebagai Komik Terbaik.
Baca juga: Boy Candra Rilis Novel Baru Berjudul Ikhlas Penuh Luka, Cerita Tentang Perpisahan & Kehilangan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Novel grafis Mencari Kopi Flores mengikuti cerita seorang pelancong yang mengunjungi salah satu pulau penghasil kopi terbaik di dalam negeri, tak lain adalah Pulau Flores. Wilayah tersebut merupakan tempat asal kopi yang selalu dinikmatinya tiap pagi.
Dalam perjalanannya ke tempat itu, dia menemukan berbagai kisah menggugah dari asal secangkir kopi hitam yang kerap disantapnya. Mulai dari cerita di balik pohon-pohon kopi di Flores, hingga kisah mengenai tanah yang begitu indah, yang susah payah dipertahankan karena mulai ditinggalkan.
Pembaca akan diajak berpetualang ke daerah-daerah penghasil kopi di Flores, yang tidak terbatas hanya pada Bajawa, tapi ada juga yang berasal dari Manggaran dan Gunung Kelimutu. Bahkan di Manggarai masih berdiri pohon kopi tua yang masih berbuah dan dianggap sakral sebagai warisan nenek moyang bernama kopi Juria.
Baca juga: Resensi Makhluk Bumi, Novel Fantasi tentang Pencarian Jati Diri di Dunia Asing
Peluncuran Mencari Kopi Flores karya Beng Rahadian (Sumber gambar: Gramedia)
Beng, yang menyebut dirinya sebagai peminum kopi yang taat, mengatakan bahwa mencari kopi adalah simbol untuk menjumpai makna agar perjalanan hidup menjadi lebih berharga, termasuk dalam proses mengerjakan buku terbarunya.
“Saat membuat reka ulang perjalanan saya menjadi komik, saya merasa berada di dunia sisi mata koin. Sisi pertama adalah keindahan dan potensi alam Flores, yang kedua adalah isu kesejahteraan sosial,” katanya.
Dia menambahkan, sebagai karya visual yang menggabungkan elemen perjalanan dan refleksi sosial, novel grafis teranyarnya akan relevan bagi berbagai lapisan pembaca. Khususnya untuk pembaca muda, penikmat kopi, hingga pemerhati isu lokal dan lingkungan.
Mirna Yulistianti, Literature Editorial Superintendent GPU, mengatakan buku Mencari Kopi Flores karya Beng Rahadian mengingatkan publik bahwa Flores merupakan salah satu daerah penghasil kopi terbaik di dunia.
“[Selain itu] buku ini juga mengajak kita merenungkan pentingnya kesejahteraan masyarakat lokal serta perlunya konservasi untuk menjaga alam dari bencana ekologis,” ujarnya dalam peluncuran buku, Sabtu (21/6/2025).
Adapun, Beng Rahadian merupakan seorang ilustrator, komikus, sketcher, juga penulis yang sejumlah karyanya telah mendapat penghargaan nasional. Karya-karya itu misalnya Tidur Panjang (2007) yang memenangkan Kosasih Award Komik Cerita Terbaik, dan Enjah (2014) yang mendapat penghargaan sama sebagai Komik Terbaik.
Baca juga: Boy Candra Rilis Novel Baru Berjudul Ikhlas Penuh Luka, Cerita Tentang Perpisahan & Kehilangan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.