Geser Taylor Swift, Simak Profil Miliarder Termuda Lucy Guo dengan Harta US$1,3 Miliar
13 June 2025 |
09:52 WIB
Kintan Nabila
Jurnalis Hypeabis.id
Lucy Guo kini dinobatkan oleh Forbes sebagai wanita miliarder self-made termuda di dunia pada 2025, menggeser posisi Taylor Swift. Gelar Self-Made Billionaire dari Forbes diberikan kepada individu yang tidak memperoleh kekayaan melalui warisan atau kepemilikan perusahaan keluarga.
Artinya, kekayaan yang dimiliki sepenuhnya dibangun dari awal melalui pendirian atau pengembangan bisnis, serta menghasilkan pendapatan besar dari aktivitas tersebut.
Baca juga: Taylor Swift jadi Musisi Wanita Terkaya di Dunia Versi Forbes, Geser Posisi Rihanna
Jumlah kekayaan Lucy Guo yang diperkirakan mencapai US$1,3 miliar sebagian besar berasal dari kepemilikan 5 persen saham di Scale AI, sebuah perusahaan kecerdasan buatan dengan valuasi hampir US$25 miliar, serta dari startup Passes yang dia dirikan sendiri.
Lucy Guo lahir pada 14 Oktober 1994 dan dibesarkan di Fremont, California, dari pasangan imigran China yang bekerja sebagai insinyur listrik. Sejak kecil, dia sudah menunjukkan ketertarikan besar pada dunia teknologi. Terutama sejak duduk di bangku kelas dua sekolah dasar, ketika mulai belajar pemrograman secara otodidak.
Saat remaja, Guo membuat bot untuk gim daring seperti Neopets dan RuneScape, kemudian menjual aset-aset dalam gim tersebut untuk memperoleh penghasilan.
Setelah menamatkan pendidikan menengah atas, Guo melanjutkan studi di Carnegie Mellon University dengan mengambil jurusan Computer Science dan Human-Computer Interaction. Namun, pada 2014 dia memutuskan untuk keluar dari kampus setelah terpilih sebagai penerima Thiel Fellowship senilai US$100.000, yakni program beasiswa yang ditujukan untuk mendukung wirausahawan muda dalam membangun bisnis mereka.
Perjalanan profesional Guo dimulai pada 2014 sebagai intern di Facebook, di mana dia bekerja sebagai Software Engineer yang mengembangkan fitur VOIP dan group chat pada iOS Messenger. Setelah itu, dia melanjutkan karier di Snapchat dan menjadi desainer perempuan pertama di perusahaan tersebut. Di sana, dia turut berkontribusi dalam pengembangan fitur Snap Maps.
Guo kemudian bergabung dengan Quora sebagai Product Designer. Pada 2016, dia bertemu Alexandr Wang saat bekerja di Quora. Keduanya kemudian bersama-sama mendirikan Scale AI, perusahaan yang menyediakan layanan pelabelan data untuk melatih sistem AI perusahaan-perusahaan besar seperti Tesla, Cruise, OpenAI, hingga lembaga pemerintahan.
Di Scale AI, Guo bertanggung jawab atas operasi dan desain produk, sementara Wang mengambil posisi sebagai CEO. Dua tahun setelah mendirikan Scale AI, pada 2018, Guo memilih tidak lagi terlibat dalam operasional sehari-hari karena adanya perbedaan visi. Meski begitu, ida mempertahankan sekitar 5 persen saham, yang kini bernilai lebih dari US$1,2 miliar berdasarkan valuasi perusahaan senilai US$25 miliar.
Setelah meninggalkan Scale AI, pada tahun yang sama Guo mendirikan Backend Capital, perusahaan modal ventura yang mendanai startup tahap awal, termasuk fintech Ramp yang kini memiliki valuasi sekitar US$13 miliar.
Pada 2022, dia kembali meluncurkan startup baru bernama Passes, sebuah platform monetisasi bagi konten kreator yang berbasis AI dan mengusung pendekatan ramah keluarga. Passes berhasil meraih pendanaan senilai US$40–50 juta dengan valuasi sekitar US$150 juta.
Dengan total kekayaan yang diperkirakan berada di kisaran US$1,25–1,3 miliar, yang sebagian besar berasal dari saham di Scale AI serta kontribusi dari Passes, Lucy Guo resmi dinyatakan oleh Forbes sebagai wanita miliarder self-made termuda di dunia pada 2025, menggantikan posisi Taylor Swift.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Artinya, kekayaan yang dimiliki sepenuhnya dibangun dari awal melalui pendirian atau pengembangan bisnis, serta menghasilkan pendapatan besar dari aktivitas tersebut.
Baca juga: Taylor Swift jadi Musisi Wanita Terkaya di Dunia Versi Forbes, Geser Posisi Rihanna
Jumlah kekayaan Lucy Guo yang diperkirakan mencapai US$1,3 miliar sebagian besar berasal dari kepemilikan 5 persen saham di Scale AI, sebuah perusahaan kecerdasan buatan dengan valuasi hampir US$25 miliar, serta dari startup Passes yang dia dirikan sendiri.
Profil dan Rekam Jejak Karier Lucy Guo
Lucy Guo lahir pada 14 Oktober 1994 dan dibesarkan di Fremont, California, dari pasangan imigran China yang bekerja sebagai insinyur listrik. Sejak kecil, dia sudah menunjukkan ketertarikan besar pada dunia teknologi. Terutama sejak duduk di bangku kelas dua sekolah dasar, ketika mulai belajar pemrograman secara otodidak.
Saat remaja, Guo membuat bot untuk gim daring seperti Neopets dan RuneScape, kemudian menjual aset-aset dalam gim tersebut untuk memperoleh penghasilan.
Setelah menamatkan pendidikan menengah atas, Guo melanjutkan studi di Carnegie Mellon University dengan mengambil jurusan Computer Science dan Human-Computer Interaction. Namun, pada 2014 dia memutuskan untuk keluar dari kampus setelah terpilih sebagai penerima Thiel Fellowship senilai US$100.000, yakni program beasiswa yang ditujukan untuk mendukung wirausahawan muda dalam membangun bisnis mereka.
Perjalanan profesional Guo dimulai pada 2014 sebagai intern di Facebook, di mana dia bekerja sebagai Software Engineer yang mengembangkan fitur VOIP dan group chat pada iOS Messenger. Setelah itu, dia melanjutkan karier di Snapchat dan menjadi desainer perempuan pertama di perusahaan tersebut. Di sana, dia turut berkontribusi dalam pengembangan fitur Snap Maps.
Guo kemudian bergabung dengan Quora sebagai Product Designer. Pada 2016, dia bertemu Alexandr Wang saat bekerja di Quora. Keduanya kemudian bersama-sama mendirikan Scale AI, perusahaan yang menyediakan layanan pelabelan data untuk melatih sistem AI perusahaan-perusahaan besar seperti Tesla, Cruise, OpenAI, hingga lembaga pemerintahan.
Di Scale AI, Guo bertanggung jawab atas operasi dan desain produk, sementara Wang mengambil posisi sebagai CEO. Dua tahun setelah mendirikan Scale AI, pada 2018, Guo memilih tidak lagi terlibat dalam operasional sehari-hari karena adanya perbedaan visi. Meski begitu, ida mempertahankan sekitar 5 persen saham, yang kini bernilai lebih dari US$1,2 miliar berdasarkan valuasi perusahaan senilai US$25 miliar.
Setelah meninggalkan Scale AI, pada tahun yang sama Guo mendirikan Backend Capital, perusahaan modal ventura yang mendanai startup tahap awal, termasuk fintech Ramp yang kini memiliki valuasi sekitar US$13 miliar.
Pada 2022, dia kembali meluncurkan startup baru bernama Passes, sebuah platform monetisasi bagi konten kreator yang berbasis AI dan mengusung pendekatan ramah keluarga. Passes berhasil meraih pendanaan senilai US$40–50 juta dengan valuasi sekitar US$150 juta.
Dengan total kekayaan yang diperkirakan berada di kisaran US$1,25–1,3 miliar, yang sebagian besar berasal dari saham di Scale AI serta kontribusi dari Passes, Lucy Guo resmi dinyatakan oleh Forbes sebagai wanita miliarder self-made termuda di dunia pada 2025, menggantikan posisi Taylor Swift.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.