Tren Skincare Telur Ceplok, Metode Perawatan Kulit yang Playful dengan Face Oil
10 June 2025 |
15:00 WIB
Genhype, belakangan ini kembali viral tren perawatan kulit yang unik dan playful yakni skincare telor ceplok. Metode ini menghadirkan cara asyik dan menyenangkan untuk mengaplikasikan skincare, cocok untuk yang kerap malas menjalani rutinitas perawatan wajah.
Alih-alih hanya mengoleskan produk satu per satu, metode ini mengajak kita untuk “memasak” skincare langsung di telapak tangan. Caranya tuang moisturizer alias pelembap yang berwarna putih membentuk bulatan besar, lalu di tengah-tengahnya teteskan face oil yang berwarna kekuningan sehingga membentuk tampilan mirip telur mata sapi.
Baca juga: 6 Tren Skincare yang Digandrungi Gen Z dan Millenial, Produk Hybrid hingga Clean Beauty
Metode skincare telor ceplok alias scrambled oil dipopulerkan oleh Kae Pratiwi, seorang beauty enthusiast yang kerap membagikan tip kecantikan di media sosialnya. Ini berawal dari pengalamannya yang kesulitan menggunakan face oil karena tidak bisa menyerap dengan sempurna ke kulit.
Akhirnya dia mencampurkan face oil dengan produk skincare lainnya. Selain moisturizer, kita juga bisa menambahkan toner, essence, dan serum untuk dicampurkan. Face oil akan berfungsi sebagai occlusive yang membantu mengunci kelembapan dari produk-produk tersebut. Campuran ini menciptakan emulsi ringan yang meningkatkan penyerapan dan mengurangi rasa berat atau berminyak.
Namun, perlu digaris bawahi, sunscreen adalah satu-satunya produk yang tidak boleh dicampur dengan apa pun, termasuk face oil. Ini dapat mengganggu stabilitas formula SPF, sehingga tingkat perlindungan terhadap sinar UV tidak lagi sesuai dengan klaim yang tertera di kemasan.
Cara Bondi, seorang ahli kimia kosmetik, memaparkan bahwa kandungan bahan aktif dalam sunscreen telah diformulasikan dengan sangat presisi melalui pengujian ketat dan persetujuan oleh FDA (Food and Drug Administration).
"Namun, jika sunscreen dicampur dengan produk lain seperti face oil atau pelembap, maka konsentrasi filter UV-nya akan berubah. Hal ini menyebabkan perlindungan UV menjadi lebih rendah dan distribusinya di kulit menjadi tidak merata," katanya pada Wellandgood.
Senada dengan itu, Krupa Koestline, ahli kimia kosmetik sekaligus pendiri KKT Consultants, menegaskan bahwa sunscreen adalah produk yang diatur sangat ketat. Produk akhir harus melewati protokol pengujian resmi untuk menjamin efektivitasnya.
"Setiap perubahan dalam formula dan sekecil apa pun dalam sunscreen, bisa memengaruhi seberapa banyak sinar UV yang disaring,” jelasnya.
Lantas bagaimana dengan pelembap yang mengandung SPF, apakah bisa dicampur dengan face oil atau produk skincare lainnya tanpa takut kehilangan efektivitasnya dalam melindungi kulit dari sinar matahari? Dia menyebut, metode ini boleh dan aman dilakukan karena produk pelembap ber-SPF sudah melalui proses formulasi dan pengujian khusus yang disetujui oleh FDA.
“Pelembap dengan SPF dibuat sebagai produk sunscreen sejak awal, jadi proses pengujian dan standarnya sama seperti sunscreen, ini tentunya beda dengan mencampur dua produk secara manual," katanya.
Selain itu, yang juga penting untuk dicatat. Saat menerapkan metode skincare telur ceplok, pilihlah hydrating toner bukan exfoliating toner. Hydrating toner mengandung humektan seperti hyaluronic acid dan glycerin, yang berfungsi untuk menarik dan mempertahankan kelembapan, serta membuat kulit tetap lembap dan kenyal sebelum ditambah face oil.
Sebaliknya, exfoliating toner yang mengandung AHA/BHA dirancang untuk mengelupas sel kulit mati. Menggunakan toner jenis ini bersama face oil justru berisiko menyebabkan iritasi dan mengganggu proses emulsi oil-toner sehingga tidak merata di kulit.
Baca juga: Yuk Kenali Jenis Kulit Sebelum Memilih Produk Skincare
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Alih-alih hanya mengoleskan produk satu per satu, metode ini mengajak kita untuk “memasak” skincare langsung di telapak tangan. Caranya tuang moisturizer alias pelembap yang berwarna putih membentuk bulatan besar, lalu di tengah-tengahnya teteskan face oil yang berwarna kekuningan sehingga membentuk tampilan mirip telur mata sapi.
Baca juga: 6 Tren Skincare yang Digandrungi Gen Z dan Millenial, Produk Hybrid hingga Clean Beauty
Metode skincare telor ceplok alias scrambled oil dipopulerkan oleh Kae Pratiwi, seorang beauty enthusiast yang kerap membagikan tip kecantikan di media sosialnya. Ini berawal dari pengalamannya yang kesulitan menggunakan face oil karena tidak bisa menyerap dengan sempurna ke kulit.
Akhirnya dia mencampurkan face oil dengan produk skincare lainnya. Selain moisturizer, kita juga bisa menambahkan toner, essence, dan serum untuk dicampurkan. Face oil akan berfungsi sebagai occlusive yang membantu mengunci kelembapan dari produk-produk tersebut. Campuran ini menciptakan emulsi ringan yang meningkatkan penyerapan dan mengurangi rasa berat atau berminyak.
Cara Menerapkan Tren Skincare Telur Ceplok
- Bersihkan wajah dengan face wash
- Tuangkan toner/essence/serum/moisturizer ke telapak tangan.
- Tambahkan 3-4 tetes face oil
- Setelah terlihat seperti telur ceplok, aduk pelan sampai putih dan kuningnya menyatu
- Oleskan pelan-pelan ke wajah lalu pijat lembut
- Lanjutkan sunscreen sebelum beraktivitas di pagi hari
@ashilla.sikado siapa yang belom tau TEKNIK TELOR CEPLOK BUAT KULIT?! sumpah ini sempet viral banget dulu!!!! plis harus coba karena ini bikin kulit lembab + gak cepet tua kalo pake produknya @Bio Beauty Lab Official ini scrambled egg skincare method inspired by @Kae Pratiwi ? #RevitalizedYourSkin #LadyBossPower #SkincareLadyBoss #SlowDownAging ? Ballet song like "Waltz of flowers" _ 5 minutes(965273) - yulu-ism project
Cara Bondi, seorang ahli kimia kosmetik, memaparkan bahwa kandungan bahan aktif dalam sunscreen telah diformulasikan dengan sangat presisi melalui pengujian ketat dan persetujuan oleh FDA (Food and Drug Administration).
"Namun, jika sunscreen dicampur dengan produk lain seperti face oil atau pelembap, maka konsentrasi filter UV-nya akan berubah. Hal ini menyebabkan perlindungan UV menjadi lebih rendah dan distribusinya di kulit menjadi tidak merata," katanya pada Wellandgood.
Senada dengan itu, Krupa Koestline, ahli kimia kosmetik sekaligus pendiri KKT Consultants, menegaskan bahwa sunscreen adalah produk yang diatur sangat ketat. Produk akhir harus melewati protokol pengujian resmi untuk menjamin efektivitasnya.
"Setiap perubahan dalam formula dan sekecil apa pun dalam sunscreen, bisa memengaruhi seberapa banyak sinar UV yang disaring,” jelasnya.
Lantas bagaimana dengan pelembap yang mengandung SPF, apakah bisa dicampur dengan face oil atau produk skincare lainnya tanpa takut kehilangan efektivitasnya dalam melindungi kulit dari sinar matahari? Dia menyebut, metode ini boleh dan aman dilakukan karena produk pelembap ber-SPF sudah melalui proses formulasi dan pengujian khusus yang disetujui oleh FDA.
“Pelembap dengan SPF dibuat sebagai produk sunscreen sejak awal, jadi proses pengujian dan standarnya sama seperti sunscreen, ini tentunya beda dengan mencampur dua produk secara manual," katanya.
Selain itu, yang juga penting untuk dicatat. Saat menerapkan metode skincare telur ceplok, pilihlah hydrating toner bukan exfoliating toner. Hydrating toner mengandung humektan seperti hyaluronic acid dan glycerin, yang berfungsi untuk menarik dan mempertahankan kelembapan, serta membuat kulit tetap lembap dan kenyal sebelum ditambah face oil.
Sebaliknya, exfoliating toner yang mengandung AHA/BHA dirancang untuk mengelupas sel kulit mati. Menggunakan toner jenis ini bersama face oil justru berisiko menyebabkan iritasi dan mengganggu proses emulsi oil-toner sehingga tidak merata di kulit.
Baca juga: Yuk Kenali Jenis Kulit Sebelum Memilih Produk Skincare
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.