Maliq & D’Essentials Rayakan 20 Tahun Java Jazz dengan Lagu Hits dan Single Baru
01 June 2025 |
20:00 WIB
Chelsea Venda
Jurnalis Hypeabis.id
1
Like
Like
Like
Suasana malam hari ketiga BNI Java Jazz Festival 2025 terasa makin hidup saat Maliq & D’Essentials naik ke panggung BNI Hall tepat pukul 18.00 WIB. Ratusan penonton yang sudah berkumpul sejak awal langsung disambut dengan alunan musik yang hangat dan penuh energi.
Dibuka dengan lagu yang langsung membangkitkan semangat, Maliq & D’Essentials memperlihatkan keahliannya dalam memadukan jaz dengan sentuhan funk dan soul yang kental. Dentuman bass yang kuat, beat drum yang presisi, dan permainan gitar yang funky menjadi salam pembuka yang menarik dari penampilan mereka.
Di Java Jazz, Maliq memilih menyanyikan "Senja Teduh Pelita" sebagai lagu pertama. Lagu bernuansa up beat itu langsung mengajak penonton bergoyang. Dengan aransemen yang lebih kaya dan nuansa jazzy yang diperkuat, lagu ini makin ciamik ketika berpadu dengan harmoni vokal Angga dan Indah yang solid.
Baca Juga: Teddy Adhitya Bikin Baper di BNI Java Jazz 2025 Lewat Lagu-Lagu Penuh Cinta
Permainan brass section yang dinamis serta sentuhan improvisasi pada bagian tengah membuat lagu ini juga lebih energik dan membakar semangat. Penonton larut dalam atmosfer nostalgia sekaligus kekaguman pada kualitas live mereka yang konsisten. Lagu "Heaven" dan "Dia" kemudian meluncur melengkapi tiga nomor awal yang sukses membangun semangat dan antusiasme penonton yang hadir di BNI hall.
"Wow. Thank you udah datang ke panggung kami di Java Jazz edisi ke 20 ini. Tadi, di belakang kita agak khawatir sebenarnya karena banyak tempat duduk. Tapi, ternyata energi kalian luar biasa. Ayo, ini baru awal," ucapnya.
Lagu selanjutnya yang dibawakan adalah "Menari." Setelah itu, Maliq & D’Essentials juga membawakan "Kumpul Bocah," lagu milik Vina Panduwinata, yang sudah digubahnya itu kini memang tengah naik daun kembali setelah menjadi soundtrack film animasi Jumbo.
Di sela penampilannya, Widi mengungkapkan rasa haru dan nostalgia, "Senang sekali bisa berada di sini merayakan ulang tahun ke-20 dari Java Jazz. Pertama kali kami tampil di sini tahun 2005, membawakan single debut Maliq, Terdiam, yang saat itu masih kami lucu-lucunya," katanya, sembari tertawa
Dia pun menambahkan bahwa kini, dua dekade kemudian, mereka ingin kembali memperkenalkan single terbaru berjudul "Dekat," yang untuk pertama kalinya juga dibawakan di panggung Java Jazz.
Setlist malam itu terasa seperti narasi musik yang mengalir, menggabungkan lagu lawas dan karya baru. Satu per satu lagu hits mereka juga meluncur, dari "Himalaya," "Pilihan," "Semoga," "Terdiam," sampai "Untitled," semuanya dibawakan dengan teknik yang matang.
Sepanjang penampilan mereka, para penonton dibuat terbuai. Beberapa terlihat bernyanyi bersama, sementara yang lain asyik bergoyang mengikuti beat musik. Sekali lagi, Maliq & D'Essentials berhasil kembali membuktikan bahwa jaz tidak harus kaku, tetapi juga bisa tetap relevan dengan sentuhan segar dan penuh jiwa.
Maliq & D’Essentials adalah grup musik asal Jakarta yang dibentuk pada tahun 2002. Grup yang dikenal sebagai pelopor jazz-pop modern Indonesia ini digawangi oleh Angga Puradiredja (vokal), Indah Wisnuwardhana (vokal), Widi Puradiredja (drum), Ilman Ibrahim Isa (keyboard), Arya Aditya Ramadhya alias Lale (gitar), dan Dendy Sukarno alias Jawa (bass).
Sejak awal kemunculannya, Maliq dikenal karena gaya musik yang segar, elegan, dan sophisticated, yang memadukan unsur jaz, soul, funk, dan pop. Diskografi mereka dimulai dengan album debut 1st (2004) yang meledak lewat lagu “Untitled” dan “Terdiam”. Kesuksesan ini disusul album-album lainnya seperti Free Your Mind (2005), Mata Hati Telinga (2009), The Beginning of a Beautiful Life (2010), Sriwedari (2013), Musik Pop (2014), Senandung Senandika (2020), dan berbagai single eksperimental.
Daya tarik jaz dari Maliq & D’Essentials terletak pada aransemen musik yang matang dan harmonisasi vokal yang khas, terutama duet Angga dan Indah. Mereka berhasil mengemas jazz menjadi sesuatu yang ringan tapi tetap elegan, membuatnya mudah dicerna oleh penikmat musik tanpa kehilangan kedalaman musikal.
Baca Juga: Suara Papua Bergema di Java Jazz 2025 Lewat Aksi M.A.C dan Papua Original
Dibuka dengan lagu yang langsung membangkitkan semangat, Maliq & D’Essentials memperlihatkan keahliannya dalam memadukan jaz dengan sentuhan funk dan soul yang kental. Dentuman bass yang kuat, beat drum yang presisi, dan permainan gitar yang funky menjadi salam pembuka yang menarik dari penampilan mereka.
Di Java Jazz, Maliq memilih menyanyikan "Senja Teduh Pelita" sebagai lagu pertama. Lagu bernuansa up beat itu langsung mengajak penonton bergoyang. Dengan aransemen yang lebih kaya dan nuansa jazzy yang diperkuat, lagu ini makin ciamik ketika berpadu dengan harmoni vokal Angga dan Indah yang solid.
Baca Juga: Teddy Adhitya Bikin Baper di BNI Java Jazz 2025 Lewat Lagu-Lagu Penuh Cinta
Permainan brass section yang dinamis serta sentuhan improvisasi pada bagian tengah membuat lagu ini juga lebih energik dan membakar semangat. Penonton larut dalam atmosfer nostalgia sekaligus kekaguman pada kualitas live mereka yang konsisten. Lagu "Heaven" dan "Dia" kemudian meluncur melengkapi tiga nomor awal yang sukses membangun semangat dan antusiasme penonton yang hadir di BNI hall.
"Wow. Thank you udah datang ke panggung kami di Java Jazz edisi ke 20 ini. Tadi, di belakang kita agak khawatir sebenarnya karena banyak tempat duduk. Tapi, ternyata energi kalian luar biasa. Ayo, ini baru awal," ucapnya.
Lagu selanjutnya yang dibawakan adalah "Menari." Setelah itu, Maliq & D’Essentials juga membawakan "Kumpul Bocah," lagu milik Vina Panduwinata, yang sudah digubahnya itu kini memang tengah naik daun kembali setelah menjadi soundtrack film animasi Jumbo.
Grup Musik Maliq & D'Essentials tampil pada hari ketiga Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (1/6/2025). (Sumber gambar: Hypeabis.id/Eusebio Chrysnamurti)
Di sela penampilannya, Widi mengungkapkan rasa haru dan nostalgia, "Senang sekali bisa berada di sini merayakan ulang tahun ke-20 dari Java Jazz. Pertama kali kami tampil di sini tahun 2005, membawakan single debut Maliq, Terdiam, yang saat itu masih kami lucu-lucunya," katanya, sembari tertawa
Dia pun menambahkan bahwa kini, dua dekade kemudian, mereka ingin kembali memperkenalkan single terbaru berjudul "Dekat," yang untuk pertama kalinya juga dibawakan di panggung Java Jazz.
Setlist malam itu terasa seperti narasi musik yang mengalir, menggabungkan lagu lawas dan karya baru. Satu per satu lagu hits mereka juga meluncur, dari "Himalaya," "Pilihan," "Semoga," "Terdiam," sampai "Untitled," semuanya dibawakan dengan teknik yang matang.
Sepanjang penampilan mereka, para penonton dibuat terbuai. Beberapa terlihat bernyanyi bersama, sementara yang lain asyik bergoyang mengikuti beat musik. Sekali lagi, Maliq & D'Essentials berhasil kembali membuktikan bahwa jaz tidak harus kaku, tetapi juga bisa tetap relevan dengan sentuhan segar dan penuh jiwa.
Maliq & D’Essentials adalah grup musik asal Jakarta yang dibentuk pada tahun 2002. Grup yang dikenal sebagai pelopor jazz-pop modern Indonesia ini digawangi oleh Angga Puradiredja (vokal), Indah Wisnuwardhana (vokal), Widi Puradiredja (drum), Ilman Ibrahim Isa (keyboard), Arya Aditya Ramadhya alias Lale (gitar), dan Dendy Sukarno alias Jawa (bass).
Grup Musik Maliq & D'Essentials tampil pada hari ketiga Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (1/6/2025). (Sumber gambar: Hypeabis.id/Eusebio Chrysnamurti)
Sejak awal kemunculannya, Maliq dikenal karena gaya musik yang segar, elegan, dan sophisticated, yang memadukan unsur jaz, soul, funk, dan pop. Diskografi mereka dimulai dengan album debut 1st (2004) yang meledak lewat lagu “Untitled” dan “Terdiam”. Kesuksesan ini disusul album-album lainnya seperti Free Your Mind (2005), Mata Hati Telinga (2009), The Beginning of a Beautiful Life (2010), Sriwedari (2013), Musik Pop (2014), Senandung Senandika (2020), dan berbagai single eksperimental.
Daya tarik jaz dari Maliq & D’Essentials terletak pada aransemen musik yang matang dan harmonisasi vokal yang khas, terutama duet Angga dan Indah. Mereka berhasil mengemas jazz menjadi sesuatu yang ringan tapi tetap elegan, membuatnya mudah dicerna oleh penikmat musik tanpa kehilangan kedalaman musikal.
Baca Juga: Suara Papua Bergema di Java Jazz 2025 Lewat Aksi M.A.C dan Papua Original
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.