Musisi Jimi Multazam Wujudkan Mimpi Lama saat Rayakan Tiga Dekade Berkarya

Musisi sekaligus seniman lintas disiplin, Jimi Multazam, akhirnya mewujudkan mimpi lama. Setelah lebih dari tiga dekade berkarya dalam berbagai formasi musik, kini Jimi merayakan tonggak perjalanan kariernya dengan sangat personal, yakni merilis solo project. 

Rencana itu sejatinya telah muncul sejak 2021. Akan tetapi, proses kreatif yang tak terburu-buru dan komitmennya terhadap kualitas membuat proyek ini baru terealisasi tahun ini. 

Untuk menandai awal baru ini, dia merilis single bertajuk "Kilauanlara". Single ini lirik dan musiknya digarap langsung oleh Jimi. Tak mengherankan, bila karya-karyanya memang kerap kali terdengar punya sisi personal yang unik.

“Rencana buat solo project ini sebenarnya sudah ada sejak 2021, waktu pandemi. Namun, karena berbagai kesibukan, ya harus ditunda dulu beberapa tahun,” ungkap Jimi. 

Baca juga: Maliq & D’Essentials Rayakan 20 Tahun Java Jazz dengan Lagu Hits dan Single Baru 
  Ketika akhirnya project lama ini dikerjakan, Jimi pun memutuskan turun tangan mengarahkan berbagai halnya sendiri. Dari aransemen musiknya sampai detail kecil kayak ukuran stik drum. 

Namun dalam proyek ini, Jimi juga memperluas jaringan kolaborasinya dengan melibatkan sejumlah sosok baru. Salah satunya adalah Eriliando Erick, sutradara sekaligus fotografer jebolan Institut Kesenian Jakarta (IKJ), yang turut ambil bagian dalam penggarapan karya ini. 

Erick kemudian turut mendokumentasikan keseluruhan proses kreatif Jimi, lalu mengolahnya menjadi film dokumenter. Nama Eriliando Erick sendiri dikenal lewat karya dokumenternya Ibnu Nurwanto – Sang Kayu (2024), yang masuk dalam nominasi Festival Film Indonesia (FFI). 

Selain meluncurkan lagu, Jimi juga membarenginya dengan rilisan video musik yang digarap oleh Her Rachman. MV tersebut sudah bisa disaksikan di kanal YouTube Jimi Multhazam.

Untuk memperingati tiga dekade berkaryanya ini, Jimi memilih merayakannya di Yogyakarta. Selama satu bulan ke depan, pesta perilisan project solo-nya berlangsung di Bolo Space, Yogyakarta, pada 9 Juni-10 Juli 2025.

Sepanjang acara, penikmat musik dapat menikmati hearing session project solo terbaru dari Jimmy. Kemudian, juga akan diputar film dokumenter soal perjalanan dan proses kreatif pria lulusan IKJ ini.

Namun, tak berhenti di situ, Jimi juga memperkaya rangkaian acara dengan sajian pameran visual. Pameran ini menampilkan artwork dan arsip proses kreatif di balik Kilauanlara. 

Dengan cara ini, Jimi ingin mengajak pengunjung menyelami tidak hanya bunyi, tetapi juga rupa yang menyertai narasi personalnya. Dia memang selalu mencurahkan gagasan dengan media apa saja yang bisa dimanfaatkan, tak terbatas pada rupa, bunyi maupun tulisan.

“Awalnya cuma pengen bikin hearing session bareng komunitas Debarbars di Jogja. Tapi terus kepikiran, kayaknya seru kalau proses pembuatan artwork-nya juga ditampilkan. Eh, kebablasan... malah jadi pameran dan dokumenter juga,” imbuhnya.
 
Selama tiga dekade berkarya di musik, Jimi Multhazam dikenal sebagai sosok yang konsisten menjaga karakter artistiknya, baik bersama The Upstairs, MORFEM, Jimijazz maupun Bequiet.

Namun, proyek solonya kali ini menjadi medium untuk mengekspresikan sesuatu yang sepenuhnya miliknya. Tiga dekade tampaknya jadi momen yang dipilihnya yang ingin segala sesuatu berjalan sepenuhnya sesuai dengan visinya, baik secara lirik, aransemen, hingga estetika visual. 

Sebuah perayaan 30 tahun perjalanan yang terasa sangat personal dan utuh. Lagu "Kilauanlara" telah tersedia di Bandcamp dan video musiknya dapat ditonton di kanal Youtube Jimi Multhazam. Lagu ini juga segera hadir di layanan streaming service dalam waktu dekat. 

Baca juga: Yura Yunita Rilis Single Tanda, Terinspirasi Momen Spiritual Saat Tawaf

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)