Ilustrasi time paradox (Sumber gambar: Freepik)

5 Rekomendasi Film dan Serial Tentang Time Paradox yang Bikin Melongo

14 June 2025   |   13:42 WIB
Image
Tiara Dara Clarisa Mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara

Pernah kebayang kalau Genhype kembali ke masa lalu, tapi justru malah mengacaukan masa depan? Atau bertemu diri sendiri dari masa depan yang datang untuk memperingatkan sesuatu? Cerita dengan tema time paradox memang selalu bikin kepala muter, tapi justru di situlah letak daya tariknya. 
 
Bagi Genhype yang suka cerita mindblowing penuh teka-teki dan efek kupu-kupu (butterfly effect), lima film dan serial versi IMDb ini bisa banget masuk watchlist. Dari yang penuh filosofi sampai yang emosional, daftar ini bakal bikin Genhype mikir dua kali sebelum berandai-andai bisa mengubah waktu. 

Baca juga: 7 Rekomendasi Film Bertema Hacker Yang Seru dan Menegangkan
 

1. Predestination (2014) 

 
Kalau bicara soal film dengan time paradox paling mindblowing, Predestination ada di urutan teratas. Dibintangi Ethan Hawke dan Sarah Snook, film ini mengangkat kisah agen perjalanan waktu yang menjalani misi terakhir, yakni mengejar pelaku pengeboman misterius. Akan tetapi semakin dalam misi berjalan, semakin film ini menantang logika dan bikin penonton mempertanyakan identitas, takdir, dan siapa sebenarnya sang tokoh utama. 
 
Diangkat dari cerita pendek karya Robert A. Heinlein berjudul All You Zombies, Predestination bukan cuma menawarkan plot twist mengejutkan, tapi juga eksplorasi yang dalam soal eksistensi dan kesadaran diri. Plot-nya memutar, penuh kejutan, dan menjurus ke akhir yang bikin kamu terdiam selama beberapa detik setelah credit title muncul.
 

2. Dark (2017–2020) 

 
Kalau Genhype mau kecemplung di labirin waktu yang penuh teka-teki dan filosofi, Dark adalah harta karun dari Netflix yang tak boleh dilewatkan. Berlatar kota kecil Winden, cerita ini melibas rentang waktu dari 1921 sampai 2052, mengeksplorasi perjalanan waktu, fisika nuklir, dan mistisisme. Semuanya dibalut dengan nuansa muram dan visual yang suram nan menawan.
 
Apa yang bikin Dark menarik? Plotnya sangat jenius dalam merangkai bootstrap paradox, ketika objek dan informasi tanpa asal yang jelas tetap eksis karena saling menentukan dirinya sendiri. Genhype bakal mikir, apakah manusia punya kendali atas takdir? Dark siap menantang penonton tenggelam dalam “cause and effect” yang melingkar dan bikin kepala berputar, tapi hasilnya sangat memuaskan. 


3. Interstellar (2014) 

 
Christopher Nolan menghadirkan Interstellar, film sci-fi yang terkenal dengan gambaran waktu yang dipelintir secara dramatis oleh gravitasi, terutama di dekat lubang hitam, di mana satu jam di sebuah planet bernama Miller bisa sama dengan tujuh tahun di bumi. Film ini menggunakan relativitas umum dan konsep wormhole dengan presisi. 
 
Selain aspek dramatisnya, Interstellar juga menawarkan time paradox dalam bentuk bootstrap paradox yang rumit, di mana Cooper (Matthew McConaughey) mengirim data penting dari dalam lubang hitam kepada putrinya. Uniknya, data ini sejatinya memicu perjalanan waktu yang memulai semua peristiwa sebelumnya. 


4. Triangle (2009) 

 
Kalau Genhype lagi cari film liar yang bikin kepala berputar-putar gara-gara loop waktu dan doppelgänger, Triangle wajib banget ditonton. Film arahan Christopher Smith ini mengombinasikan horror psikologis dan twist sci-fi saat Jess (Melissa George) terjebak di kapal misterius bernama Aeolus setelah perahu yang ditumpanginya karam.

Di kapal baru ini, dia menemukan versi-versi dirinya sendiri, bahkan orang yang membunuh temannya adalah "Jess dari masa depan". Pertemuan pemeran utama dengan versi dirinya yang lain menciptakan perasaan deja-vu dan ketegangan yang benar-benar menyesatkan. Kunci film ini bukan sekadar loop berulang, melainkan refleksi kelam tentang rasa bersalah dan takdir.  


5. Looper (2012) 

 
Looper menempatkan penonton pada tahun 2044, ketika pembunuh bayaran alias "loopers" dipekerjakan untuk mengeksekusi target yang dikirim dari masa depan, bahkan diri mereka sendiri saat kontraknya selesai. Ketegangan dimulai saat Joe (Joseph Gordon‑Levitt) gagal membunuh versi dirinya yang lebih tua (Bruce Willis), lalu justru harus menghadapi konsekuensi dari tindakan tersebut. 
 
Film ini menantang logika lewat kombinasi grandfather paradox dan efek kupu-kupu, hingga memunculkan konflik moral yang dalam, yakni jika kamu tidak bisa memperbaiki kesalahanmu, paling tidak, bisakah kamu berhenti mengulanginya? 
 
Para penggemar menyebut paradoks di film ini sebagai “self-fulfilling prophecy”, di mana tindakan di masa lalu justru menciptakan masa depan yang sama, seperti lingkaran tak berujung. 

Baca juga: 5 Rekomendasi Film Dokumenter di Netflix, Diangkat dari Kisah Nyata

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

SEBELUMNYA

The Incredibles 3 Akan Digarap Peter Sohn, Sutradara Film Elemental

BERIKUTNYA

Deretan Aktor Pemeran Drama ONE: High School Heroes, Lee Jung-ha sampai Kim Do-wan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: