Teddy Adhitya Bikin Baper di BNI Java Jazz 2025 Lewat Lagu-Lagu Penuh Cinta
01 June 2025 |
19:32 WIB
Satu jam yang terasa terlalu singkat. Begitulah kesan yang ditinggalkan Teddy Adhitya saat tampil di Zurich Syariah Hall pada hari ketiga BNI Java Jazz Festival 2025. Mulai tampil pukul 16.45 WIB, Teddy membawa penonton dalam perjalanan musikal yang sarat emosi dan keintiman khas darinya.
Teddy membuka penampilannya dengan beberapa nomor populer, seperti Nothing is Real, sebuah lagu yang langsung mencuri perhatian dengan harmoni Soul dan R&B. Dengan vokal khasnya yang lembut tapi kuat, Teddy tampak tidak perlu berteriak untuk membuat penonton terpaku.
Setlist yang dia bawakan merupakan perpaduan dari lagu-lagu hit dan karya terbaru. "He Alter," "Seperti Setiap Hari," dan "Sumpah Mati" kemudian mengalun dan mendapatkan sambutan hangat dari penonton yang tampak ikut bernyanyi pelan.
Baca Juga: Suara Papua Bergema di Java Jazz 2025 Lewat Aksi M.A.C dan Papua Original
"Selamat datang di Java Jazz. Apa kabar? Baik apa baik banget. Terima kasih banyak sudah datang di set gue," ungkap Teddy
Di tengah penampilannya, Teddy mengenang bahwa pada 2017 adalah kali pertama dia merilis album debut Nothing is Real, dan penampilan perdana set itu terjadi di panggung Java Jazz. Kini, saat Java Jazz memasuki tahun ke-20, dia teringat awal karier solonya delapan tahun lalu itu.
Di atas panggung, Teddy juga bercerita saat mendapat panggung pertama di Java Jazz, dirinya bahkan berkeliling area festival selama tiga hari membawa tas besar berisi merchandise. Momen itulah yang menjadi titik awal perjalanan musiknya. Atas kenangan berkesannya itu pula, tiga lagu pertama yang dibawakan sore ini darinya berasal dari album debut tersebut. Sebuah apresiasi untuk diri sendiri dan pendengarnya yang dari 2017 masih bertahan bahkan bertambah hingga kini.
Selanjutnya, Teddy membawakan lagu "Sweetly Silly" dan "Takkan Berpaling" sebagai bagian dari setlist-nya. Ketika tiba pada lagu Kembalikanku, dia memberikan sentuhan khusus dengan meminta pencahayaan panggung diredupkan, menciptakan suasana yang lebih magis dan penuh khidmat.
Lagu yang juga turut melambungkan namanya ini memang punya makna mendalam. Lagu tersebut menceritakan tentang kerinduan akan masa lalu dan keinginan untuk kembali ke masa ketika segalanya terasa lebih bermakna dan berharga.
Lirik lagu ini secara gamblang mengekspresikan kejenuhan terhadap rutinitas hidup yang monoton, serta kerinduan untuk kembali menemukan jati diri yang terlupakan. Sebuah situasi yang bisa jadi sangat relevan bagi banyak pendengarnya juga anak muda saat ini, yang hidup di era digital serba instan tapi sering kali kehilangan arah dan makna.
Momen spesial pun terjadi saat dia membawakan "Caraku, Caramu." Teddy tampil dengan penuh penghayatan, membiarkan emosi mengalir melalui vokalnya yang lembut tapi kuat. Penampilan ini menjadi salah satu momen paling personal, seolah Teddy sedang berdialog langsung dengan hati para penonton.
Secara musikal, penampilan Teddy disokong oleh aransemen yang matang. Groove bass yang halus, ketukan drum yang presisi, dan nuansa R&B asyik menjadikan penampilannya terasa modern tapi tetap soulful. Hal menarik lainnya terjadi saat Teddy membawakan lagu "Just You," yang dieksplorasi dengan live looping, bak Jacob Collier, di beberapa baitnya.
Menjelang akhir, Teddy membawakan "Love Again, In Your Wonderland," dan "Langit Favoritku" sebagai penutup, sebuah pilihan yang pas untuk menyegel penampilan yang intimate, tapi tidak membosankan.
Teddy Adhitya adalah musisi yang dikenal dengan suaranya yang soulful, penuh emosi, serta gaya bermusiknya yang unik dan otentik. Penyanyi kelahiran 1991 ini mulai tertarik dengan dunia musik sejak dia belajar bermain drum pada usia 4 tahun. Dia bahkan sempat menjadi drummer cilik saat masih sekolah.
Pada 2010, Teddy membentuk grup vokal bernama BoyzIIIBoys bersama Kunto Aji Wibisono, Adera, dan Beboy. Pada 2016, Teddy memulai karier solo dengan merilis singel pertamanya berjudul "In Your Wonderland". Pada tahun yang sama, dia juga meluncurkan singel kedua, "Let Me".
Kedua lagu tersebut kemudian dimasukkan ke dalam album debutnya yang berjudul Nothing Is Real, yang dirilis pada 10 Februari 2017. Pada 5 Oktober 2018, Teddy merilis singel baru berjudul "Why Would I Be". Album kedua Teddy, Question Mark ((?)) dirilis setelahnya pada 23 Agustus 2019 dengan singel utama "Everything is Everything".
Sepanjang kariernya, Teddy telah mendapatkan tujuh nominasi di AMI Awards. Satu di antaranya berhasil dimenangkan, yakni untuk kategori Pendatang Baru Terbaik untuk lagu "In Your Wonderland" pada AMI Awards 2017.
Baca Juga: Cek Lineup & Jadwal Lengkap BNI Java Jazz Festival 2025 Day 3
Teddy membuka penampilannya dengan beberapa nomor populer, seperti Nothing is Real, sebuah lagu yang langsung mencuri perhatian dengan harmoni Soul dan R&B. Dengan vokal khasnya yang lembut tapi kuat, Teddy tampak tidak perlu berteriak untuk membuat penonton terpaku.
Setlist yang dia bawakan merupakan perpaduan dari lagu-lagu hit dan karya terbaru. "He Alter," "Seperti Setiap Hari," dan "Sumpah Mati" kemudian mengalun dan mendapatkan sambutan hangat dari penonton yang tampak ikut bernyanyi pelan.
Baca Juga: Suara Papua Bergema di Java Jazz 2025 Lewat Aksi M.A.C dan Papua Original
"Selamat datang di Java Jazz. Apa kabar? Baik apa baik banget. Terima kasih banyak sudah datang di set gue," ungkap Teddy
Di tengah penampilannya, Teddy mengenang bahwa pada 2017 adalah kali pertama dia merilis album debut Nothing is Real, dan penampilan perdana set itu terjadi di panggung Java Jazz. Kini, saat Java Jazz memasuki tahun ke-20, dia teringat awal karier solonya delapan tahun lalu itu.
Di atas panggung, Teddy juga bercerita saat mendapat panggung pertama di Java Jazz, dirinya bahkan berkeliling area festival selama tiga hari membawa tas besar berisi merchandise. Momen itulah yang menjadi titik awal perjalanan musiknya. Atas kenangan berkesannya itu pula, tiga lagu pertama yang dibawakan sore ini darinya berasal dari album debut tersebut. Sebuah apresiasi untuk diri sendiri dan pendengarnya yang dari 2017 masih bertahan bahkan bertambah hingga kini.
Penyanyi Teddy Adhitya tampil pada hari ketiga Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (1/6/2025). Dalam penampilannya penyanyi asal Yogyakarta tersebut membawakan sejumlah lagu seperti Love Again, Just You dan Kembalikanku. (Hypeabis.id/Eusebio Chrysnamurti)
Selanjutnya, Teddy membawakan lagu "Sweetly Silly" dan "Takkan Berpaling" sebagai bagian dari setlist-nya. Ketika tiba pada lagu Kembalikanku, dia memberikan sentuhan khusus dengan meminta pencahayaan panggung diredupkan, menciptakan suasana yang lebih magis dan penuh khidmat.
Lagu yang juga turut melambungkan namanya ini memang punya makna mendalam. Lagu tersebut menceritakan tentang kerinduan akan masa lalu dan keinginan untuk kembali ke masa ketika segalanya terasa lebih bermakna dan berharga.
Lirik lagu ini secara gamblang mengekspresikan kejenuhan terhadap rutinitas hidup yang monoton, serta kerinduan untuk kembali menemukan jati diri yang terlupakan. Sebuah situasi yang bisa jadi sangat relevan bagi banyak pendengarnya juga anak muda saat ini, yang hidup di era digital serba instan tapi sering kali kehilangan arah dan makna.
Momen spesial pun terjadi saat dia membawakan "Caraku, Caramu." Teddy tampil dengan penuh penghayatan, membiarkan emosi mengalir melalui vokalnya yang lembut tapi kuat. Penampilan ini menjadi salah satu momen paling personal, seolah Teddy sedang berdialog langsung dengan hati para penonton.
Secara musikal, penampilan Teddy disokong oleh aransemen yang matang. Groove bass yang halus, ketukan drum yang presisi, dan nuansa R&B asyik menjadikan penampilannya terasa modern tapi tetap soulful. Hal menarik lainnya terjadi saat Teddy membawakan lagu "Just You," yang dieksplorasi dengan live looping, bak Jacob Collier, di beberapa baitnya.
Menjelang akhir, Teddy membawakan "Love Again, In Your Wonderland," dan "Langit Favoritku" sebagai penutup, sebuah pilihan yang pas untuk menyegel penampilan yang intimate, tapi tidak membosankan.
Teddy Adhitya adalah musisi yang dikenal dengan suaranya yang soulful, penuh emosi, serta gaya bermusiknya yang unik dan otentik. Penyanyi kelahiran 1991 ini mulai tertarik dengan dunia musik sejak dia belajar bermain drum pada usia 4 tahun. Dia bahkan sempat menjadi drummer cilik saat masih sekolah.
Pada 2010, Teddy membentuk grup vokal bernama BoyzIIIBoys bersama Kunto Aji Wibisono, Adera, dan Beboy. Pada 2016, Teddy memulai karier solo dengan merilis singel pertamanya berjudul "In Your Wonderland". Pada tahun yang sama, dia juga meluncurkan singel kedua, "Let Me".
Kedua lagu tersebut kemudian dimasukkan ke dalam album debutnya yang berjudul Nothing Is Real, yang dirilis pada 10 Februari 2017. Pada 5 Oktober 2018, Teddy merilis singel baru berjudul "Why Would I Be". Album kedua Teddy, Question Mark ((?)) dirilis setelahnya pada 23 Agustus 2019 dengan singel utama "Everything is Everything".
Sepanjang kariernya, Teddy telah mendapatkan tujuh nominasi di AMI Awards. Satu di antaranya berhasil dimenangkan, yakni untuk kategori Pendatang Baru Terbaik untuk lagu "In Your Wonderland" pada AMI Awards 2017.
Baca Juga: Cek Lineup & Jadwal Lengkap BNI Java Jazz Festival 2025 Day 3
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.